Sistem Penilaian Kurikulum 2013 Akomodasi Perbedaan Kemampuan dan Potensi Anak

Sistim penilaian kurikulum 2013 akomodasi perbedaan kemampuan dan potensi anak – Setiap anak akan memiliki kemampuan dan potensi yang tidak sama. Sebagai ilustrasi, si A menunjukkan hasil belajar kurang bagus pada mata pelajaran IPA dan Matematika. Namun anak ini memiliki bakat dan minat tinggi di bidang ekstrakurikuler.

Berbeda dengan si B, berprestasi di bidang akademik namun kurang tertarik dengan kegiatan ekstrakurikuler.

Perbedaan kemampuan dan potensi pada anak ini sudah diakomodasi oleh sistim penilaian dalam Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 pada hakikatnya adalah kurikulum yang memperlakukan anak sesuai dengan kemampuan dan potensinya masing-masing.

Hal ini terbukti melalui sistem penilaian yang didasarkan pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Salah satu sistem penilaian Kurikulum 2013 adalah e-Raport. Pelaporan perkembangan dan hasil belajar anak menggunakan aplikasi yang ‘memaksa’ guru mata pelajaran dan wali kelas harus mampu beradaptasi dengan IT.

Guru mata pelajaran merencanakan penilaian ketiga aspek yang dinilai. Kemudian mendownload daftar nilai anak dalam bentuk format exel, selanjutnya guru meng-input nilai yang diperoleh anak dalam ketiga aspek dimaksud.

Di akhir semester, daftar nilai anak diimpor kembali ke e-Raport untuk diolah. Hasil pengolahan ini didokumentasikan oleh guru mata pelajaran dan dikirim ke wali kelas.

Para wali kelas akan melengkapi data yang diperlukan seperti absensi dan catatan lainnya sehingga siap dicetak dan dibagikan kepada orangtua/wali murid.

Bagaimana dengan peringkat atau ranking anak? Dalam format buku rapor yang dicetak mungkin tidak terdapat kolom ranking anak. Ini bukan berarti orangtua/wali murid tidak dapat mengetahui ranking anaknya.

Pada wali kelas sudah ada rekapitulasi data dan catatan khusus tentang peringkat anak sesuai kategori penilaian.

Saat penerimaan rapor, guru/wali kelas mengumumkan ranking anak untuk masing-masing kategori tersebut sehingga anak maupun orangtua/wali murid tidak bertanya-tanya lagi ke pihak sekolah.

Disinilah perlunya orangtua/wali murid untuk menghadiri undangan pihak sekolah untuk menerima hasil belajar anaknya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel