Penerapan Konsep Kemagnetan dalam Produk Teknologi MRI
Februari 15, 2020
Penerapan konsep kemagnetan dalam produk teknologi mri – Berbagai
produk teknologi yang berkembang dewasa ini banyak menggunakan bahan magnet.
Teknologi komunikasi dan transportasi umumnya menggunakan magnet dan prinsip
kemagnetan, termasuk teknologi kedokteran.
MRI salah satu penerapan kemagnetan dalam produk teknologi (pixabay.com)
Apa itu MRI?
MRI singkatan dalam
bahasa Inggris, Magnetic Resonance
Imaging atau Pemindai Resonansi Magnetik.
Alat yang dapat memeriksa dan mendeteksi tubuh manusia bagian dalam
dengan menggunakan medan magnet dan
gelombang frekuensi radio serta
hasilnya dapat ditampikan ke layar monitor komputer berupa gambar
MRI merupakan
alat diagnosa mutakhir sebagai salah satu produk teknologi bidang kedokteran
yang menerapkan konsep kemagnetan dan gelombang elektromagnetik.
Menggunakan
medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio sehingga diagnosa dapat
dilakukan tanpa operasi dan penggunaan sinar x (rontgen) atau pun bahan
radioaktif.
Bagaimana cara kerja MRI?
Alat
ini digunakan untuk mendekteksi penyakit bagian dalam tubuh manusia. Orang yang
dideteksi kesehatannya harus berada dalam ruang medan magnet yang cukup besar.
Kekuatan
magnet yang besar ini bertujuan untuk menjadikan nukleon dalam tubuh berputar
dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas.
Hal
ini dilakukan dengan menembakkan gelombang frekuensi radio untuk menginduksi
arah nukleon.
Saat nukleon sejajar akan memancarkan gelombang radio yang
diterima layar monitor komputer berupa gambar hasil pemindaian kondisi dalam
tubuh.
Penggunaan
MRI dianggap cara paling aman digunakan untuk memindai kondisi organ tubuh manusia
bagian dalam.
Selain itu MRI juga dapat mendeteksi adanya penyakit pada otak,
sumsum tulang belakang, susunan saraf dan organ tubuh bagian dalam lainnya
tanpa melalui pembedahan dan penyinaran rontgen (sinar X).
Konon,
MRI tidak hanya sekadar mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, bahkan
digunakan untuk merekam pikiran manusia, deteksi dini terhadap gejala epilepsi.
Pemindaian kanker oleh MRI
Sejak
beberapa tahun terakhir, telah ditemukan adanya kanker hidup yang menyerap
glukosa dari aliran darah manusia.
Hal itu diketahui melalui pemindaian MRI
yang menggunakan prinsip kemagnetan.
Nature Medice
(2013) menerbitkan sebuah makalah hasil studi dimana sel-sel kanker tumbuh dan
berkembang dari asupan gula olahan yang dikonsumsi oleh manusia.
Para ilmuan
mengonfirmasi bahwa pertumbuhan dan perkembangan tumor kanker dipicu oleh gula
olahan.
Sementara
itu University College London (UCL)
Inggris melakukan eksperimen menggunakan metode deteksi kanker dengan
menggunakan MRI.
Para ilmuan meningkatkan kepekaan pemindai MRI untuk
mendeteksi glukosa khusus dalam tubuh.
Padahal
sebelumnya pemindaian kanker dilakukan secara tradisional menggunakan suntikan
radiasi dosis rendah untuk mengidentifikasi keberadaan tumor. ***
(Sumber: Buku IPA
Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Kemdikbud, viva.co.id dan medistra.com)