Tokoh Pemerhati Pendidikan, Maisal Himbau Kepedulian Orangtua

Tokoh pemerhati pendidikan, maisal himbau kepedulian orangtua – Salah seorang tokoh pemerhati masalah pendidikan anak, Maisal, kerap menghimbau orangtua murid, baik secara online maupun offline untuk meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan anak-anaknya.

Menciptakan kondisi dan lingkungan agar anak dapat belajar dengan baik di rumah serta mengawasi anak dalam penggunaan gadget.

“Orangtua mana yang tidak menginginkan yang terbaik untuk putra-putrinya. Tapi ironis, pendekatan orangtua banyak yang kurang tepat dan justru sering mengahambat proses pendidikan anak,” tulis Maisal di linimasa akun facebooknya.

Hal itu berkaitan dengan kecenderungan orangtua untuk menyediakan berbagai fasilitas untuk anak, seperti gadget dan kendaraan namun kurang mengawasi bagaimana kemajuan belajar anak di rumah.

Jangan lupa, demikian tulis Maisal pada kesempatan sebelumnya di linimasa fb, media digital sesungguhnya hanyalah alat pendukung proses belajar mengajar, media digital bukan pengganti orangtua bagi anak dalam belajar adalah ajaran, teladan dan teladan orangtua.

Pada kesempatan lain, saat mengadakan pertemuan antara komite, guru dan orangtua murid beberapa waktu lalu, Selasa (22/10), Maisal mengatakan bahwa tugas pendidikan anak tidak mungkin diserahkan sepenuhnya kepada guru di sekolah.

Sebab waktu anak lebih banyak berada di rumah bersama orangtua ketimbang berada di sekolah.

Pengaruh perkembangan teknologi berupa handphone (HP) sangat besar, tidak hanya bagi anak bahkan orang dewasa sekalipun.

Maisal mencontohkan sekelumit fakta dimana di kedai kopi orang duduk saling menekur memainkan HP. Bahkan saling berbicara  namun tidak melihat ke arah lawan bicara.

Oleh sebab itu pemerhati masalah pendidikan anak dan tokoh masyarakat ini berharap agar orangtua betul-betul mengawasi penggunaan HP oleh anak selama berada di rumah.

Lebih jauh ia  menegaskan harus ada aturan yang jelas di rumah, kalau sudah belajar, anak tidak boleh lagi memegang HP.

Waktu Magrib tiba, kalau perlu pintu dikunci dan ajak anak untuk shalat berjamaah, kemudian berdialog dengan anak, berbicara dari hati ke hati.   
“Kami mengajak, menghimbau, bukan menggurui orangtua/wali murid untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak selama berada di rumah.

Intinya, kembalikan ke agama, mari kita terapkan ajaran orangtua kita dulu dalam mendidik kita serta yang tak kalah penting adalah teladan dan contoh teladan selaku orangtua,” pesan ketua Komite Sekolah serta tokoh pemerhati masalah pendidikan ini kepada orangtua/wali murid.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel