Molekul dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup
Februari 10, 2020
Molekul dalam benda mati dan makhluk
hidup – Pada intisari materi pelajaran Partikel Penyusun Benda mati dan Makhluk Hidup yang telah disajikan
terdahulu disebutkan bahwa partikel adalah satuan dasar bagian terkecil dari suatu materi atau benda
yang masih memiliki sifat bahan atau
benda tersebut.
Di
dalam partikel itu ada atom-atom yang berikatan satu sama lainnya membentuk senyawa. Senyawa yang terbentuk inilah
yang akan menjadi penyusun benda mati dan makhluk hidup.
Tubuh
makhluk hidup tersusun atas banyak atom yang berkaitan satu sama lainnya.
Atom
yang saling berikatan ini akan membentuk suatu senyawa yang tersusun sedemikian
rupa sehingga membentuk bagian tubuh manusia.
Contoh,
sehelai rambut mengandung atom Karbon (C), Hidrogen (H), Nitrogen (N) dan
Sulfur (S). Begitu pula halnya dengan tulang, terdiri dari unsur Kalsium (Ca),
Posfor (P) dan Oksigen (O).
Tubuh
makhluk hidup lainnya juga tersusun atas berbagai partikel molekul dan bahan
kimia. Molekul-molekul ini tidak dapat dilihat secara kasat mata melain dengan
bantuan mikroskop.
Benda (mati) juga tersusun atas
molekul-molekul tertentu. Contoh, balok kayu, sampah, plastik, air minum, udara
dan pakaian, terbentuk dari zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul.
Dalam suatu senyawa, susunan molekul-molekul
benda membentuk sifat-sifat tertentu. Contoh, plastik bersifat lentur, karena
molekul penyusunnya mempunyai rantai panjang. Sementara arang mudah patah
karena susunan antar atom-atom penyusunnya memiliki ruang kosong.
Jika benda dibakar akan menimbulkan bau yang
berbeda-beda. Anda tentu pernah mencium bau bulu unggas atau rambut yang
dibakar. Kedua benda ini jika terbakar akan menghasilkan bau yang berbeda.
Hal ini disebabkan oleh zat-zat yang dikandung
oleh bulu unggas maupun rambut akan berubah menjadi zat lain atau zat baru
Terbentuknya zat baru akibat pembakaran
ditandai dengan perbedaan warna dan
bau. Warna dan bau berbeda karena partikel benda itu juga berbeda-beda.
Selain molekul setiap zat berbeda, sifat materi juga berbeda.karena perbedaan
susunan molekul dalam materi tersebut. Mari kita bahas dua contoh molekul
penyusun dalam materi zat.
1.Tanaman
umbi
Tanaman umbi (misalnya kentang, ubi jalar dan
talas) mengandung pati berupa amilum. Tanaman ini dapat dimakan sebagai sumber
energi.
Pati (amilum) tersusun atas molekul-molekul
berantai panjang yang disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana. Unit
molekul sederhana ini disebut dengan Glukosa (C6H12O6).
.
Antara molekul glukosa yang satu dengan yang
lainnya dihubungkan oleh atom Oksigen dengan ikatan glikosida.
Glukosa terdiri dari molekul amilum yang tersusun atas
atom Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen dengan perbandingan tertentu.
2.Pensil tulis
Pensil
tulis terbuat dari kayu yang tersusun atas selulosa, juga memiliki rantai
panjang yang terdiri dari atas molekul glukosa.
Dapat dikatakan, selulosa dan amilum memiliki
molekul penyusun yang sama yaitu glukosa tetapi jenis ikatan antar molekul
glukosanya berbeda.
Selulosa merupakan zat yang terasa agak keras
karena ikatan antar molekulnya agak kuat sehingga jika termakan tidak dapat
dicerna dengan sempurna oleh tubuh.
Berbeda dengan amilum. Amilum memiliki ikatan
antar molekul agak lemah sehingga jika dimakan dapat dicerna oleh tubuh.
Lihat juga : Konsep atom dan Molekul Serta Ion
Jadi, perbedaan sifat zat (kimia dan fisika)
disebabkan oleh banyaknya zat, jenis atom penyusun dari molekul-molekul sifat
zat tersebut.Juga disebabkan oleh pola susunan dan jenis ikatan antar molekul
penyusun materi.***