Dampak Sistem Belajar di Rumah Mulai Dirasakan Siswa dan Orangtua Siswa

Dampak sistem belajar di rumah mulai dirasakan siswa dan orangtua siswa – Keputusan pemerintah untuk memindahkan pembelajaran ke rumah beberapa waktu lalu disambut baik oleh siswa maupun orangtua siswa. Siswa merasa gembira dapat beristirahat dan santai karena jenuh belajar di sekolah.

Sementara orangtua siswa merasa pengeluaran biaya untuk anak-anak yang bersekolah akan berkurang.

Selain itu orangtua dapat meminta bantuan kepada anak jika anak mereka berada di rumah.

Ternyata hal itu tidak berlangsung lama. Setelah sekian hari berlalu, mulai terasa akibatnya, tidak hanya oleh siswa sendiri melainkan juga oleh orangtua siswa.

Sebagian siswa mulai merasakan dimana justru sistem belajar jarak jauh tidak seperti dibayangkan. Tugas datang melalui media belajar seperti WhatSapp bertubi-tubi. Terlalai mengerjakan maka tugas itu jadi bertumpuk.

Lama kelamaan juga, mulai muncul kebosanan berada dan belajar di rumah. Selain itu mulai muncul kerinduan untuk bertemu guru dan teman di sekolah.

Sementara di pihak orangtua siswa mulai merasakan keluhan. Belajar menggunakan gadget tentu akan memerlukan biaya paket internet.

Kebutuhan siswa akan makan dan minum ternyata meningkat jika dibandingkan ketika anak belajar di sekolah.

Biaya pendidikan dan kebutuhan anak selama berlakunya sistem belajar jarak jauh ternyata lebih besar jika dibandingkan biaya ketika anak belajar di sekolah.

Salah seorang siswa, sebut saja Mila mengakui banyak tugas yang harus diselesaikan. Tugas yang diberikan guru dikerjakan melalui kertas atau buku catatan kemudian dipotret dan di kirim ke WA guru.

“Pusing juga mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui WA, pak. Apalagi tugas tersebut umumnya menjawab soal-soal tugas,” aku Mila.

Mila berharap agar guru memberi tenggang waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Sementara itu Jasman, salah seorang guru mata pelajaran mulai menyadari ternyata pembelajaran melalui daring lebih merepotkan.

“Kalau boleh memilih, saya lebih memilih mengajar seperti biasa karena tidak serepot ini. Namun hal itu harus dilaksanakan karena kita juga memaklumi kondisi penyebaran virus Corona semakin mengkhawatirkan,” ujar guru Jasman kepada admin matrapendidikan.com.

Jasman berharap kasus penyebaran virus Corona akan cepat berlalu dan pembelajaran kembali normal seperti semula.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel