Balon Penghantar Mimpi

Balon penghantar mimpi - Perkenalkan nama saya Angel, anak sulung dari tiga bersaudara. Ayah saya seorang pengusaha yang sukses sedangkan ibu juga. Orang lain mungkin akan iri dengan kehidupanku, karena setiap apa yang aku inginkan pasti dengan sekejapnya akan terwujud. 

Wow, seperti putri mahkota yang memiliki jin pribadi. Heheee, semulanya saya menikmati kehidupan seperti ini. Namun, akhir-akhir ini saya merasa bosan. Semuanya sudah saya miliki, lalu apa yang mengganjal di hati? Hmmm, demikiankah gumamku.

"Bu..." Sapaku pelan.

Ibu terlalu sibuk dengan laptopnya dan aku masih berusaha untuk mendapatkan perhatianya. Aku harap ibu mau mengobrol denganku.

"Ibu... " sekali lagi aku menyapa, merayunya.

"Apa sih kak, mau apa? Ibu banyak kerjaan ini." bentaknya.

"Ibu, aku pengen ngobrol." jawabku.

"Kan sudah Ibu bilang, ibu banyak kerjaan. Pokoknya gini deh, apapun yang kamu mau, nanti Ibu belikan" bujuk Ibu.

"Aku pengen keluar bareng ibu."

"Sudah, pergi bareng mba sana!" nada suaranya mulai tinggi.

Aku diam seribu bahasa, aku sedih, dan aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku lari sekencang-kencangnya meninggalkan ruang kerja Ibu. Hingga pada akhirnya aku merasa lelah sampai terjatuh. Dan saat itu pula tangisanku pecah. 

Tiba-tiba datang sosok yang tak asing bagiku, ya dia si mba yang sudah merawatku  dari kecil, Ga hanya merawat. Akan tetapi, dia juga guru bahkan sudah seperti ibu kandung bagiku. Dia yang mengajarkanku tentang agama dan segala ilmu yang dimilikinya meski dia hanyalah orang kampung yang mengabdikan dirinya kepada keluargaku.

"Nona manis yang baik hati, kenapa? Kok nangis? Nanti manisnya hilang lho..."  sapa si mba lembut. Namun kelembutannya menyentuh jiwaku.

Aku diam karena terlalu kecewa dengan sikap Ibu.

"Kok diam, atau mau nih mba ikutan nangis? Tapi kalau mba ikutan nangis, siapa dong yang bujuk nona? "

"Mba.... " aku langsung peluk dirinya.

"Sudah, nona Ibu sayang nona. Cuma Ibu lagi banyak kerjaan,nona nak apa? Sini biar mba yang belikan"

"Aku pengen ke taman mba" jawab ku terisak-isak.

"Oh, mau itu.  Ayok ke taman kita"

Aku yang ketika itu masih kanak-kanak langsung gembira dan melupakan segalanya. Tapi, kesedihan itu mulai muncul kembali saat aku melihat anak-anak seumuran denganku asik bermain dengan ayah ibunya. Kejar-kejaran, main bola, tiup balon, main ayunan dan lain-lain. Sedangkan aku?  Aku hanya ditemani oleh mba yang nyatanya tidak memiliki ikatan darah denganku.  Aku duduk terdiam dan sedih di sebuah ayunan.

"Non, main yuk" hiburnya.

"Ga mau mba. Malas" jawabku.

Mba yang sabar menghadapi perlakuanku memberikan senyuman yang begitu tulus. Lalu mengambil secarik kertas dan sebuah pensil. Dan berkata,

"Mba punya sebuah permainan baru lho, sekarang nona tulis dikertas ini apa saja yang nona inginkan, dan nanti akan terkabul" Katanya meyakinkan.

"Waahhh..."Jawabku kagum.

Tanpa pikir panjang akupun segera mencoret-coret kertas dengan harapan apa yang aku inginkan terwujud segera.

Mba yang dari kejauhan membawa satu balon dan mengikat kertas tadi ke benangnya. Setelah terikat mba memberikannya kepadaku dengan isyarat untuk aku melepaskannya agar ia terbang.

Setelah itu mba, menyuruh saya bermain..

Berhari-hari aku menunggu terwujudnya apa yang aku inginkan, namun belum juga terwujud. Akhirnya aku kecewa.

"Mba bohongin aku, Jangankan terwujud, dibalas aja tidak" dengan ekspresi ngambek.

"Hayoo siapa bilang belum dibalas, ini mba nerimanya tadi.." sembari memberikan sebuah surat kecil.

Aku pun segera membacanya dengan semangat.

 Angel kesayangan Ibu,
 Maafkan Ibu putri cantikku, Ibu terlalu sibuk hingga mengabaikan kamu. Tapi, yakinlah apa yang ayah dan ibu lakukan hanyalah untukmu dan adik-adikmu. Ibu juga minta maaf, belum bisa mewujudkan apa yang kamu inginkan karena ibu sekarang jauh kali  dari rumah, maaf Ibu tidak sempat pamit karena tidurmu terlalu nyenyak hingga ibu tidak tega membangunkanmu.

Putriku, bukannya ayah tidak sayang kita. Hanya saja pekerjaan ayah yang memaksanya untuk jarang berkumpul dengan kita. Angel jangan membenci ayah yah sayang. Ayah sayang Angel, ayah sayang adik-adik, makanya ayah cari uang yang banyak untuk masa depan putri-putrinya yang sangat cantik.
Lihat juga : Ayah, Kenapa Engkau Harus Kembali
Sayang, jangan nakal tau, jadilah anak yang bisa membanggakan ayah dan ibu. Kakak yang bisa menjadi contoh bagi adik-adik.
Ibu sayang kakak, Ibu sayang adik.

From ibu..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel