Acara Perpisahan di Sekolah, Trend yang Sudah Turun Temurun
April 12, 2019
Acara perpisahan di sekolah, trend yang sudah turun
temurun – Bagi anda sebagai orangtua dari anak yang
duduk di tingkat terakhir suatu sekolah. Mungkin saja telah atau akan
mendapat undang untuk menghadiri
kegiatan perpisahan yang diadakan di sekolah anak anda.
Hal
itu pasti sudah tidak asing lagi, apalagi bagi yang memiliki anak banyak di
bangku sekolah. Di jenjang Paud/TK sampai jenjang SMA/K/MA, pasti ada acara
perpisahannya. Itu sudah menjadi trend yang mentradisi turun temurun sejak
dulu.
Tentu
ada tujuan dan manfaatnya kegiatan pelepasan atau penyerahan kembali siswa
kepada orangtuanya pada momentum tersebut.
Kegiatan
perpisahan diadakan oleh sekolah berangkat dari filosofi pertemuan dan
perpisahan. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Pertemuan berawal dari orangtua
mengantarkan anak ke suatu sekolah. Perpisahan terjadi manakala anak sudah
menyelesaikan pendidikan dan anak dikembalikan kepada orangtua.
Perpisahan di SMAN 3 Batusangkar
Admin blog yang anda kunjungi ini juga telah
menghadiri undangan kegiatan perpisahan anak yang duduk di kelas terakhir SMAN
3 Batusangkar. Acara perpisahan Angkatan 13 Tahun Pelajaran 2018/2019 ini dilaksanakan
di Gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar, Kamis (11/04).
Sudah
3 kali saya menghadiri acara perpisahan di SMAN 3 Batusangkar. Masing-masing
Angkatan 09 (Divergen/2015), Angkatan 11 (Avengers/2017) dan Angkatan 13 (Arendelle/2019).
Sementara itu, untuk pertama kali saya
menghadiri acara perpisahan anak pertama saya untuk jenjang SMA yaitu di SMAN 2
Lintau Buo Tahun 2013 lalu.
Kegiatan
perpisahan pada hakikatnya adalah suatu peristiwa resmi yang diadakan pihak
sekolah untuk mengembalikan siswa kepada orangtua murid setelah dididik selama
sekian tahun.
Bagi
orangtua sendiri kegiatan itu bermakna penjemputan anak setelah mendapat bekal
ilmu pengetahuan dari pihak sekoalh, sekaligus ucapan terima kasih kepada guru.
Oleh
sebab itu, seyogyanya kegiatan perpisahan di sekolah tidak perlu terlalu
memberatkan orangtua. Bagaimana pun kegiatan itu terselenggara berkat dukungan
orangtua siswa karena memang diminta untuk memberikan kontribusi material finansial.***