Dampak Sistem Belajar di Rumah Mulai Dirasakan Siswa dan Orangtua Siswa
Maret 26, 2020
Dampak sistem belajar di rumah mulai dirasakan siswa
dan orangtua siswa – Keputusan pemerintah untuk memindahkan
pembelajaran ke rumah beberapa waktu lalu disambut baik oleh siswa maupun
orangtua siswa. Siswa merasa gembira dapat beristirahat dan santai karena jenuh
belajar di sekolah.
Sementara
orangtua siswa merasa pengeluaran biaya untuk anak-anak yang bersekolah akan
berkurang.
Selain itu orangtua dapat meminta bantuan kepada anak jika anak
mereka berada di rumah.
Ternyata
hal itu tidak berlangsung lama. Setelah sekian hari berlalu, mulai terasa
akibatnya, tidak hanya oleh siswa sendiri melainkan juga oleh orangtua siswa.
Sebagian
siswa mulai merasakan dimana justru sistem belajar jarak jauh tidak seperti
dibayangkan. Tugas datang melalui media belajar seperti WhatSapp bertubi-tubi. Terlalai mengerjakan maka tugas itu jadi bertumpuk.
Lama
kelamaan juga, mulai muncul kebosanan berada dan belajar di rumah. Selain itu mulai
muncul kerinduan untuk bertemu guru dan teman di sekolah.
Sementara
di pihak orangtua siswa mulai merasakan keluhan. Belajar menggunakan gadget tentu
akan memerlukan biaya paket internet.
Kebutuhan siswa akan makan dan minum
ternyata meningkat jika dibandingkan ketika anak belajar di sekolah.
Biaya
pendidikan dan kebutuhan anak selama berlakunya sistem belajar jarak jauh
ternyata lebih besar jika dibandingkan biaya ketika anak belajar di sekolah.
Salah
seorang siswa, sebut saja Mila mengakui banyak tugas yang harus diselesaikan.
Tugas yang diberikan guru dikerjakan melalui kertas atau buku catatan kemudian
dipotret dan di kirim ke WA guru.
“Pusing
juga mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui WA, pak. Apalagi tugas
tersebut umumnya menjawab soal-soal tugas,” aku Mila.
Mila
berharap agar guru memberi tenggang waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan guru.
Sementara
itu Jasman, salah seorang guru mata pelajaran mulai menyadari ternyata
pembelajaran melalui daring lebih merepotkan.
“Kalau
boleh memilih, saya lebih memilih mengajar seperti biasa karena tidak serepot
ini. Namun hal itu harus dilaksanakan karena kita juga memaklumi kondisi
penyebaran virus Corona semakin mengkhawatirkan,” ujar guru Jasman kepada admin
matrapendidikan.com.
Jasman berharap kasus penyebaran virus Corona akan cepat berlalu dan pembelajaran kembali normal seperti semula.***