Jangan Anggap Enteng, Hukum dan Konsep Fisika Ada dalam Permainan Kelereng

Jangan anggap enteng, hukum dan konsep fisika da dalam permainan kelereng – Boleh jadi sebagian orang menganggap enteng bermain kelereng, sudah tidak zamannya lagi untuk anak zamannow! Sekarang sudah banyak jenis permainan moderen yang dimainkan melalui perangkat komputer maupun gadget semisal android.

Bermain kelereng lazimnya di atas tanah, tentu saja membuat tangan anak menjadi kotor.

Sementara bermain game pada PC maupun gadget, tidak perlu ke luar rumah alias duduk santai di dalam rumah dan tanpa harus kena kotoran debu dan panas.

Kelereng terbuat dari kaca berbentuk bundar dan berwarna-warni sehingga terlihat menarik. Permukaan bundar dan licin sempurna sehingga tidak memiliki gaya gesekan terhadap lantai licin.

Bermain kelereng dapat dilakukan sendiri maupun bersama teman anak. Dimainkan dengan menjentikkan jari atau dilemparkan.

Menembak menggunakan jari atau melemparkan kelereng sesungguhnya tindakan memberikan gaya terhadap kelereng tersebut.

Bagaimanapun jenis dan model permainan kelereng, sesuai dengan tradisi anak masing-masing daerah di Indonesia, namun permainan kelereng menerapkan hukum dan konsep fisika.

Hukum fisika yang berlaku dalam permainan kelereng adalah Hukum Newton. Sedangkan konsep fisika yang berlaku adalah konsep gerak lurus berubah beraturan dan tumbukan benda.

Hukum Newton

Hukum Newton berkaitan dengan gerak benda. Berdasar hukum I Newton (Hukum Kelembaman), benda memiliki sifat lembam.

Benda cenderung akan diam bila sedang dalam kondisi diam dan bergerak lurus beraturan jika sudah bergerak lurus beraturan jika resultan gaya sama dengan nol. Ini dapat ditulis dalam formula ∑F = 0.

Kelereng yang ditembakkan (diberikan gaya) menggunakan jari akan bergulir di atas permukaan tanah dan lama kelamaan akan melambat dan akhirnya berhenti sendiri.

Jika pemain kelereng ingin mempercepat gerakan kelereng maka harus diberikan tembakan keras terhadap kelereng.

Ini sesuai dengan Hukum II Newton, dimana percepatan yang ditimbulkan oleh gaya berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Atau ditulis dalam formula Hukum II Newton II, a = F/m (a= percepatan, F=gaya dan m= massa).

Segala sesuatu yang ber-aksi akan menimbulkan reaksi, sebagai perlawanan terhadap aksi yang diberikan. Atau diformulasikan, Aksi = Reaksi.

Ketika menembakkan kelereng terhadap kelereng lainnya akan menyebabkan gaya perlawanan pada kelereng lain tersebut.

Ini sesuai dengan Hukum III Newton. Dimana, jika diberikan gaya kepada benda lain maka benda tersebut akan menimbulkan gaya lawan yang besarnya sama namun arahnya berlawaan.

Konsep GLBB dan tumbukan

Permainan kelereng melibatkan konsep GLBB (Gerak lurus berubah beraturan) dan tumbukan. Gerak kelereng ketika ditembakkan adalah gerak lurus berubah berturan. Gerakan kelereng pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah.

Artinya, kelereng yang bergerak lama kelamaan akan berkurang kecepatannya dan berhenti sama sekali (berubah diperlambat).

Namun saat membentur kelereng lain telah terjadi konsep tumbukan lenting sebagian dimana energi kinetik-nya berkurang saat terjadinya benturan.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel