Lingkungan Pengaruhi Karakter dan Perilaku Anak
Oktober 18, 2019
Lingkungan pengaruhi karakter
dan perilaku anak – Psikolog anak Dr.Seto Mulyadi M.Psi dan
sering disapa Kak Seto ini mengemukakan bahwa lingkungan menjadi faktor utama
dalam pembentukan karakter dan perilaku anak.
Hal itu disampaikan Kak Seto, pembawa acara anak di televisi tahun 1980-an itu di hadapan empat ribuan pendidik di Kompleks Istano Basa Pagaruyung, Selasa lalu (15/10/19).
Pencerahan
Kak Seto dalam Seminar Nasional Indonesia Teacher Milenial Festival (IMTF)
terhadap pendidik sangatlah menarik untuk disimak dan dicermati. Bagaimana
tidak?
Perilaku
menyimpang anak, model pendidikan keluarga yang keliru dan lingkungan
masyarakat yang kurang mendukung pendidikan anak adalah fakta nyata yang masih
berlangsung sampai saat ini.
Banyak
anak malas dan enggan belajar di sekolah maupun di rumah. Ketika diumumkan
libur maka anak bersorak gembira.
Anak berpura-pura sakit untuk datang ke
sekolah. Bolos belajar dengan mata pelajaran tertentu.
Di
rumah, anak lebih cenderung duduk berlama-lama di depan televisi.
Atau membuka
gadget dengan sajian benda bergerak dan menarik sehingga mereka asyik dan lupa
belajar di rumah.
Ini hanyalah
beberapa contoh yang membuktikan bahwa lingkungan tidak mendukung anak untuk
belajar dengan menyenangkan.
“Tidak
ada anak yang tidak suka belajar. Kalau ada anak yang tidak suka belajar berarti
lingkungan yang salah.”
Demikian antara lain penyampaian Kak Seto dalam Seminar
Guru Milenial Indonesia di Pagaruyung.
Seyogyanya
lingkungan memenuhi norma hidup terhadap anak. Keluarga tempat pendidikan
pertama proses tumbuh kembang seorang anak.
Selain keluarga, media televisi, suasana
di sekolah dan masyarakat mestinya mendorong anak untuk belajar.
Seperti
pesannya Kak seto kepada guru, buatlah suasana belajar yang menyenangkan.
Sebab
belajar akan efektif bila suasana belajar menggembirakan anak. Kondisi ini
dimulai oleh guru dalam pengkajian standar nasional pendidikan (SNP).
SNP
adalah dasar bagi pihak sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas.
Pendidikan
anak sejatinya sudah dimulai dari lingkungan keluarga. Oleh sebab itu,
lingkungan keluarga perlu menciptakan suasana dan mendorong anak-anak untuk
belajar.
Yang tak kalah penting adalah orangtua membuat aturan dan kesepakatan
bagaimana anak belajar di rumah.
Lihat juga : Hak Anak untuk Belajar yang Menyenangkan di Sekolah
Kemudian
masyarakat dimana anak berada juga bertanggung jawab terhadap sikap dan tingkah
laku anak yang menyimpang.
Kerja sama masyarakat di lingkungan dimana anak
berada, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah saling bersinergis dalam
mendukung anak untuk belajar.***