Hidup Ini Indah Maka Syukurilah Nikmat Itu
Mei 10, 2019
Hidup ini indah maka syukurilah nikmat
itu
– Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan istimewa dibanding makhluk
lain. Manusia diberi hati nurani, akal sehat dan pikiran waras serta dilengkapi
dengan hawa nafsu (hasrat). Selain itu manusia juga diciptakan dalam keadaan
sebaik-baik bentuk dengan anggota tubuh yang lengkap.
Dalam
QS; 95 : 4 yang berbunyi: “Laqad
khalaqnal insaana fii ahsani taqwim” Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya.”
Bentuk yang
sebaik-baiknya yang dimaksud dalam Surat At Tiin tersebut adalah bentuk jasmaniah
dan rohaniah yang sempurna. Bentuk jasmaniah meliputi mata, telinga, lidah dan
anggota tubuh lainnya.
Sedangkan bentuk
rohaniah antara lain hati nurani yang melahirkan kepribadian yang baik serta
sifat-sifat yang baik. Maka wajarlah,
kelebihan dan kesempurnaan manusia
menjadikannya khalifah di muka bumi.
Karunia
fisik dan rohani manusia akan menciptkan
rasa keindahan dalam hidup bagi manusia. Oleh sebab itu manusia patut bersyukur atas nikmat
hidup yang indah itu. Menggunakan nikmat tersebut untuk mencari ridho Allah SWT.
Manusia yang dibekali bentuk sebaik-baiknya itu diciptakan oleh SWT
hanya untuk mengabdikan diri kepada-Nya.
Mata
digunakan untuk melihat kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Terbitnya matahari
di timur dan tenggelam di sebelah barat, pemandangan langit dan bumi adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
Begitu pula jutaan bintang di langit serta bulan yang bersinar di malam hari. Serta pergantian siang dan malam adalah bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Telinga
digunkan untuk mendengar seruan Allah SWT. Akal dan pikiran sehat untuk
merenungi dan memahami kekuasaan Allah SWT.
Lidah digunakan untuk menyebut nama
Allah SWT dan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Sementara
itu hawa nafsu, menjadi pelengkap keindahan dalam hidup manusia. Dengan adanya
hawa nafsu manusia memiliki motivasi untuk bekerja dan beribadah demi mencari
ridho Allah SWT.
Hawa
dan nafsu menjadi unsur dalam diri manusia yang cenderung merumuskan manusia ke
jalan yang tidak diridhoi Allah SWT. Hawa nafsu juga akan membuat manusia
menjadi sengsara di dunia apalagi di akhirat.
Gara-gara
memperturutkan hawa nafsu, orang mau melakukan tindakan yang kejam, brutal,
mengumbar hawa nafsu biologis, pamer kekuasaan dan harta, tamak dan rakus.
Oang
masuk penjara karena melakukan tindakan menurutkan hawa nafsu. Orang juga
dikucilkan di tengah masyarakat karena tindakan memalukan yang telah dilakukan.
Ini semua justru menjadikan hidup menjadi tidak indah.
Oleh
sebab itu agar hidup menjadi indah, manusia perlu mengendalikan hawa nafsu.
Kekuatan akal dan pikiran, hati nurani harus lebih tinggi dibandingkan gejolak
hawa nafsu.
Berpuasa
di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan adalah cara paling jitu dalam
mengendalikan hawa nafsu. Mengendalikan hawa nafsu bukan berarti menghilangkan
karunia Allah SWT.
Mengendalikan hawa nafsu justru menyalurkan hawa nafsu
sebagaimana mestinya sesuai ajaran Al Qur’an dan Sunnah Nabi.***