Blogger, Mesti Jadi Murid yang Rajin Belajar

Blogger, mesti jadi murid yang rajin belajar – Saya berprofesi sebagai seorang guru di salah satu SMP. Sebagai guru mestilah mengajar di kelas sesuai jadwal mengajar. Agar lancar mengajar, mesti berusaha menambah ilmu pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan dan bagaimana mengajar agar murid mau belajar.

Menelaah buku catatan perjalanan kemarin saat cofee-morning bersama pimpinan Landbow Tour Ronaldi Kasman dan rekan kerja di bagian depan Maxone Hotel Palembang (matrapendidikan.com)

Di samping sebagai guru, saya juga seorang blogger. Sebagai blogger mesti menjadi murid yang rajin belajar. Rajin mencari informasi, membaca dan menulis. Dimana-mana dan kemana saja bepergian, mesti membawa kamera (android), notes dan pena.

Blogger bukanlah seorang wartawan tetapi seorang wartawan bisa menjadi blogger. Saya sering dikira sebagai seorang wartawan ketika meliput sesuatu acara atau kegiatan.

Misalnya, ketika menyertai rombongan anggota KPN SMP Negeri Tigo Jangko ke Palembang.

Setiap ada tempat atau hal menarik saya ambil gambarnya kemudian mengeluarkan notes kecil dan mencatatkan sesuatu di buku catatan kecil itu.

Termasuk ketika mendengar ekspose pemandu wisata selama berada di Palembang. Saya tak lupa mengambil gambar, mengeluarkan catatan kecil mencatat hal penting yang disampaikan oleh pemandu wisata.

Sampai di rumah, gambar yang sudah ada disortir dan dan diedit. Sementara buku catatan kecil dibuka lagi. Diolah menjadi tulisan atau artikel. Jika dirasa sudah cukup memadai, diterbitkan di blog.

Begitu pula ketika meliput pertandingan sepak bola di tempat terdekat dengan tempat tinggal saya.

Agar mendapat informasi lengkap tentang perjalanan pertandingan, saya rajin menyimak, mencatat dan mengambil gambar saat pertandingan berlangsung. Begitu seterusnya.

Pokoknya, blogger itu nyaris mirip seorang wartawan. Lebih mirip lagi dengan seorang murid yang rajin belajar.

Rajin hadir di sekolah, memperhatikan guru sedang menerangkan pelajaran.

Hal-hal penting disampaikan guru dicatat. Sampai di rumah dilihat kembali. Dibaca, dipahami, kalau perlu dicatat ulang sesuai versi pemahaman murid terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru.

Memang, blogger mesti jadi murid yang rajin belajar!

Bagi seorang blogger, sejatinya tidak ada istilah tua. Umur bukan jadi penghalang untuk menjadi blogger atau murid yang rajin belajar.  Belajar itu sepanjang hayat (long life of education), selagi bisa tentunya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel