Transformator, Alat Pengubah Tegangan Listrik
Januari 22, 2020
Transformator, alat pengubah tegangan listrik – Materi
transformator (trafo) sebagai alat pengubah tegangan listrik ini disajikan untuk siswa kelas 9
SMP/MTs pada semester genap mata pelajaran IPA. Tujuan disajikannya materi ini adalah untuk memperkaya
sumber belajar siswa di media internet terutama bagi pengguna smartphone android.
Anda
harus mengetahui bahwa tegangan listrik yang disediakan Perusahaan Listrik
Negara (PLN) untuk rumah adalah sekitar 220 V.
Padahal tegangan listrik yang dihasilkan generator pembangkit listrik
semisal PLTA sampai puluhan ribu volt. Bagaimana cara menurunkannya?
Masalah
lain yang dihadapi adalah penggunaan tegangan listrik di rumah tangga ada yang
kurang dari 220 V. Sebaliknya mungkin ada yang melampaui batas yang disediakan
oleh PLN.
Menaikkan dan menurunkan tegangan listrik
Untuk
mengatasi persoalan tersebut di atas digunakan alat pengubah tegangan listrik
yang disebut dengan transformator (trafo).
Untuk menaikkan tegangan listrik
digunakan trafo step up dan menurunkan tegangan listrik digunakan jenis trafo
step down.
Pada
hakikatnya sebuah trafo terdiri dari dua kumparan, primer dan sekunder yang
dihubungkan dengan sebuah inti besi lunak. Oleh sebab itu trafo memiliki dua
terminal input dan output.
Terminal
input terhubung dengan kumparan primer sedangkan terminal output terhubung
dengan kumparan sekunder.
Prinsip kerja trafo
Prinsip
kerja transformator merupakan penerapan peristiwa induksi elektromagnetik.
Kumparan
primer akan mendapat tegangan listrik bolak-balik (AC/alternating current)) dan
akan menginduksi kumparan sekunder.
Perubahan
arah arus AC membuat medan magnet yang terbentuk berubah-ubah sehingga
menghasilkan tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder.
Inti besi lunak
digunakan untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Jenis trafo berdasarkan penggunaannya
1.Trafo step up
adalah trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan arus bolak balik (AC).
Ciri
trafo step up adalah;
a.Jumlah
lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder
b.Tegangan
primer lebih kecil daripada tegangan sekunder
c.
kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
2.Trafo step down
adalah trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik bolak balik (AC).
Ciri-ciri trafo step down (kebalikan dari trafo step up);
a.Jumlah
lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder
b.Tegangan
primer lebih besar daripada tegangan sekunder
c.Kuat
arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
Berapa besar tegangan dan kuat arus pada trafo?
Besar
tegangan (termasuk kuat arus) tergantung pada banyak atau jumlah lilitan pada
kumparan primer maupun sekunder dari trafo.
Nah, besarnya tegangan listrik sebanding
dengan jumlah lilitan.
Jika
jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan kumparan sekunder
maka tegangan pada kumparan sekunder akan lebih kecil, dan ini disebut dengan
trafo step down.
Begitu sebaliknya, jika jumlah lilitan pada kumparan primer
lebih kecil daripada jumlah lilitan kumparan sekunder maka tegangan pada
kumparan sekunder akan lebih besar.
Transformator ideal efisiensinya 100 %
Sebuah
trafo yang ideal, energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer akan
dipindahkan seluruhnya ke dalam kumparan sekunder, artinya efisiensi trafo 100
%.
Atau ditulis dengan persamaan:
Wp
= Ws dimana W = V x I x t (rumus energi listrik), maka :
Vp
x Ip x t = Vs x Is x t
Vp
x Ip = Vs x Is
Jika
dibandingkan maka : Vp/Vs = Is/Ip
Keterangan
simbol persamaan
Wp
=energi primer (J)
Ws
= energi sekunder (J)
Ip
= arus primer (A)
Is
= arus sekunder
Np
= lilitan primer
Ns
= lilitan sekunder
Vp
= tegangan primer (Volt)
Vs
= tegangan sekunder (Volt).
Perlu
anda ingat, dalam praktiknya tidak pernah dapat dibuat trafo dengan efisiensi
100 %. (trafo ideal). Kenapa?
Arus
Eddy yang terjadi pada inti besi telah merubah energi listrik yang masuk pada
kumparan primer sebagiannya menjadi energi kalor (panas).
Buktinya, trafo yang
digunakan menjadi panas yang berasal dari energi listrik akibat terjadinya arus
Eddy pada inti besi.
Oleh
sebab itu dalam akademik dihitung efisiensi sebuah trafo (ή) dengan menggunakan
persamaan:
N =
Pout/Pin x 100% atau n = Vs. x Is/Vp
x Ip x 100%.
P out
= daya listrik pada kumparan sekunder (W)
P in
= daya listrik pada kumparan primer (W).
Lihat juga : Soal Penerapan Induksi Elektromagnet
Demikian
pembahasan tentang trafo sebagai pengubah tegangan listrik dalam penerapannya.***