8 Tips Mengajar pada Jam-jam Pelajaran Terakhir
November 14, 2019
8 Tips mengajar pada jam-jam pelajaran
terakhir – Bukan rahasia umum lagi, mengajar pada jam-jam pelajaran
terakhir, banyak hambatan dan masalah yang akan dihadapi guru. Apalagi mengajar
pada mata pelajaran eksakta, namun bukan berarti mengajar pada mata pelajaran
lainnya tidak mengalami kendala.
Hambatan
dan masalah yang kerap dihadapi guru pada jam-jam pelajaran terakhir adalah
siswa kelihatan lesu, kurang gairah, bahkan ada yang mengantuk dan tertidur di
kelas.
Kondisi
seperti di atas boleh jadi karena suasana dalam kelas mulai gerah karena cuaca
panas. Apalagi di ruang kelas tidak memiliki kipas angin atau AC.
Mengharapkan
sirkulasi udara melalui ventilasi maupun jendela dan pintu ruang kelas tidak cukup
mengatasi suasana demikian.
Selain faktor ruang belajar, pemicu kelesuan belajar juga berasal dari dalam diri siswa sendiri. Misalnya kurang tidur, begadang, bermain gadget, menonton televisi, tidak sarapan pagi, tidak sempat jajan di sekolah dan masih banyak yang lainnya.
Respon
siswa terhadap kondisi demikian boleh jadi melakukan perilaku menyimpang, mereka minta izin keluar kelas
tiap sebentar, bolos dan lain sebagainya.
Akibatnya
suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif dan kurang efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Hal
ini tidak mungkin dibiarkan dan berlangsung terus menerus. Oleh sebab itu guru
yang mengajar pada jam-jam pelajaran terakhir perlu berinisiatif mengatasinya, sebaliknya
tidak perlu memikirkan skenario pembelajaran yang telah disusun semula dalam
kondisi darurat demikian.
Maksudnya,
guru mencari strategi dadakan untuk mengajar sehingga tujuan pembelajaran
tercapai meskipun tidak seratus persen.
Berdasarkan
eksperimen kecil-kecilan yang penulis lakukan dan ternyata membawa dampak yang
cukup bagus adalah:
1.Mengajak rekan sejawat
Sesekali
perlu mengajak rekan sejawat untuk berkolaborasi di ruang kelas. Ternyata
strategi ini berdampak positif terhadap suasana pembelajaran yang kurang
menguntungkan pada jam-jam pelajaran terakhir.
Guru
yang mengajar akan menemukan ide-ide yang dapat dalam menyampaikan materi melalui guru sejawat.
Sesekali
sesekali dalam pembelajaran meminta rekan sejawat untuk berbicara, menanggapi
suasana kelas atau memberikan motivasi verbal kepada siswa.
Dengan
demikian terjadi tiga interaksi dalam pembelajaran antara guru yang mengajar
dengan murid, dengan rekan sejawat atau rekan sejawat dengan murid.
2.Motivasi cerita
Motivasi
cerita adalah menceritakan pengalaman nyata siswa sehari-hari yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Sediakan waktu yang cukup
untuk memotivasi siswa pada awal pembelajaran.
3.Membangun interaksi dengan setiap siswa
Membangun
interaksi secara langsung atau kontak langsung dengan setiap siswa secara
bergiliran juga menjadi alternatif bagus.
Atau dapat juga dengan melibatkan masing-masing
siswa dengan kegiatan fisik, seperti menulis di papan tulis, membaca buku atau
melakukan aksi tertentu di tempat duduk atau di depan kelas.
4.Permainan sederhana
Jika
kondisi siswa disadari oleh guru ketika memasuki kelas tidak menguntungkan pada
jam-jam terakhir, tidak ada salahnya guru membawa siswa melakukan permainan.
Misalnya bermain mengisi TTS, berlomba menulis atau menggambar sesuatu di papan
tulis.
5.Cuci muka dan gerakan ringan
Siswa
yang mulai ngantuk sebaiknya disuruh keluar untuk mencuci muka Jika ternyata banyak yang ngantuk,
pembelajaran hendaknya dijeda dengan waktu yang ditentukan guru.
Siswa
tidak hanya untuk mencuci muka melainkan juga melakukan gerakan-gerakan
peregangan tubuh diluar.
6.Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengobrol
Kalau
perlu dalam suasana yang genting sekalipun siswa diberi kesempatan untuk ngobrol
dengan teman yang disukainya untuk ngobrol.
Kesempatan ini diberikan tenggang
waktunya jangan ngobrol melulu.
7.Belajar di luar ruangan kelas
Sesekali
tidak salah juga kalau mengajak siswa belajar di ruang kelas seperti di bawah
pohon yang rindang atau di tempat teduh.
Untuk melakukan hal ini memang perlu
menyediakan papan tulis mini sehingga dapat memberikan materi pelajaran
layaknya di dalam kelas.
8.Stressing
Memang,
saat ini semakin gencar himbauan untuk menciptakan suasana pembelajaran ramah
anak. Menjauhkan pendidikan dari irama kekerasan terhadap anak.
Akan tetapi
sesekali juga guru perlu melakukan penekanan (stressing) terhadap murid jika
diperlukan untuk mengatasi kondisi belajar yang tidak menguntungkan pada
jam-jam terakhir.
Misalnya,
siswa yang tidak berpartisipasi dalam belajar bahkan mengganggu temannya boleh
saja disuruh meninggalkan ruangan untuk sementara.
Melakukan ancaman dan memberi
sanksi-sanksi mendidik jika melanggar aturan belajar, dan lain sebagainya
Lihat juga : 5 Tips Mengajar Eksklusif pada Jam-jam Terakhir
Demikianlah
8 tips mengajar pada jam-jam pelajaran terakhir dan menghadapi suasana belajar
yang kurang menguntungkan.***