Molekul dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup

Molekul dalam benda mati dan makhluk hidup – Pada intisari materi pelajaran Partikel Penyusun Benda mati dan Makhluk Hidup yang telah disajikan terdahulu disebutkan bahwa partikel adalah satuan dasar bagian terkecil dari suatu materi atau benda yang masih memiliki sifat bahan atau benda tersebut.

Di dalam partikel itu ada atom-atom yang berikatan satu sama lainnya membentuk senyawa. Senyawa yang terbentuk inilah yang akan menjadi penyusun benda mati dan makhluk hidup.

Tubuh makhluk hidup tersusun atas banyak atom yang berkaitan satu sama lainnya.

Atom yang saling berikatan ini akan membentuk suatu senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk bagian tubuh manusia.

Contoh, sehelai rambut mengandung atom Karbon (C), Hidrogen (H), Nitrogen (N) dan Sulfur (S). Begitu pula halnya dengan tulang, terdiri dari unsur Kalsium (Ca), Posfor (P) dan Oksigen (O).

Tubuh makhluk hidup lainnya juga tersusun atas berbagai partikel molekul dan bahan kimia. Molekul-molekul ini tidak dapat dilihat secara kasat mata melain dengan bantuan mikroskop.

Benda (mati) juga tersusun atas molekul-molekul tertentu. Contoh, balok kayu, sampah, plastik, air minum, udara dan pakaian, terbentuk dari zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul.

Dalam suatu senyawa, susunan molekul-molekul benda membentuk sifat-sifat tertentu. Contoh, plastik bersifat lentur, karena molekul penyusunnya mempunyai rantai panjang. Sementara arang mudah patah karena susunan antar atom-atom penyusunnya memiliki ruang kosong.

Jika benda dibakar akan menimbulkan bau yang berbeda-beda. Anda tentu pernah mencium bau bulu unggas atau rambut yang dibakar. Kedua benda ini jika terbakar akan menghasilkan bau yang berbeda.

Hal ini disebabkan oleh zat-zat yang dikandung oleh bulu unggas maupun rambut akan berubah menjadi zat lain atau zat baru

Terbentuknya zat baru akibat pembakaran ditandai dengan perbedaan warna dan bau. Warna dan bau berbeda karena partikel benda itu juga berbeda-beda.


Selain molekul setiap zat berbeda, sifat materi juga berbeda.karena perbedaan susunan molekul dalam materi tersebut. Mari kita bahas dua contoh molekul penyusun dalam materi zat.

1.Tanaman umbi
Tanaman umbi (misalnya kentang, ubi jalar dan talas) mengandung pati berupa amilum. Tanaman ini dapat dimakan sebagai sumber energi.

Pati (amilum) tersusun atas molekul-molekul berantai panjang yang disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana. Unit molekul sederhana ini disebut dengan Glukosa (C6H12O6).
.
Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh atom Oksigen dengan ikatan glikosida.

Glukosa terdiri dari molekul amilum yang tersusun atas atom Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen dengan perbandingan tertentu.

2.Pensil tulis
Pensil tulis terbuat dari kayu yang tersusun atas selulosa, juga memiliki rantai panjang yang terdiri dari atas molekul glukosa.

Dapat dikatakan, selulosa dan amilum memiliki molekul penyusun yang sama yaitu glukosa tetapi jenis ikatan antar molekul glukosanya berbeda.

Selulosa merupakan zat yang terasa agak keras karena ikatan antar molekulnya agak kuat sehingga jika termakan tidak dapat dicerna dengan sempurna oleh tubuh.

Berbeda dengan amilum. Amilum memiliki ikatan antar molekul agak lemah sehingga jika dimakan dapat dicerna oleh tubuh.
Jadi, perbedaan sifat zat (kimia dan fisika) disebabkan oleh banyaknya zat, jenis atom penyusun dari molekul-molekul sifat zat tersebut.Juga disebabkan oleh pola susunan dan jenis ikatan antar molekul penyusun materi.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel