Lingkungan Pengaruhi Karakter dan Perilaku Anak

Lingkungan pengaruhi karakter dan perilaku anak – Psikolog anak Dr.Seto Mulyadi M.Psi dan sering disapa Kak Seto ini mengemukakan bahwa lingkungan menjadi faktor utama dalam pembentukan karakter dan perilaku anak.

Hal itu disampaikan Kak Seto, pembawa acara anak di televisi tahun 1980-an itu di hadapan empat ribuan pendidik di Kompleks Istano Basa Pagaruyung, Selasa lalu (15/10/19).

Pencerahan Kak Seto dalam Seminar Nasional Indonesia Teacher Milenial Festival (IMTF) terhadap pendidik sangatlah menarik untuk disimak dan dicermati. Bagaimana tidak?
Perilaku menyimpang anak, model pendidikan keluarga yang keliru dan lingkungan masyarakat yang kurang mendukung pendidikan anak adalah fakta nyata yang masih berlangsung sampai saat ini.

Banyak anak malas dan enggan belajar di sekolah maupun di rumah. Ketika diumumkan libur maka anak bersorak gembira.

Anak berpura-pura sakit untuk datang ke sekolah. Bolos belajar dengan mata pelajaran tertentu.

Di rumah, anak lebih cenderung duduk berlama-lama di depan televisi.

Atau membuka gadget dengan sajian benda bergerak dan menarik sehingga mereka asyik dan lupa belajar di rumah.

Ini hanyalah beberapa contoh yang membuktikan bahwa lingkungan tidak mendukung anak untuk belajar dengan menyenangkan.

“Tidak ada anak yang tidak suka belajar. Kalau ada anak yang tidak suka belajar berarti lingkungan yang salah.”

Demikian antara lain penyampaian Kak Seto dalam Seminar Guru Milenial Indonesia di Pagaruyung.

Seyogyanya lingkungan memenuhi norma hidup terhadap anak. Keluarga tempat pendidikan pertama proses tumbuh kembang seorang anak.

Selain keluarga, media televisi, suasana di sekolah dan masyarakat mestinya mendorong anak untuk belajar.

Seperti pesannya Kak seto kepada guru, buatlah suasana belajar yang menyenangkan.

Sebab belajar akan efektif bila suasana belajar menggembirakan anak. Kondisi ini dimulai oleh guru dalam pengkajian standar nasional pendidikan (SNP).

SNP adalah dasar bagi pihak sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas.

Pendidikan anak sejatinya sudah dimulai dari lingkungan keluarga. Oleh sebab itu, lingkungan keluarga perlu menciptakan suasana dan mendorong anak-anak untuk belajar.

Yang tak kalah penting adalah orangtua membuat aturan dan kesepakatan bagaimana anak belajar di rumah.
Kemudian masyarakat dimana anak berada juga bertanggung jawab terhadap sikap dan tingkah laku anak yang menyimpang.

Kerja sama masyarakat di lingkungan dimana anak berada, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah saling bersinergis dalam mendukung anak untuk belajar.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel