Acara Perpisahan di Sekolah, Trend yang Sudah Turun Temurun

Acara perpisahan di sekolah, trend yang sudah turun temurun – Bagi anda sebagai orangtua dari anak yang duduk di tingkat terakhir suatu sekolah. Mungkin saja telah atau akan mendapat  undang untuk menghadiri kegiatan perpisahan yang diadakan di sekolah anak anda.

Hal itu pasti sudah tidak asing lagi, apalagi bagi yang memiliki anak banyak di bangku sekolah. Di jenjang Paud/TK sampai jenjang SMA/K/MA, pasti ada acara perpisahannya. Itu sudah menjadi trend yang mentradisi turun temurun sejak dulu.

Tentu ada tujuan dan manfaatnya kegiatan pelepasan atau penyerahan kembali siswa kepada orangtuanya pada momentum tersebut.
Kegiatan perpisahan diadakan oleh sekolah berangkat dari filosofi pertemuan dan perpisahan. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Pertemuan berawal dari orangtua mengantarkan anak ke suatu sekolah. Perpisahan terjadi manakala anak sudah menyelesaikan pendidikan dan anak dikembalikan kepada orangtua.

Perpisahan di SMAN 3 Batusangkar

 Admin blog yang anda kunjungi ini juga telah menghadiri undangan kegiatan perpisahan anak yang duduk di kelas terakhir SMAN 3 Batusangkar. Acara perpisahan Angkatan 13 Tahun Pelajaran 2018/2019 ini dilaksanakan di Gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar, Kamis (11/04).

Sudah 3 kali saya menghadiri acara perpisahan di SMAN 3 Batusangkar. Masing-masing Angkatan 09 (Divergen/2015), Angkatan 11 (Avengers/2017) dan Angkatan 13 (Arendelle/2019).  Sementara itu, untuk pertama kali saya menghadiri acara perpisahan anak pertama saya untuk jenjang SMA yaitu di SMAN 2 Lintau Buo Tahun 2013 lalu.

Kegiatan perpisahan pada hakikatnya adalah suatu peristiwa resmi yang diadakan pihak sekolah untuk mengembalikan siswa kepada orangtua murid setelah dididik selama sekian tahun.

Bagi orangtua sendiri kegiatan itu bermakna penjemputan anak setelah mendapat bekal ilmu pengetahuan dari pihak sekoalh, sekaligus ucapan terima kasih kepada guru.
Oleh sebab itu, seyogyanya kegiatan perpisahan di sekolah tidak perlu terlalu memberatkan orangtua. Bagaimana pun kegiatan itu terselenggara berkat dukungan orangtua siswa karena memang diminta untuk memberikan kontribusi material finansial.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel