Kabut Semakin Pekat Siswa Akhirnya Dipulangkan
September 21, 2019
Kabut semakin pekat akhirnya siswa
dipulangkan – Kabut asap yang ditunggu-tunggu akan berkurang
dan berakhir sejak beberapa hari belakangan. Bukannya makin berkurang bahkan
semakin pekat, mata terasa perih dan nafas terasa sesak serta tenggorokan
terasa sakit.
Mengingat
kondisi kabut asap demikian, siswa SMPN 2 Lintau Buo akhirnya dipulangkan dan dianjurkan
belajar di rumah masing-masing sampai Senin lusa oleh pihak sekolah. Demikian info dari SMPN 2
Lintau Buo, Sabtu menjelang siang (21/9).
Admin
matrapendidikan.com yang mondar-mandir mencermati cuaca berkabut asap di
halaman sekolah, sangat khawatir sejak dimulainya kegiatan pembelajaran di
sekolah.
Sementara itu pihak sekolah belum berani mengambil tindakan karena
memang belum turun himbauan dari pihak
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun
setelah istirahat pertama dan menjelang siang, pihak sekolah mengumpulkan siswa
sejenak untuk diberi informasi dan setelah itu dihimbau belajar di rumah
masing-masing sampai Senin lusa.
Kepala
SMPN 2 Lintau Buo, Titin Susilawati, S.Pd. mengatakan kepada admin
matrapendidikan.com, siswa disuruh
pulang dan belajar di rumah setelah datang pesan melalui WA dari Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar,
Riswandi, S.Pd, M.Pd.
Seluruh
sekolah di Kab Tanah Datar dihimbau untuk menyuruh siswanya pulang dan belajar
di rumahmasing-masing.
“Barusan
saya menerima info di WA untuk mengambil tindakan menyuruh siswa pulang karena
khawatir akan berdampak lebih parah terhadap kesehatan anak,” ujar Titin
Susilawati, S.Pd. kepada admin matrapendidikan.com, sesaat setelah siswa disuruh
pulang.
Ketika
ditanya tentang pemulangan siswa ini dinilai sudah agak terlambat, Titin Susilawati , S.Pd. menjelaskan bahwa pihak sekolah menunggu dari pihak Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan untuk memulangkan siswa.
“Dari
pagi tadi memang cuaca semakin mengkhawatirkan dengan tebalnya kabut asap namun
kita perlu menunggu aba-aba dari pihak atasan” ungkap kepala SMPN 2 Lintau Buo.
Sementara
itu perihal guru dan tenaga kependidikan, kepala sekolah wanita pertama di SMP
ini mengatakan bahwa guru dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan tugas
sehubungan dengan kedinasan di rumah masing-masing juga.