8 Tips Mengajar pada Jam-jam Pelajaran Terakhir

8 Tips mengajar pada jam-jam pelajaran terakhir – Bukan rahasia umum lagi, mengajar pada jam-jam pelajaran terakhir, banyak hambatan dan masalah yang akan dihadapi guru. Apalagi mengajar pada mata pelajaran eksakta, namun bukan berarti mengajar pada mata pelajaran lainnya tidak mengalami kendala.

Hambatan dan masalah yang kerap dihadapi guru pada jam-jam pelajaran terakhir adalah siswa kelihatan lesu, kurang gairah, bahkan ada yang mengantuk dan tertidur di kelas.

Kondisi seperti di atas boleh jadi karena suasana dalam kelas mulai gerah karena cuaca panas. Apalagi di ruang kelas tidak memiliki kipas angin atau AC.

Mengharapkan sirkulasi udara melalui ventilasi maupun jendela dan pintu ruang kelas tidak cukup mengatasi suasana demikian.

Selain faktor ruang belajar, pemicu kelesuan belajar juga berasal dari dalam diri siswa sendiri. Misalnya kurang tidur, begadang, bermain gadget, menonton televisi, tidak sarapan pagi, tidak sempat jajan di sekolah dan masih banyak yang lainnya.

Respon siswa terhadap kondisi demikian boleh jadi melakukan perilaku menyimpang, mereka minta izin keluar kelas tiap sebentar, bolos dan lain sebagainya.

Akibatnya suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif dan kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Hal ini tidak mungkin dibiarkan dan berlangsung terus menerus. Oleh sebab itu guru yang mengajar pada jam-jam pelajaran terakhir perlu berinisiatif mengatasinya, sebaliknya tidak perlu memikirkan skenario pembelajaran yang telah disusun semula dalam kondisi darurat demikian.

Maksudnya, guru mencari strategi dadakan untuk mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai meskipun tidak seratus persen.

Berdasarkan eksperimen kecil-kecilan yang penulis lakukan dan ternyata membawa dampak yang cukup bagus adalah:

1.Mengajak rekan sejawat

Sesekali perlu mengajak rekan sejawat untuk berkolaborasi di ruang kelas. Ternyata strategi ini berdampak positif terhadap suasana pembelajaran yang kurang menguntungkan pada jam-jam pelajaran terakhir.

Guru yang mengajar akan menemukan ide-ide yang dapat dalam menyampaikan materi melalui guru sejawat.

Sesekali sesekali dalam pembelajaran meminta rekan sejawat untuk berbicara, menanggapi suasana kelas atau memberikan motivasi verbal kepada siswa.

Dengan demikian terjadi tiga interaksi dalam pembelajaran antara guru yang mengajar dengan murid, dengan rekan sejawat atau rekan sejawat dengan murid.

2.Motivasi cerita

Motivasi cerita adalah menceritakan pengalaman nyata siswa sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Sediakan waktu yang cukup untuk memotivasi siswa pada awal pembelajaran.

3.Membangun interaksi dengan setiap siswa

Membangun interaksi secara langsung atau kontak langsung dengan setiap siswa secara bergiliran juga menjadi alternatif bagus.

Atau dapat juga dengan melibatkan masing-masing siswa dengan kegiatan fisik, seperti menulis di papan tulis, membaca buku atau melakukan aksi tertentu di tempat duduk atau di depan kelas.

4.Permainan sederhana

Jika kondisi siswa disadari oleh guru ketika memasuki kelas tidak menguntungkan pada jam-jam terakhir, tidak ada salahnya guru membawa siswa melakukan permainan.

Misalnya bermain mengisi TTS, berlomba menulis atau menggambar sesuatu di papan tulis.

5.Cuci muka dan gerakan ringan

Siswa yang mulai ngantuk sebaiknya disuruh keluar untuk mencuci muka  Jika ternyata banyak yang ngantuk, pembelajaran hendaknya dijeda dengan waktu yang ditentukan guru.

Siswa tidak hanya untuk mencuci muka melainkan juga melakukan gerakan-gerakan peregangan tubuh diluar.

6.Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengobrol

Kalau perlu dalam suasana yang genting sekalipun siswa diberi kesempatan untuk ngobrol dengan teman yang disukainya untuk ngobrol.

Kesempatan ini diberikan tenggang waktunya jangan ngobrol melulu.

7.Belajar di luar ruangan kelas

Sesekali tidak salah juga kalau mengajak siswa belajar di ruang kelas seperti di bawah pohon yang rindang atau di tempat teduh.

Untuk melakukan hal ini memang perlu menyediakan papan tulis mini sehingga dapat memberikan materi pelajaran layaknya di dalam kelas.

8.Stressing

Memang, saat ini semakin gencar himbauan untuk menciptakan suasana pembelajaran ramah anak. Menjauhkan pendidikan dari irama kekerasan terhadap anak.

Akan tetapi sesekali juga guru perlu melakukan penekanan (stressing) terhadap murid jika diperlukan untuk mengatasi kondisi belajar yang tidak menguntungkan pada jam-jam terakhir.

Misalnya, siswa yang tidak berpartisipasi dalam belajar bahkan mengganggu temannya boleh saja disuruh meninggalkan ruangan untuk sementara.

Melakukan ancaman dan memberi sanksi-sanksi mendidik jika melanggar aturan belajar, dan lain sebagainya
Demikianlah 8 tips mengajar pada jam-jam pelajaran terakhir dan menghadapi suasana belajar yang kurang menguntungkan.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel