Tokoh Pemerhati Pendidikan, Maisal Himbau Kepedulian Orangtua
Oktober 27, 2019
Tokoh pemerhati pendidikan, maisal himbau kepedulian
orangtua – Salah seorang tokoh pemerhati masalah pendidikan anak,
Maisal, kerap menghimbau orangtua murid, baik secara online maupun offline untuk
meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan anak-anaknya.
Menciptakan kondisi
dan lingkungan agar anak dapat belajar dengan baik di rumah serta mengawasi
anak dalam penggunaan gadget.
“Orangtua
mana yang tidak menginginkan yang terbaik untuk putra-putrinya. Tapi ironis,
pendekatan orangtua banyak yang kurang tepat dan justru sering mengahambat
proses pendidikan anak,” tulis Maisal di linimasa akun facebooknya.
Hal
itu berkaitan dengan kecenderungan orangtua untuk menyediakan berbagai
fasilitas untuk anak, seperti gadget dan kendaraan namun kurang mengawasi
bagaimana kemajuan belajar anak di rumah.
Jangan
lupa, demikian tulis Maisal pada kesempatan sebelumnya di linimasa fb, media digital
sesungguhnya hanyalah alat pendukung proses belajar mengajar, media digital
bukan pengganti orangtua bagi anak dalam belajar adalah ajaran, teladan dan teladan orangtua.
Pada
kesempatan lain, saat mengadakan pertemuan antara komite, guru dan orangtua
murid beberapa waktu lalu, Selasa (22/10), Maisal mengatakan bahwa tugas pendidikan anak tidak
mungkin diserahkan sepenuhnya kepada guru di sekolah.
Sebab waktu anak lebih
banyak berada di rumah bersama orangtua ketimbang berada di sekolah.
Pengaruh
perkembangan teknologi berupa handphone (HP) sangat besar, tidak hanya bagi
anak bahkan orang dewasa sekalipun.
Maisal mencontohkan sekelumit fakta dimana
di kedai kopi orang duduk saling menekur memainkan HP. Bahkan saling
berbicara namun tidak melihat ke arah
lawan bicara.
Oleh
sebab itu pemerhati masalah pendidikan anak dan tokoh masyarakat ini berharap
agar orangtua betul-betul mengawasi penggunaan HP oleh anak selama berada di
rumah.
Lebih
jauh ia menegaskan harus ada aturan yang
jelas di rumah, kalau sudah belajar, anak tidak boleh lagi memegang HP.
Waktu Magrib
tiba, kalau perlu pintu dikunci dan ajak anak untuk shalat berjamaah, kemudian
berdialog dengan anak, berbicara dari hati ke hati.
“Kami
mengajak, menghimbau, bukan menggurui orangtua/wali murid untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak selama berada
di rumah.
Intinya, kembalikan ke agama, mari kita terapkan ajaran orangtua kita
dulu dalam mendidik kita serta yang tak kalah penting adalah teladan dan contoh
teladan selaku orangtua,” pesan ketua Komite Sekolah serta tokoh pemerhati masalah
pendidikan ini kepada orangtua/wali murid.***