Tidak Hanya Mulia, Profesi Guru Semakin Menarik Lagi Menantang!
Juli 06, 2019
Tidak
hanya mulia, profesi guru semakin menarik lagi menantang – Tak
disangsikan lagi, dari dulu sampai sekarang, orang menganggap profesi guru
sebagai profesi yang mulia. Hal ini bukan karena guru sudah profesional,
bergaji besar dan sejahtera, terutama sejak digulirkannya program sertifikasi
oleh pemerintah.
Guru
menjadi profesi mulia karena kehadiran guru dalam dunia pendidikan untuk
mencerdaskan dan membentuk karakter anak bangsa.
Mengisi ‘batok’ kepala peserta
didik dengan ilmu pengetahuan dan wawasan bermanfaat. Menumbuhkembangkan
emosional dan karakter positif pada diri peserta didik.
Kehadiran
guru dalam dunia pendidikan juga tidak tergantikan oleh teknologi dan produk
teknologi secanggih apapun. Hal ini karena dalam pendidikan memerlukan unsur
manusiawi dan ini dimiliki oleh guru namun tidak dimiliki oleh teknologi dan
produknya.
Meskipun
demikian pengaruh teknologi dan produknya sangat besar terhadap perkembangan
kecerdasan dan karakter anak bangsa. Kenapa tidak?
Guru tidak lagi sebagai sumber
belajar yang utama bagi peserta didik, menyusul kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama di bidang informasi.
Anak
didik bisa belajar dimana dan kapan saja dengan bantuan gadget. Hal ini berarti
ruang kelas bukan satu-satunya tempat belajar bagi peserta didik.
Mereka juga
dapat mengakses ilmu pengetahuan dengan bebas di dunia maya.
Kondisi
ini menjadikan profesi guru semakin menarik dan menantang! Guru tidak hanya sekadar
mengajar, mentranfer ilmu pengetahuan pada peserta didik di ruang kelas. Lebih
dari itu adalah mengelola pembelajaran dengan kreatif dan fleksibel.
Ini
suatu keharusan bagi guru jika tidak ingin ‘dilecehkan’ oleh peserta didik di
ruang kelas.
Mengelola pembelajaran secara kreatif dan fleksibel berarti
mengarahkan proses belajar peserta didik secara kontekstual dan
konstruktivistik.
Pembelajaran
secara kontekstual merupakan proses belajar dimana guru dapat menghadirkan
dunia luar ke dalam ruang kelas.
Hal ini akan mendorong peserta didik
termotivasi untuk me-link-kan pengetahuan yang diperolehnya diluar
dengan kehidupan nyata sebagai individu, anggota keluarga dan anggota
masyarakat.
Pendekatan
konstruktivistik akan mengarahkan peserta didik untuk aktif membangun
pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah dimilikinya. Hal ini akan
mengarahkan mereka untuk belajar secara mandiri.
Idealnya,
materi pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan pengalaman peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menstimulans motivasi untuk terus mengikuti
proses belajar di ruang kelas.
Lihat juga : Mengapa Memilih Profesi Guru, Ini Alasannya
Menarik
dan menantangnya profesi guru, bukan karena perilaku sebagian peserta didik yang
semakin kebablasan.
Justru tantangan yang dihadapi dalam mengelola pembelajaran
semakin dinamis dan menuntut kreativitas dan fleksibelitas guru.***