Jangan Anggap Enteng, Hukum dan Konsep Fisika Ada dalam Permainan Kelereng
Maret 11, 2020
Jangan anggap enteng, hukum dan konsep fisika da dalam permainan kelereng –
Boleh jadi sebagian orang menganggap enteng bermain kelereng, sudah tidak zamannya lagi untuk
anak zamannow! Sekarang sudah banyak
jenis permainan moderen yang dimainkan melalui perangkat komputer maupun gadget
semisal android.
Bermain
kelereng lazimnya di atas tanah, tentu saja membuat tangan anak menjadi kotor.
Sementara bermain game pada PC maupun gadget, tidak perlu ke luar rumah alias
duduk santai di dalam rumah dan tanpa harus kena kotoran debu dan panas.
Kelereng
terbuat dari kaca berbentuk bundar dan berwarna-warni sehingga terlihat menarik.
Permukaan bundar dan licin sempurna sehingga tidak memiliki gaya gesekan
terhadap lantai licin.
Bermain
kelereng dapat dilakukan sendiri maupun bersama teman anak. Dimainkan dengan
menjentikkan jari atau dilemparkan.
Menembak menggunakan jari atau melemparkan
kelereng sesungguhnya tindakan memberikan gaya terhadap kelereng tersebut.
Bagaimanapun
jenis dan model permainan kelereng, sesuai dengan tradisi anak masing-masing
daerah di Indonesia, namun permainan kelereng menerapkan hukum dan konsep
fisika.
Hukum
fisika yang berlaku dalam permainan kelereng adalah Hukum Newton. Sedangkan
konsep fisika yang berlaku adalah konsep gerak lurus berubah beraturan dan
tumbukan benda.
Hukum Newton
Hukum
Newton berkaitan dengan gerak benda. Berdasar hukum I Newton (Hukum Kelembaman),
benda memiliki sifat lembam.
Benda cenderung akan diam bila sedang dalam
kondisi diam dan bergerak lurus beraturan jika sudah bergerak lurus beraturan
jika resultan gaya sama dengan nol. Ini dapat ditulis dalam formula ∑F = 0.
Kelereng
yang ditembakkan (diberikan gaya) menggunakan jari akan bergulir di atas
permukaan tanah dan lama kelamaan akan melambat dan akhirnya berhenti sendiri.
Jika
pemain kelereng ingin mempercepat gerakan kelereng maka harus diberikan tembakan
keras terhadap kelereng.
Ini sesuai dengan Hukum II Newton, dimana percepatan
yang ditimbulkan oleh gaya berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding
terbalik dengan massa benda.
Atau
ditulis dalam formula Hukum II Newton II, a
= F/m (a= percepatan, F=gaya dan m= massa).
Segala
sesuatu yang ber-aksi akan menimbulkan reaksi, sebagai perlawanan terhadap aksi
yang diberikan. Atau diformulasikan, Aksi = Reaksi.
Ketika menembakkan kelereng
terhadap kelereng lainnya akan menyebabkan gaya perlawanan pada kelereng lain tersebut.
Ini
sesuai dengan Hukum III Newton. Dimana, jika diberikan gaya kepada benda lain
maka benda tersebut akan menimbulkan gaya lawan yang besarnya sama namun
arahnya berlawaan.
Konsep GLBB dan tumbukan
Permainan
kelereng melibatkan konsep GLBB (Gerak lurus berubah beraturan) dan
tumbukan. Gerak kelereng ketika ditembakkan adalah gerak lurus berubah berturan.
Gerakan kelereng pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah.
Artinya,
kelereng yang bergerak lama kelamaan akan berkurang kecepatannya dan berhenti
sama sekali (berubah diperlambat).
Namun saat membentur kelereng lain telah
terjadi konsep tumbukan lenting sebagian dimana energi kinetik-nya berkurang
saat terjadinya benturan.***