Ketika Dewan Redaksi Majalah Dinding Dikejar 'Deadline'

Ketika dewan redaksi majalah dinding dikejar deadline – Anda mungkin tidak asing lagi dengan istilah deadline. Yaitu batas terakhir atau tenggat waktu. Bagi para jurnalis, tenggat waktu dapat dimaknai dengan batas waktu untuk memasukkan berita atau informasi ke redaksi untuk diterbitkan. Diterbitkan boleh jadi dicetak pada media cetak atau disiarkan pada media TV dan radio.

Bagaimana ketika Dewan Redaksi Majalah Dinding (Mading) ‘Akesi’ SMPN 2 Lintau Buo dikejar tenggat waktu atau deadline? Nah, begini ceritanya!

Akesi (Ajang Kreasi Siswa) merupakan media buletin Osis yang dikelola oleh Pengurus Osis dan dibimbing Pembina Osis.

Layaknya sebuah media cetak, Mading Osis ini juga mempunyai struktur organisasi.

Ada Pelindung (Kepala Sekolah), Penanggungjawab (Waka Kesiswaan), Pembina (Pembina Osis), Pembimbing (guru) dan Dewan Redaksi.

Nah, untuk edisi perdana di tahun pelajaran 2019/2020 ini, Pembina Osis Edi Syamsul memberikan tenggat waktu kepada Dewan Redaksi untuk menerbitkan Mading Akesi paling lambat tanggal 11 September 2019.

Ada apa dengan tanggal ini?

Baca juga : MKKS SMP Tanah Datar Adakan Rapat Kerja di SMPN 2 Lintau Buo
Waktu ini bertepatan dengan Rapat Kerja MKKS SMP Tanah Datar di SMPN 2 Lintau Buo.

Kebetulan lokasi mading berdekatan dengan aula tempat bertemunya para kepala SMP di Tanah Datar.

Dua hari sebelum deadline, anggota Dewan Redaksi mengambil inisiatif untuk mengumumkan ke setiap kelas supaya siswa mengirimkan tulisannya ke redaksi sesegera mungkin. 

Namun apa yang terjadi?

Sehari sebelum deadline, ternyata sangat sedikit tulisan atau kreasi siswa yang masuk ke redaksi. Sementara ruang mading yang bakal disisi cukup luas karena mading ini berukuran jumbo.

Lihat juga : Mading Jumbo Ada Disini!
Anggota Dewan Redaksi seperti Naylatul Syadriah, Winda Maisa Putri, Haniva, Wia Triana, Sandi Wilma dan Muhammad Randa nampak  tertegun dan sedih.

Keadaan ini terlihat oleh Pembina Osis dari jauh. Spontan sang pembina Osis menghampiri mereka kemudian menghibur dan memberi semangat. 

"Jangan khawatir, yuk kalian semangat!. Kalau nggak ada lagi kemungkinan tulisan masuk, kita kapling saja papan tempel mading ini dengan tulisan kita masing-masing," ujar Pembina Osis.

Alhasil, dewan redaksi tidak lagi menunggu kreasi dari siswa melainkan meng-kapling tugas untuk mengisi papan tempel yang luas  itu.

Tidak ketinggalan sang Pembina Osis untuk ikut menkapling papan tempel mading alias menjadi kontributor dadakan.

Akhir cerita, Mading Akesi edisi I Tahun Pelajaran 2019/2020 tanggal 11 September  2019 akhirnya selesai juga. 

Selamat untuk dewan redaksi Mading Akesi!***