Menyambut HGN, HUT PGRI dan Kurikulum Baru

Menyambut hgn, hut pgri dan kurikulum baru -  Puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) Tahun 2019 jatuh pada tanggal 21 November. Namun jauh hari sebelumnya, hawa dan suasana penyambutan momentum penting bagi guru tersebut sudah mulai terasa.

Mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan sampai pada tataran nasional, nuansa persiapan itu sangat terasa ketika diadakan rapat koordinasi persiapan peringatan dari level terbawah.

Panitia peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 74 telah menyiapkan berbagai bentuk kegiatan yang akan diadakan sebelum maupun saat peringatan HGN dan PGRI ke- 74 diadakan.

Disisi lain, sebelum persiapan peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 74, kita bangsa indonesia sudah mengetahui, pemerintah berencana merombak kurikulum pendidikan secara besar-besaran.

Hal itu terungkap setelah pelantikan Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden/Wakil Presiden RI. Presiden menginstruksikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Nadiem Makarim, untuk merombak kurikulum secara besar-besaran.

Perombakan kurikulum yang sudah ada, Kurikulum 2013, akan dilakukan dengan berbagai pertimbangan oleh pemerintah.

Kurikulum pendidikan akan mengarah pada kurikulum berbasis teknologi, kualitas produk lulusan pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja.

Mau tidak mau, para guru perlu merespon rencana kebijakan tersebut mengingat kurikulum pendidikan berkaitan langsung dengan guru.

Rilnya, gurulah yang akan mengoperasikan kurikulum pendidikan melalui pembelajaran di sekolah.

Dapat dikatakan, sebagus apapun kurikulum yang disusun oleh pemerintah, tidak berarti banyak jika tidak dibaca, diterjemahkan dan dioperasionalkan oleh guru dalam pembelajaran.

Guru, Kurikulum dan Pembelajaran adalah 3 variabel utama proses pendidikan di sekolah. Namun guru berperan strategis dalam melaksanakan kurikulum yang berlaku melalui proses belajar dan mengajar di ruang kelas.

Kurikulum merupakan seperangkat teknis yang berpotensi mengubah potensi peserta didik. Dan itu harus dioperasikan melalui strategi dan metode pembelajaran oleh guru untuk mencapai tujuan kurikulum tersebut.

Jadi, di samping menyambut peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 74, guru Indonesia juga bersiap menyambut 'adik baru' kurikulum yang sekarang.

Lebih dari itu ingin cepat-cepat mengetahui bagaimana sosok 'adik baru', kurikulum pendidikan yang baru, sebagai hasil perombakan yang akan dilakukan oleh pemerintah terhadap Kurikulum 2013.

Dapat dipastikan, perombakan terhadap kurikulum pendidikan, berarti guru juga bersiap-siap untuk meninggalkan peserta didik untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan kurikulum pendidikan yang baru.

Hal tersebut memang sudah biasa berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah. Setiap ada perubahan kurikulum, guru akan dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi karena kurikulum berhubungan langsung dengan tugas pokok guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih dalam pendidikan.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel