Hidup Ini Indah Maka Syukurilah Nikmat Itu

Hidup ini indah maka syukurilah nikmat itu – Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan istimewa dibanding makhluk lain. Manusia diberi hati nurani, akal sehat dan pikiran waras serta dilengkapi dengan hawa nafsu (hasrat). Selain itu manusia juga diciptakan dalam keadaan sebaik-baik bentuk dengan anggota tubuh yang lengkap.

Dalam QS; 95 : 4 yang berbunyi:  “Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwim Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya.”

Bentuk yang sebaik-baiknya yang dimaksud dalam Surat At Tiin tersebut adalah bentuk jasmaniah dan rohaniah yang sempurna. Bentuk jasmaniah meliputi mata, telinga, lidah dan anggota tubuh lainnya.

Sedangkan bentuk rohaniah antara lain hati nurani yang melahirkan kepribadian yang baik serta sifat-sifat yang baik.  Maka wajarlah, kelebihan dan kesempurnaan  manusia menjadikannya khalifah di muka bumi.

Karunia  fisik dan rohani manusia akan menciptkan rasa keindahan dalam hidup bagi manusia. Oleh sebab itu manusia patut bersyukur atas nikmat hidup yang indah itu. Menggunakan nikmat tersebut untuk mencari ridho Allah SWT.

Manusia yang dibekali bentuk sebaik-baiknya itu diciptakan oleh SWT hanya untuk mengabdikan diri kepada-Nya.

Mata digunakan untuk melihat kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Terbitnya matahari di timur dan tenggelam di sebelah barat, pemandangan langit dan bumi adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

Begitu pula jutaan bintang di langit serta bulan yang bersinar di malam hari. Serta pergantian siang dan malam adalah bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Telinga digunkan untuk mendengar seruan Allah SWT. Akal dan pikiran sehat untuk merenungi dan memahami kekuasaan Allah SWT.

Lidah digunakan untuk menyebut nama Allah SWT dan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu hawa nafsu, menjadi pelengkap keindahan dalam hidup manusia. Dengan adanya hawa nafsu manusia memiliki motivasi untuk bekerja dan beribadah demi mencari ridho Allah SWT.

Hawa dan nafsu menjadi unsur dalam diri manusia yang cenderung merumuskan manusia ke jalan yang tidak diridhoi Allah SWT. Hawa nafsu juga akan membuat manusia menjadi sengsara di dunia apalagi di akhirat.

Gara-gara memperturutkan hawa nafsu, orang mau melakukan tindakan yang kejam, brutal, mengumbar hawa nafsu biologis, pamer kekuasaan dan harta, tamak dan rakus.

Oang masuk penjara karena melakukan tindakan menurutkan hawa nafsu. Orang juga dikucilkan di tengah masyarakat karena tindakan memalukan yang telah dilakukan. Ini semua justru menjadikan hidup menjadi tidak indah.

Oleh sebab itu agar hidup menjadi indah, manusia perlu mengendalikan hawa nafsu. Kekuatan akal dan pikiran, hati nurani harus lebih tinggi dibandingkan gejolak hawa nafsu.

Berpuasa di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan adalah cara paling jitu dalam mengendalikan hawa nafsu. Mengendalikan hawa nafsu bukan berarti menghilangkan karunia Allah SWT.

Mengendalikan hawa nafsu justru menyalurkan hawa nafsu sebagaimana mestinya sesuai ajaran Al Qur’an dan Sunnah Nabi.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel