Antara Kualitas dan Kuantitas Belajar Anak Sekolah

Antara kualitas dan kuantitas belajar anak di sekolah – Sekali sekali orangtua mungkin perlu mengecek bagaimana kualitas belajar anak di sekolah. Tidak hanya hasil namun juga perlu diketahui proses belajarnya di sekolah. Tentu saja hal ini tidak mudah dilakukan orangtua. Kenapa?

Boleh jadi anak akan menutup-nutupi kondisi sebenarnya jika memang tidak bagus cara belajarnya. Namun anak yang terbiasa jujur pada orangtua akan menjelaskannya dengan lancar.

Selama ini orangtua hanya sering sekadar mengetahui, berapa nilai yang diperoleh anak di sekolah. Itu tidak salah. Namun kualitas belajar anak di sekolah perlu diketahui.

Kenapa perlu mengecek kualitas belajar anak?

Boleh jadi anak rajin datang ke sekolah. Tak pernah alpa. Dalam daftar lembaran absensi siswa, namanya bebas dari tanda alpa, izin dan sakit.

Setiap pagi berangkat sekolah dan sore hari kembali lagi ke rumah. Pergi dan pulang sekolah membawa tas sekolah sarat dengan buku dan peralatan belajar lainnya.

Sebelum anak berangkat disediakan sarapan dan dibekali dengan sejumlah uang saku. Dan, mungkin juga uang transportasi. Lalu apa hasil yang didapat oleh anak setelah belajar di sekolah?

Adakah perubahan positif pada anak setelah mereka belajar di sekolah? Apakah anak merasa betah belajar di sekolah?

Kualitas dan kuantitas belajar di sekolah

Belajar di sekolah, yang paling utama adalah bagaimana kualitas proses belajar anak. Si anak dapat mengikuti proses belajar dengan baik sehingga menyerap dan ‘membawa pulang’ hasil belajarnya, berupa ilmu pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku serta keterampilan dasar.

Apa yang diperoleh anak di sekolah akan berpengaruh terhadap keseharian anak di rumah.

Apa yang didapat dan dibawa anak dapat diterapkan dan bermanfaat bagi anak dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai bagus?

Tentu saja ini penting. Nilai bagus akan membanggakan orangtua.

Justru nilai bagus diperoleh dengan belajar yang berkualitas di sekolah.

Belajar berkualitas artinya belajar dengan mengikuti serangkaian proses di sekolah, diikuti dengan baik dan hasilnya diserap oleh anak.

Ketika ulangan anak memperoleh nilai memuaskan. Lazimnya begitu.

Sebaliknya, ke sekolah bukan hanya sekadar datang dan duduk di dalam ruang kelas.

Rajin datang ke sekolah, tak pernah alpa, itu baru secara kuantitas. Kuantitas belajar seperti ini belum banyak yang didapat dan dibawa pulang oleh anak.

Apalagi dalam proses belajar, anak menunjukan perilaku menyimpang dan melanggar disiplin belajar.

Sering minta izin meninggalkan kelas, main-main, bolos belajar dan lain sebagainya. Atau hanya melamun dan bermenung dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.

Kalau sudah begini, mungkin orangtua perlu memenuhi panggilan pihak sekolah. Jangan-jangan, anak di rumah berperilaku baik namun ternyata di sekolah sering bermasalah.

Beruntunglah orangtua datang ke sekolah dan mengetahui bagaimana proses belajar anaknya.

Dengan sikap ini berarti orangtua sudah mendukung program pendidikan di sekolah. Bersama-sama berusaha mengatasi permasalahan belajar anak.

Jadi, datang ke sekolah bagi anak bukan hanya sekadar untuk kehadiran. Justru kualitas kehadiran anak di sekolah sangat penting dan diutamakan.

Kualitas kehadiran di sekolah ditandai dengan bagaimana anak mengikuti pelajaran.
Mengikuti proses pembelajaran dengan baik adalah bagaimana anak dapat belajar dan menyerap ilmu dan pengetahuan, berubah sikap dan tingkah laku serta keterampilan sekaligus memperoleh nilai akademik yang bagus.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel