Maisal: Mendidik Anak di Era Teknologi, Kembali ke Agama

Maisal : Mendidik anak di era teknologi, kembali ke agama – Masalah dalam belajar dan hasil belajar anak di sekolah merupakan masalah kita bersama. Oleh sebab itu harus dicarikan solusinya secara bersama pula. Yaitu pihak sekolah, orangtua murid dan pengurus komite sekolah pastinya. Kuncinya adalah kembali ke agama dalam mendidik anak di era teknologi ini.

Demikian kesimpulan hasil pembicaraan pertemuan pihak sekolah, orangtua murid dan komite sekolah dalam rangka penerimaan hasil belajar penilaian tengah semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di aula pertemuan SMPN 2 Lintau Buo, Selasa (22/10).

Sebelumnya Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Titin Susilawati, S.Pd. dalam pembicaraannya mengemukakan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pihak sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah. Salah satunya adalah hasil belajar penilaian tengah semester (PTS) belum memuaskan.

“Hasil belajar siswa untuk penilaian tengah semester ganjil ini masih belum memuaskan sesuai harapan, “tutur kepala sekolah.

Lebih jauh kepala sekolah mengemukakan bahwa disiplin belajar di sekolah sudah mulai ditingkatkan. Termasuk disiplin waktu ketika mulai belajar dan waktu istirahat.

“Siswa yang terlambat datang akan disuruh kembali pulang ke rumah  Pintu gerbang ditutup apabila telah menunjukkan pukul 07:30.

Begitu pula waktu jam pelajaran istirahat. Tidak ada siswa yang ke luar pekarangan sekolah saat jam istirahat.” tutur Titin Susilawati, S.Pd.

Kepala sekolah wanita pertama di SMPN 2 Lintau Buo itu meminta dukungan orangtua murid agar memperhatikan anak-anak sewaktu berada di rumah. 

"Waktu bagi anak lebih banyak di rumah sehingga diharapkan orangtua lebih banyak memperhatikan dan memberikan motivasi belajar kepada anak." timpal kepala sekolah.

Kembali ke agama di era teknologi

Ketua komite sekolah, Maisal menyampaikan bahwa permasalahan pendidikan di sekolah adalah permasalahan bersama yang perlu dicarikan solusinya.

Terutama orangtua/wali murid yang berperan penting dalam memberikan perhatian dan motivasi belajar pada anak selama berada di rumah.

Kemajuan teknologi dewasa ini, kata Maisal, tidak dapat dibendung lagi dan itu mempengaruhi pola hidup masyarakat, termasuk pola dan kebiasaan belajar anak.

Maisal mencontohkan betapa budaya bertegur sapa sudah mulai berkurang di tengah masyarakat akibat penggunaan gadget.

“Di warung kopi, dulu berbicara itu berhadapan. Sekarang, semestinya tempat minum kopi dan menjalin tali silaturrahmi, namun kini berubah dengan suasana menekur memainkan gadget meskipun mereka saling berbicara satu sama lainnya,” ujar Maisal mencontohkan.

Di sisi lain Maisal mengemukakan solusi mendidik anak di rumah tangga dalam era teknologi ini kembali ke agama dan meneladani bagaimana orangtua kita mendidik anak dulunya.

“Waktu magrib tiba, kalau perlu pintu rumah dikunci sehingga orangtua berkesempatan untuk shalat berjamaah, makan dan duduk bersama anak.” tutur Maisal.

Duduk bersama anak dan berdialog tentang kemajuan belajar anak, itu penting dilakukan orangtua. Kemudian kedua orangtua saling memotivasinya agar anak rajin belajar.

“Mendidik anak di rumah perlu kebersamaan dan satu persepsi antara ayah dan ibu dalam mendidik anak. Kemudian solusinya yang paling tepat dalam mendidik anak adalah kembali ke agama dan menelusuri kebiasaan-kebiasaan baik yang dulu dilakukan orangtua terhadap kita sebagai anak." pungkas Maisal, Ketua Komite SMPN 2 Lintau Buo.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel