Guru Antri Pengin Disupervisi Oleh Pengawas (?)

Guru antri pengin disupervisi oleh pengawas (?) – Ketika pengawas pendidikan datang ke suatu sekolah. Tidak jarang guru merasa deg-degan, apalagi pengawas akan melakukan supervisi kunjungan kelas. Itu artinya pengawas akan melihat bagaimana seorang guru mengajar di ruang kelas.

Hal itu sudah alamiah sifatnya apalagi sudah lama guru tidak dikunjungi secara langsung ke dalam kelas oleh seorang pengawas. Akan tetapi ada juga guru yang ingin dan cepat-cepat dikunjungi oleh pengawas di ruang kelas.

Hal ini terjadi misalnya pada guru di SMPN 2 Lintau Buo. Pengawas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Drs. Azri melakukan kunjungan ke sekolah tersebut untuk beberapa minggu.

Pada minggu pertama dijadwalkan pemeriksaan perangkat mengajar semua guru dan minggu berikutnya program supervisi kunjungan kelas.

Guru-guru di SMPN 2 Lintau Buo sangat antusias untuk mengikuti program supervisi kunjungan kelas ini. Bahkan, seakan-akan para guru mata pelajaran antri menunggu giliran untuk sesegera mungkin disupervisi oleh Drs. Azri, Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar.
Pada awalnya, penunjukan guru yang akan disupervisi dilakukan secara acak oleh pegawas. Akibatnya para guru antri menunggu giliran dikunjungi oleh pengawas.
Hal tersebut terungkap saat bincang-bincang ringan dengan beberapa guru di SMPN 2 Lintau Buo, Rabu (12/2/20).

“Rasanya ingin cepat-cepat dilakukan supervisi oleh pengawas supaya cepat pula selesainya program supervisi ini,” ujar Hj. Nurmaiyaz, S.Pd., guru mata pelajaran Seni dan Budaya yang akan memasuki masa pensiun di tahun 2020 ini.

Hal sama juga diungkap oleh guru lain Elfianti, S.Sn. Guru Seni Budaya ini juga ingin cepat selesai dirinya disupervisi oleh pengawas dalam mengajar di ruang kelas. Kebetulan saat bincang-bincang ini ia sudah menjalani supervisi oleh pengawas.

“Semakin cepat disupervisi semakin cepat pula beban pikiran guru,” katanya kepada matrapendidikan.com.

Sistem acak tersebut memang membikin beberapa guru terutama guru baru tidak bisa tidur memikirkan supervisi kunjungan kelas tersebut.

Alhasil, pengawas terpaksa menyusun daftar guru yang akan disupervisi pada hari berikutnya. Yang sudah disupervisi merasa lega namun yang akan disupervisi agak berdebar-debar juga.

Seperti yang dikemukakan oleh Drs. Azri, supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas bukan untuk mencari kelemahan guru dalam mengajar.
“Bukan untuk mencari kesalahan guru. Supervisi bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di ruang kelas karena bagaimana pun mutu pendidikan di suatu sekolah berawal dari pembelajaran di ruang kelas,” tuturnya kepada admin matrapendidikan.com saat berbincang serius, Kamis (13/2/2020).***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel