Menjaga Harapan dan Kepercayaan Orangtua
November 19, 2019
Menjaga harapan dan kepercayaan orangtua – Belajar
dengan baik, di sekolah maupun di rumah merupakan tugas utama seorang siswa.
Demikian antara lain disampaikan Pembina Osis SMPN 2 Lintau Buo, Edi Syamsul
dalam amanatnya saat menjadi pembina upacara di sekolah, Senin (18/11/19).
Kontributor
matrapendidikan.com, Hadi Rahim yang meliput kegiatan upacara bendera rutin
tersebut menginfokan, pembina upacara mengingatkan kembali kepada siswa peserta
upacara untuk menjaga harapan dan kepercayaan orangtua.
“Belajar
dengan baik di sekolah dengan cara mematuhi semua aturan dan disiplin belajar
di sekolah. Kemudian mengikuti kegiatan belajar dari awal sampai akhir jam
pelajaran.” tutur pembina upacara.
Simak juga : Ketahui 5 Alasan Mengapa Siswa Rajin Belajar
Lebih
jauh pembina upacara memaparkan bahwa semua orangtua siswa berharap dan percaya
anaknya belajar dengan baik di sekolah maupun di rumah.
Oleh sebab itu mereka mau
berkorban untuk memenuhi segala kebutuhan dan perlengkapan pendidikan anak
setiap hari.
Namun
masih banyak siswa yang mengabaikan harapan dan kepercayaan orangtua.
Indikasinya adalah melakukan perbuatan menyimpang sebagai siswa seperti bolos
sekolah, malas belajar, keluyuran dan membuang waktu sia-sia.
“Bolos
dan malas belajar adalah bentuk penghianatan seorang anak terhadap harapan dan
kepercayaan orangtuanya,” tegas pembina upacara.
Masa
sekolah itu, sejatinya adalah masa paling indah dalam hidup seseorang karena
anak pada masa ini tidak dibebani dengan kewajiban, seperti mencari nafkah
sehari-hari, membiayai kebutuhan dan perlengkapan sekolah.
Tugas
itu sudah dilakukan oleh orangtua dan anak tugasnya hanya belajar dengan baik di
sekolah maupun di rumah.
Jika
ada siswa yang bolos sekolah dan malas belajar, berarti tidak menyadari,
apalagi merasakan kalau masa sekolah itu adalah masa yang paling indah.
Akibatnya siswa sering mengkhianati harapan dan kepercayaan orangtuanya dengan
melakukan perilaku menyimpang.
Oleh
sebab itu diakhir amanatnya, pembina upacara menghimbau agar siswa yang
terlanjur lalai dengan harapan dan kepercayaan orangtuanya untuk kembali
berniat atau memperbaharui niatnya untuk belajar dengan baik di sekolah maupun
di rumah.
Selain
itu jangan lupa bersalaman dan mohon restu serta doa orangtua ketika hendak
berangkat ke sekolah.
Dengan restu dan doa orangtua tersebut insyaallah pintu
hati dan pikiran anak terbuka untuk menerima pelajaran dan nasehat dari guru.***