Penerapan Ilmu Perpindahan Kalor Oleh Siswa di Rumah

Penerapan ilmu perpindahan kalor oleh siswa di rumah – Orangtua akan bangga dan puas ketika mengetahui anaknya meraih prestasi akademik yang sangat bagus. Nilai yang diperoleh anak untuk semua mata pelajaran sangat memuaskan.

Penerapan ilmu perpindahan kalor (matrapendidikan.id)

Namun demikian orangtua perlu berpikir lebih jauh, ada atau tidak, pengaruh positif dan manfaat nilai bagus tersebut bagi anak dalam kehidupannya sehari-hari. Minimal anak dapat menerapkan ilmu pengetahuan itu paling tidak dalam hal-hal kecil .
Misalnya, mendinginkan air panas agar dapat diminum. Jika anak berharap agar air minum yang baru dimasak, cepat dingin kemudian memasukkannya ke dalam lemari pendingin atau kulkas.

Tindakan seperti itu kurang tepat karena dapat merusak komponen-komponen pada kulkas. Selain itu, tindakan anak mendinginkan air panas ke dalam kulkas akan berakibat besarnya energi listrik yang terpakai oleh kulkas. Ujung-ujungnya rekening listrik bakal terbayal mahal.

Bagaimana jika anak melakukan tindakan dengan memindahkan panci pemanas air ke wadah yang lebih besar dan berisi air dingin?

Ini adalah salah satu contoh tindakan anak yang tepat dan cukup kreatif. Kenapa?

Sang anak telah menerapkan konsep perpindahan kalor di rumah pada proses pendinginan, agar air dapat diminum Kalor berpindah dari zat dengan suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah.

Kalor pada air minum yang bersuhu tinggi berpindah pada air pendingin dalam wadah bersuhu rendah. Akibatnya suhu air minum akan menurun dan dapat diminum.

Kenyataan memang membuktikan, ilmu pengetahuan alam sering berawal dari segala sesuatu yang sederhana, seperti halnya penemuan Hukum Archimedes.

Lahirnya penemuan ini berawal saat Archimedes berendam dalam air di bak mandi.
Sebaliknya, ilmu pengetahuan alam yang diperoleh anak di sekolah juga dapat diterapkan di rumah, meskipun dalam bentuk sederhana sekali pun.

Sekecil apapun yang dilakukan anak di rumah dalam rangka mempraktikkan pelajaran, namun itu adalah kreativitas anak dan perlu diapresiasi oleh orangtua.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel