Bangga Tetapi Tidak Membangga-banggakan

Bangga tetapi tidak membangga-banggakan - Fenomena perkembangan teknologi membuat si pengguna mendunia. Maksudnya bukan hanya dalam artian terkenal,jadi artis internasional yah. Namun, lebih seperti memiliki teman dari berbagai daerah bahkan negara. Nah, seperti carita berikut yah...

Perkenalkan, nama pemuda itu adalah Yudha, kelahiran 9 September 1999. Perkembangan teknologi sangat saya rasakan termasuk dalam bidang pergaulan, tanpa sengaja saya berkesempatan berkenalan dengan salah seorang abdi negara.

Yah, dia adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lalu, hal apa yang membuat saya terinspirasi menulis dengan dia tokoh utamanya? Ada apa ya? Heheee...

Sebenarnya mula berkenalan dengan dia itu saya belum tau bahwa dia adalah seorang abdi negara, karena tidak ada satupun postingannya yang berbau militer. Karena saya orangnya adalah seorang yang belajar ramah (ceritanya Hehe), walaupun sebenarnya moody balas chattingan. Nah ketika itu ya ga tau kenapa, mungkin karena lagi mood juga yah, jadi saya balas sapaannya sampai pada akhirnya pertemanan itu lanjut pada aplikasi yang lebih private.

Nah,  dari medsos bersifat private ini saya baru tau kalau dia adalah seorang abdi negara (TNI). Wah, reaksi pertama saya ketika itu adalah kaget pastinya. Karena baru kali ini saya jumpai seorang abdi negara yang masih muda tapi tidak suka memperlihatkan keberhasilan yang dicapai, seperti manarik perhatian melalui foto-foto yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang TNI. Dari pada aku bingung ga karuan, aku tanya deh..
"oh jadi kakak seorang tentara yah?" tanya ku.

"Hhhe iya," jawabnya.

"Lho kok ga ada fotonya yang pakai seragam di akun &€££€...π (Sesuatu Hhe)" tanyaku heran.

"(emoji senyum) seragam dan pangkat yang saya dapatkan hanyalah sebuah titipan, memang saya, termasuk keluarga bangga karena berhasil menggapai apa yang saya cita-citakan. Namun, saya paham betul kebanggan saya tidak boleh membangga-banggakan. Takutnya apa yang dititipkan ini diambil secepatnya karena saya terlalu tamak. Dan dengan begini saya juga tau siapa yang bisa terima saya dengan tulus tanpa harus tau kelebihan yang saya miliki, coba bayangkan, kalau saya bangga-banggakan seragam loreng ini, bakal banyak pihak yang mendekati,berlagak seperti kawan tapi dengan sekejap saja bisa menjadi lawan" penjelasannya

Nah, kejawab kan apa yang mendasari, kenapa tiba-tiba dia menjadi inspirasi dari artikel kali ini. Menurut saya, ini pantas kita contoh.. Jangan suka membangga-banggakan apa yang kita miliki. Syukurilah dan cintai apa yang telah kita miliki,tanpa dunia harus tau bahwa kamu adalah seorang yang berhasil.

Belajarlah dari seorang tukang parkir dia tidak sombong meskipun memiliki banyak mobil dengan merk apa saja ada,motor dengan tipe apa saja, lengkap semua. Tapi dia tetap menunduk karena dia tau bahwa semua mobil dan motor itu hanyalah titipan yang satu per satu akan diambil oleh pemiliknya.
Lihat juga : Pusing Memiirkannya
Terimaksih pak tara, mungkin menurutmu itu hanyalah prinsip yang engkau pegang selama ini, tetapi menjadi pelajaran yang berharga bagi kami. Banggalah tapi Jangan Membangga-banggakan . Selamat bertugas sersan...(Penulis : Andini Meysi Ullanda)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel