Lomba Menulis Artikel, Catatan Kecil buat Pelajar dan Guru

Lomba menulis artikel, catatan kecil buat pelajar dan guru - Mengadakan lomba menjadi salah satu cara ampuh dalam menumbuhkembangkan motivasi menulis di kalangan pelajar. Hal ini disadari dan dipahami betul oleh pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Datar, Sumatera Barat.

Lomba menulis artikel siswa SMP (matrapendidikan.com)

Menyikapi hal tersebut, pihak dinas mengadakan Lomba Menulis Artikel, khusus untuk siswa SMP se-Kabupaten Tanah Datar yang diselenggarakan Kamis (24/10) lalu. Sedangkan sehari sebelumnya juga telah diselenggarakan Lomba Bercerita untuk siswa SD.

Seperti yang dikemukakan oleh Erizal Ramli,SH Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Datar saat membuka lomba, bercerita dan menulis berawal dari kegiatan membaca.

“Membaca tidak hanya sekadar baca melainkan memahami apa yang dibaca sehingga mendorong pelajar untuk bercerita dan menulis” kata Erizal Ramli.

Baca : Erizal Ramli Buka Lomba, Mila Keluar Sebagai Juara Menulis Artikel
Oleh sebab itu pada usia SD dan SMP, pihak keluarga dan sekolah perlu meningkatkan kemampuan bagaimana memahami bacaan. Kemampuan ini akan mendorong pelajar untuk membaca.

Dapat dipahami, kemalasan membaca berawal dari ketidakmampuan pelajar untuk memahami bacaan.

Lomba bercerita dan menulis artikel akan mendorong siswa untuk membaca. Inilah esensi tujuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Datar mengadakan Lomba bercerita dan menulis artikel di kalangan pelajar.

Ada yang menarik disampaikan oleh Drs. Marjohan, M.Pd. saat memberikan penjelasan kriteria penilaian dalam Lomba Menulis Artikel bagi siswa SMP se-Tanah Datar.

Menulis itu sebuah kebiasaan yang menjadi hobi. Hobi akan melahirkan sesuatu yang bermakna bagi diri sendiri maupun orang lain.

“Hobi menulis juga menghasilkan uang, lho? Menulis kreatif dan dikirim ke media atau mengikuti lomba” kata Uncle Jo di hadapan peserta lomba menulis artikel.

Di lembaga sekolah, membangkitkan minat dan menumbuhkan kemauan untuk menulis. Tentu saja tidak menjadi pekerjaan yang ringan. Karena harus diawali dengan kebiasaan membaca. Jika kebiasaan membaca masih rendah maka minat menulis pun jadi demikian.

Gerakan Literasi di lembaga sekolah, memang sudah lama didengungkan. Namun gemanya seakan hilang-hilang timbul, laksana orang yang tak bisa berenang dan tercebur ke dalam sungai. Atau bak gabus pengapung pancing yang hilang timbul karena umpannya dimakan ikan.

Namun demikian, upaya untuk membangkitkan minat dan budaya baca tidak akan pernah berhenti di lingkungan keluarga, masyarakat dan di lingkungan sekolah.

Yang pasti, lomba menulis artikel yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Tanah Datar, kiranya menjadi motivasi bagi pelajar maupun guru pendamping untuk menyelenggarakan ajang serupa di sekolah masing-masing.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel