Ceramah Ramadhan Salah Satu Bentuk Kegiatan Keagamaan di Sekolah
Mei 09, 2019
Ceramah ramadhan salah satu bentuk kegiatan keagamaan di sekolah – Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan keagamaan di sekolah selama bulan puasa
Ramadhan 1440 H telah berlangsung di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Tanah Datar sejak kemaren. Begitu pula halnya di SMPN 2 Lintau Buo, KBM dan
kegiatan keagamaan telah dimulai sejak Rabu, (8/5) lalu.
Salah satu bentuk kegiatan
keagamaan diisi dengan cermah Ramadhan oleh guru pembimbing mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan guru pembimbing kegiatan Ramadhan serta peneceramah dari siswa sendiri.
Seperti
diinfokan kontributor Wirda Nengsih, S.Pd
melalui akun WA Silaturrahmi SMPN 2 Lintau Buo, kegiatan keagamaan pada hari
kedua (Kamis (9/5) menampilkan penceramah dari salah seorang guru pembimbing
kegiatan Ramadhan, ES Sutan Sati
Dalam
ceramahnya di hadapan siswa kelas VII dan VII SMPN 2 Lintau Buo, ES St.Sati
mengambil tema kewajiban berpuasa. Dengan gaya ciri khasnya, ES Sutan Sati
memulai ceramah dengan bertanya kepada siswa, apakah siswa menjalankan puasa dan mengapa
siswa berpuasa.
Tentu
saja pertanyaan sederhana tersebut menjadi apersepsi dan motivasi bagi
siswa untuk mendengar isi ceramah
berikutnya.dari guru penceramah tersebut.
Yang
dipanggil untuk berpuasa, seperti kata ES St Sati mengutip makna QS Albaqarah
:183, adalah orang-orang yang beriman. Artinya, kewajiban berpuasa hanya
ditujukan untuk orang yang beriman dengan tujuan menjadi orang yang
bertaqwa.
Orang
yang beriman sudah pasti orang islam kata ES St Sati, sehingga berpuasa menjadi kewajiban bagi
dirinya. Namun demikian setiap orang islam belum tentu beriman sehingga wajar banyak
kita lihat orang islam tidak berpuasa alias berbuka puasa di siang hari bulan
Ramadhan tanpa halangan apapun.
Lebih
jauh ES St. Sati memaparkan tentang tujuan kewajban berpuasa pada hakikatnya
melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu terhadap makan dan minum, serta
sifat-sifat buruk yang melekat pada diri manusia.
Bahkan
setelah memenangkan perang maha dahsyat, Perang Badar, Rasulullah SAW mengatakan, pertempuran yang lebih hebat adalah melawan hawa nafsu. Maka berpuasa dengan keimanan dan keikhlasan adalah
salah satu cara untuk mengendalikan hawa nafsu dimaksud sehingga orang beriman mampu mencapai derajat taqwa di sisi Allah SWT.***