Cara Guru Bangun Kebersamaan dan Motivasi Kerja
September 13, 2019
Cara guru bangun
kebersamaan dan motivasi kerja – Tugas
pendidik dan tenaga kependidikan di lembaga sekolah bukannya semakin ringan.
Permendikbud No.15 Tahun 2018 yang berlaku mulai Tahun Pelajaran 2018/2019 menghendaki guru memenuhi jam kerja minimal
40 jam per minggu.
Dari jam kerja tersebut, 37,5 jam adalah jam kerja efektif dan sisanya 2,5 jam adalah jam istirahat.
Jika dirasa kurang maka jam istirahat dapat ditambah menjadi 3,5 jam sehingga jam kerja menjadi 41 jam per minggu.
Penambahan jam istirahat ini tentu dapat juga digunakan untuk membangun kebersamaan serta kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi guru.
Kemudian, bagi sekolah yang sudah menggunakan mesin absensi sidik jari, menghendaki guru dan tenaga
administrasi di sekolah datang sebelum pukul 07:30 WIB dan pulang setelah pukul
15.00 WIB.
Di
sisi lain, dinamika siswa yang dihadapi guru semakin kompleks sehingga perlu
energi dan waktu ekstra dalam menghadapi semua itu.
Untuk ini diperlukan
motivasi agar pendidik dan tenaga kependidikan tetap bersemangat dalam
menjalankan tugas sehari-hari di lembaga sekolah.
Menyikapi
kondisi demikian, berbagai cara yang dapat dilakukan oleh guru dan tata usaha dalam membangun kebersamaan dan semangat kerja di sekolah.
Kita simak salah satunya yang dilakukan guru di SMPN 2 Lintau Buo, Kab. Tanah Datar. Tradisi makan siang bersama!
Tradisi makan siang bersama bagi guru dan pegawai bukanlah hal baru di kalangan komunitas sekolah.
Namun di SMPN 2 Lintau Buo, frekuensinya meningkat sejak kepemimpinan Titin Susilawati SPd.
Biaya yang timbul akibat tradisi ini, bukanlah diambil dari dana sekolah. Melainkan prinsip kerja sama patungan (joint venture) antar sesama guru dan pegawai.
Misalnya, masing-masing pendidik dan tenaga kependidikan dengan sukarela membawa bahan-bahan mentah untuk dibuat masakan di sekolah.
Ada yang membawa beras, bahan lauk, bumbu dapur, dan lain sebagainya.
Mengolah dan menyajikan menu makan siang ini dilakukan oleh guru yang kebetulan pada jam tertentu kosong atau pegawai yang lagi tidak sibuk kerja pokok.
Cara lainnya adalah, guru yang
kebetulan berulang tahun, bakal memasuki purna tugas, memperoleh riski, dan berniat beramal saleh, akan menyediakan
hidangan makan siang untuk rekan kerja di sekolah.
Selain
cara tersebut, guru perempuan yang membawa perbekalan dari rumah, juga akan
patungan nasi maupun lauk pauk sehingga mencukupi untuk makan siang bersama.
Oh ya, SMPN 2 Lintau Buo memiliki tanaman yang dapat dijadikan penganan, sayur dan buah. Sumberdaya ini juga dimanfaatkan untuk melengkapi menu makan siang bersama di sekolah.
Dengan membangun kebersamaan di sekolah, guru maupun pegawai akan semangat dan konsentrasi menjalankan Tupoksinya masing-masing.***