Kenapa Manusia Jani Penghuni Neraka Jahannam?
Mei 08, 2019
Kenapa manusia jadi penghuni neraka
jahanam? – Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT
yang paling istimewa dan sempurna. Keistimewaan manusia terutama sekali karena
manusia memiliki hati, hawa nafsu, akal dan pikiran yang waras. Begitu pula
unsur-unsur jasmani yang dikaruniai Allah SWT kepada manusia. Sesungguhnya
telah kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk.
Demikian
disampaikan oleh ustad Armensyah, S.Ag sebagai penceramah bulan Ramadhan 1440 H pada
malam keempat pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah di Masjid Subulussalam,
Patameh Pangian, Rabu (8/5) malam.
Namun
demikian, neraka jahanam justru akan diisi kebanyakan dengan jin dan manusia. Mengapa
demikian?
Hal ini karena mereka (manusia) memiliki hati, mata dan telinga namun
tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Hal ini terdapat
dalam QS: 7 179.
“Manusia
itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai.” tutur Armensyah, S.Ag mengutip makna QS: Al A'raff :179 tersebut.
Penceramah
staf KUA Kecamatan Lintau Buo itu juga mengajak jamaah untuk menelaah
sifat-sifat binatang yang menyebabkan
manusia jadi penghuni neraka jahanam.
Ada 4 binatang sebagai contoh yang
memiliki sifat-sifat buruk, yaitu serigala, ayam, merak dan babi.
Serigala
memiliki satu sifat khas yaitu kejam. Kemudian ayam jago yang memiliki sifat
khas mengumbar hawa nafsu. Burung merak yang memiliki ekor indah memiliki sifat
pamer dan ria. Sedangkan babi memiliki sifat tamak dan rakus.
Manusia
berpeluang memiliki sifat-sifat binatang tersebut dan akan terjerumus kedalam neraka
jahanam.
Oleh sebab itu manusia perlu memiliki senjata ampuh untuk
menghindarinya. Salah satunya adalah mendirikan shalat 5 waktu, tepat pada
waktunya, jangan lalai.
Selain
shalat 5 waktu, berpuasa juga menjadi senjata ampuh untuk mengendalikan hawa
nafsu.
Lihat juga : Antara Hawa Nafsu dan Kewajiban Berpuasa
Dapat
disimpulkan bahwa manusia makhluk paling mulia namun dapat terjerumus ke dalam
neraka jahanam karena tidak menggunakan hati, mata, telinga untuk mendengar,
melihat dan memahami ayat-ayat Allah.
Selain itu juga karena manusia tidak
mampu mengendalikan hawa nafsu dan sifat-sifat buruk pada diri manusia.***