Ceramah Ramadhan Salah Satu Bentuk Kegiatan Keagamaan di Sekolah

Ceramah ramadhan salah satu bentuk kegiatan keagamaan di sekolah – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan keagamaan di sekolah selama bulan puasa Ramadhan 1440 H telah berlangsung di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar sejak kemaren. Begitu pula halnya di SMPN 2 Lintau Buo, KBM dan kegiatan keagamaan telah dimulai sejak Rabu, (8/5) lalu.

Salah satu bentuk kegiatan keagamaan diisi dengan cermah Ramadhan oleh guru pembimbing mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan guru pembimbing kegiatan Ramadhan serta peneceramah dari siswa sendiri.

Seperti diinfokan kontributor Wirda Nengsih, S.Pd melalui akun WA Silaturrahmi SMPN 2 Lintau Buo, kegiatan keagamaan pada hari kedua (Kamis (9/5) menampilkan penceramah dari salah seorang guru pembimbing kegiatan Ramadhan, ES Sutan Sati

Dalam ceramahnya di hadapan siswa kelas VII dan VII SMPN 2 Lintau Buo, ES St.Sati mengambil tema kewajiban berpuasa. Dengan gaya ciri khasnya, ES Sutan Sati memulai ceramah dengan bertanya kepada siswa, apakah siswa menjalankan puasa dan mengapa siswa berpuasa.

Tentu saja pertanyaan sederhana tersebut menjadi apersepsi dan motivasi bagi siswa  untuk mendengar isi ceramah berikutnya.dari guru penceramah tersebut.

Yang dipanggil untuk berpuasa, seperti kata ES St Sati mengutip makna QS Albaqarah :183, adalah orang-orang yang beriman. Artinya, kewajiban berpuasa hanya ditujukan untuk orang yang beriman dengan tujuan menjadi orang yang bertaqwa.

Orang yang beriman sudah pasti orang islam kata ES St Sati, sehingga berpuasa menjadi kewajiban bagi dirinya. Namun demikian setiap orang islam belum tentu beriman sehingga wajar banyak kita lihat orang islam tidak berpuasa alias berbuka puasa di siang hari bulan Ramadhan tanpa halangan apapun.

Lebih jauh ES St. Sati memaparkan tentang tujuan kewajban berpuasa pada hakikatnya melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu terhadap makan dan minum, serta sifat-sifat buruk yang melekat pada diri manusia.

Bahkan setelah memenangkan perang maha dahsyat, Perang Badar, Rasulullah SAW mengatakan, pertempuran yang lebih hebat adalah melawan hawa nafsu. Maka berpuasa dengan keimanan dan keikhlasan adalah salah satu cara untuk mengendalikan hawa nafsu dimaksud sehingga orang beriman mampu mencapai derajat taqwa di sisi Allah SWT.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel