Blogger, Mesti Jadi Murid yang Rajin Belajar
Desember 29, 2019
Blogger, mesti jadi murid yang rajin belajar – Saya
berprofesi sebagai seorang guru di salah satu SMP. Sebagai guru mestilah
mengajar di kelas sesuai jadwal mengajar. Agar lancar mengajar, mesti berusaha
menambah ilmu pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan dan bagaimana
mengajar agar murid mau belajar.
Menelaah buku catatan perjalanan kemarin saat cofee-morning bersama pimpinan Landbow Tour Ronaldi Kasman dan rekan kerja di bagian depan Maxone Hotel Palembang (matrapendidikan.com)
Di samping
sebagai guru, saya juga seorang blogger. Sebagai blogger mesti menjadi murid
yang rajin belajar. Rajin mencari informasi, membaca dan menulis. Dimana-mana
dan kemana saja bepergian, mesti membawa kamera (android), notes dan pena.
Blogger
bukanlah seorang wartawan tetapi seorang wartawan bisa menjadi blogger. Saya
sering dikira sebagai seorang wartawan ketika meliput sesuatu acara atau
kegiatan.
Misalnya,
ketika menyertai rombongan anggota KPN SMP Negeri Tigo Jangko ke Palembang.
Setiap ada tempat atau hal menarik saya ambil gambarnya kemudian mengeluarkan
notes kecil dan mencatatkan sesuatu di buku catatan kecil itu.
Termasuk
ketika mendengar ekspose pemandu wisata selama berada di Palembang. Saya tak
lupa mengambil gambar, mengeluarkan catatan kecil mencatat hal penting yang
disampaikan oleh pemandu wisata.
Sampai
di rumah, gambar yang sudah ada disortir dan dan diedit. Sementara buku catatan
kecil dibuka lagi. Diolah menjadi tulisan atau artikel. Jika dirasa sudah cukup
memadai, diterbitkan di blog.
Begitu
pula ketika meliput pertandingan sepak bola di tempat terdekat dengan tempat
tinggal saya.
Agar mendapat informasi lengkap tentang perjalanan pertandingan, saya rajin menyimak, mencatat dan mengambil gambar saat pertandingan
berlangsung. Begitu seterusnya.
Pokoknya,
blogger itu nyaris mirip seorang wartawan. Lebih mirip lagi dengan seorang
murid yang rajin belajar.
Rajin hadir di sekolah, memperhatikan guru sedang
menerangkan pelajaran.
Hal-hal
penting disampaikan guru dicatat. Sampai di rumah dilihat kembali. Dibaca,
dipahami, kalau perlu dicatat ulang sesuai versi pemahaman murid terhadap
materi pelajaran yang disampaikan guru.
Memang, blogger mesti jadi murid yang rajin belajar!
Bagi
seorang blogger, sejatinya tidak ada istilah tua. Umur bukan jadi penghalang
untuk menjadi blogger atau murid yang rajin belajar. Belajar itu sepanjang hayat (long life of education), selagi bisa tentunya.***