Guru Antri Pengin Disupervisi Oleh Pengawas (?)
Februari 13, 2020
Guru antri pengin disupervisi oleh pengawas (?) – Ketika
pengawas pendidikan datang ke suatu sekolah. Tidak jarang guru merasa deg-degan, apalagi pengawas akan
melakukan supervisi kunjungan kelas. Itu artinya pengawas akan melihat
bagaimana seorang guru mengajar di ruang kelas.
Hal
itu sudah alamiah sifatnya apalagi sudah lama guru tidak dikunjungi secara
langsung ke dalam kelas oleh seorang pengawas. Akan tetapi ada juga guru yang
ingin dan cepat-cepat dikunjungi oleh pengawas di ruang kelas.
Hal
ini terjadi misalnya pada guru di SMPN 2 Lintau Buo. Pengawas Pendidikan dan Kebudayaan
Tanah Datar Drs. Azri melakukan kunjungan ke sekolah tersebut untuk beberapa
minggu.
Pada
minggu pertama dijadwalkan pemeriksaan perangkat mengajar semua guru dan minggu
berikutnya program supervisi kunjungan kelas.
Guru-guru
di SMPN 2 Lintau Buo sangat antusias untuk mengikuti program supervisi
kunjungan kelas ini. Bahkan, seakan-akan para guru mata pelajaran antri menunggu
giliran untuk sesegera mungkin disupervisi oleh Drs. Azri, Pengawas Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar.
Baca juga : Kehadiran Guru di Kelas dan Hasil Belajar Siswa
Pada
awalnya, penunjukan guru yang akan disupervisi dilakukan secara acak oleh
pegawas. Akibatnya para guru antri menunggu giliran dikunjungi oleh pengawas.
Hal tersebut
terungkap saat bincang-bincang ringan dengan beberapa guru di SMPN 2 Lintau
Buo, Rabu (12/2/20).
“Rasanya
ingin cepat-cepat dilakukan supervisi oleh pengawas supaya cepat pula
selesainya program supervisi ini,” ujar Hj. Nurmaiyaz, S.Pd., guru mata
pelajaran Seni dan Budaya yang akan memasuki masa pensiun di tahun 2020 ini.
Hal
sama juga diungkap oleh guru lain Elfianti, S.Sn. Guru Seni Budaya ini juga
ingin cepat selesai dirinya disupervisi oleh pengawas dalam mengajar di ruang
kelas. Kebetulan saat bincang-bincang ini ia sudah menjalani supervisi oleh pengawas.
“Semakin
cepat disupervisi semakin cepat pula beban pikiran guru,” katanya kepada matrapendidikan.com.
Sistem
acak tersebut memang membikin beberapa guru terutama guru baru tidak bisa tidur
memikirkan supervisi kunjungan kelas tersebut.
Alhasil,
pengawas terpaksa menyusun daftar guru yang akan disupervisi pada hari
berikutnya. Yang sudah disupervisi merasa lega namun yang akan disupervisi agak
berdebar-debar juga.
Seperti
yang dikemukakan oleh Drs. Azri, supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
maupun pengawas bukan untuk mencari kelemahan guru dalam mengajar.
“Bukan
untuk mencari kesalahan guru. Supervisi bertujuan untuk perbaikan pembelajaran
di ruang kelas karena bagaimana pun mutu pendidikan di suatu sekolah berawal
dari pembelajaran di ruang kelas,” tuturnya kepada admin matrapendidikan.com
saat berbincang serius, Kamis (13/2/2020).***