Trend Siswa Meninggalkan Buku di Sekolah, Dampak dan Tips Mengantisipasinya

Trend siswa meninggalkan buku di sekolah, dampak dan tips mengantisipasinya – Meja belajar siswa di ruang kelas pada umumnya dilengkapi dengan sebuah laci. Ruang kecil di bawah meja tulis ini dibuat dengan tujuan untuk menempatkan atau menyimpan sementara perlengkapan belajar siswa. Baik ketika sedang belajar maupun saat ujian di ruang kelas.

Perlengkapan belajar yang perlu disimpan sementara saat belajar atau ujian adalah buku cetak, buku catatan, tas dan perlengkapan lainnya. Jika meja belajar tidak memiliki laci maka semua perlengkapan tersebut akan memenuhi meja dan itu dapat menghalangi siswa untuk menulis maupun menggambar.

Akan tetapi fungsi laci pada meja belajar di ruang kelas sudah beralih fungsi dan itu sudah lama berlangsung. Bahkan semakin hari fungsi laci meja belajar itu semakin menciptakan sebuah tren bagi siswa yang memang malas belajar.

Laci meja belajar berfungsi untuk menyimpan dan meninggalkan buku di sekolah Siswa yang notabene malas belajar tak perlu lagi harus menyandang tas sarat buku dan perlengkapan belajar lainnya pergi dan pulang sekolah.

Orangtua siswa pasti akan bertanya, bagaimana siswa belajar di rumah kalau buku-bukunya di tinggal di laci meja belajar di sekolah? Sementara di pihak guru, ketika menanyakan materi pelajaran dalam proses belajar dan mengajar, siswa lebih banyak bersikap diam karena memang siswa tidak belajar.
Ketika ditanya masalah Pekerjaan rumah (PR) siswa akan menjawab lupa atau tertinggal di rumah. Lho, bagaimana bisa membuat PR kalau buku cetak dan buku tugas/PR ditinggal di laci meja belajar?

Tidak buku semata yang ada memenuhi laci meja belajar siswa. Sampah plastik bahkan siswa makanan siswa sering menghuni laci meja belajar siswa. Hal ini jelas akan menimbulkan sarang nyamuk dan beresiko timbulnya ancaman kesehatan bagi siswa.

Sampah plastik makanan disimpan di dalam laci karena berbagai alasan. Malas membuang sampah pada tong sampah. Hal ini sudah berlangsung sejak lama.

A.Dampak siswa meninggalkan buku

Jika trend meninggalkan buku di laci belajar di sekolah tidak diatasi maka dampak dampak yang akan dihadapi adalah :


1.Tidak dapat belajar di rumah
Siswa yang dasarnya memang malas belajar sering meninggalkan buku belajar di laci meja belajar di kelas. 

Boleh jadi alasan mereka meninggalkan buku karena buku belajar banyak dan berat untuk disandang pergi dan pulang sekolah.

Siswa tidak dapat belajar di rumah karena perangkat belajar ditinggal di sekolah. Ini akan memperparah kemalasan siswa untuk belajar.

2.Buku beresiko hilang atau tertukar dengan buku teman
Nah, kalau hilang, apalagi buku perpustakaan sekolah yang dipinjamkan secara gratis oleh sekolah. Siswa akan mengganti buku yang hilang tersebut. Buku-buku belajar siswa tidak murah harganya.

Buku yang tertukar akan menyulitkan proses pengembalian buku perpustakaan di akhir tahun pelajaran. Sebab setiap buku perpustakaan sudah ada nomor registrasinya.

B.Tips mengantisipasi siswa tinggalkan buku

1.Razia laci meja siswa
Sesekali tim penegak disiplin sekolah perlu melakukan razia dalam waktu yang tidak ditentukan. Jika ditemukan buku di laci siswa perlu diambil dan diproses bersama siswa dan orangtua siswa bersangkutan.

2.Piket harian
Siswa yang piket harian di kelas perlu memeriksa laci meja belajar di ruang kelas dan jika menemukan buku siswa yang tertinggal dilaporkan ke guru kelas/wali kelas. Dengan catatan, piket harian kelas harus lebih awal bertugas sehingga dapat melaksanakan tugasnya untuk membersihkan meja dan laci belajar di ruang kelas.

3.Orangtua siswa
Perlu memeriksa tas dan jadwal belajar anak di rumah. Orangtua mengetahui apa mata pelajaran anak dan buku-buku serta perlengkapan yang diperlukan anak di sekolah.

4.Siswa yang malas membawa buku
Kunci utama meminimalisir trend meninggalkan buku di laci meja sekolah adalah siswa itu sendiri. Sadarilah kebiasaan tersebut akan merugikan diri siswa sendiri. Rugi akan ketinggalan pelajaran dan rugi seandainya buku yang ditinggalkan itu buku perpustakaan atau yang dibelikan orangtua. Harga buku pelajaran saat ini tidak murah.

Hal penting yang dilakukan siswa adalah jangan malas mencatat jadwal pelajaran dan menempelnya di kamar. Buku yang dibawa ke sekolah adalah buku yang sesuai dengan jadwal pelajaran hari itu.
Kalau tidak tahu jadwal pelajaran maka siswa akan bingung mau membawa buku apa sehingga dibawa sembarang buku ke sekolah.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel