Pak Haji, Pemerhati Lingkungan Hidup itu Pamit
Oktober 31, 2019
Pak haji, pemerhati lingkungan hidup itu pamit – Akhirnya
satu persatu, rekan kerja kami segera memasuki masa purna tugas sebagai
pendidik di SMPN 2 Lintau Buo. Pada bulan Oktober ini, dua orang rekan
kerja kami akan mengakhiri masa tugasnya. Salah seorang di antaranya adalah
H.Aditiawarman.
H.
Aditiawarman adalah seorang pemerhati dan peduli lingkungan hidup. Melalui mata pelajaran yang diampunya, Prakarya dengan pilihan Keterampilan
Pertanian, selalu getol mensosialisasikan kepada rekan guru maupun murid
tentang pentingnya menjaga kerimbunan
lingkungan sekolah.
“Lingkungan
sekolah yang hijau menjadi paru-paru bagi warga sekolah. Sewaktu musim kemarau
akan mengeluarkan oksigen dan menyerap kabut asap.”
Begitu simpulan
pembicaraan admin matrapendidikan.com suatu ketika dengan pak Haji beberapa waktu lalu saat kabut asap melanda negeri
ini.
Selain
kerimbunan lingkungan sekolah, pemanfaatan pekarangan sekolah juga menjadi
perhatian bapak dari 5 anak ini.
Lingkungan sekolah yang luas akan memberi
manfaat yang banyak kepada siswa untuk membudidayakan berbagai tanaman buah dan
sayur. Tidak hanya untuk kebutuhan sendiri tetapi juga bernilai ekonomis.
“Kawan-kawan
yang tidak sempat bersalaman, maaf lahir dan batin. Hubungan baik selama ini
semoga menjadi pahala. Kekhilafan kita ditutup dengan saling memaafkan,“
begitu tulis pak Haji yang biasa disapa ‘Pak De’ ini di grup WA sekolah.
Ya, hari ini Kamis 31 Oktober 2019, H.Aditiawarman mengakhiri masa dinasnya di
SMPN 2 Lintau Buo.
“Balayia tujuannyo sampai ka pulau,
bajalan tujuannyo sampai ka bateh. Tapi baa kini ko, kok balayia lah sampai ka
pulau, bajalan lah sampai pulo ka batas,”
Terima
kasih pak Haji atas inspirasinya selama ini dan telah membantu
matrapendidikan.com dalam penerbitan banyak artikel tentang lingkungan dan
pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman buah dan sayur.***