Pemanfaatan Limbah Batok Kelapa dan Botol Plastik Bekas Sebagai Prakarya Siswa

Pemanfaatan limbah batok kelapa dan botol plastik bekas sebagai prakarya siswa – Mata pelajaran Prakarya di sekolah tidak semata berorientasi pada produk (hasil) keterampilan dalam bentuk kerajinan tangan. Lebih dari itu siswa dapat mengenal seluk-beluk bahan sehingga secara kreatif dapat menemukan bahan sederhana atau bekas, bahkan limbah untuk kerajinan tangan yang bermanfaat dan bernilai seni. Selain itu siswa juga memahami proses dalam menciptakan sebuah prakarya.

Dengan menemukan dan mengenal karakteristik bahan serta proses pembuatan suatu produk kerajinan, siswa mendapat pengalaman belajar yang terpakai, dapat diterapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran Prakarya diajarkan kepada siswa dengan menyesuaikan diri pada bahan-bahan yang banyak ditemui di lingkungan sendiri.

Misalnya limbah rumah tangga yang sering menjadi sampah, bahan yang tidak terpakai, semau itu perlu diberdayakan melalui potensi kreativitas siswa sehingga menjadi bahan kerajinan yang bernilai seni..
Berdasarkan latar belakang di atas, hal itu juga diterapkan dalam Mata Pelajaran Prakarya di SMPN 2 Lintau Buo.

Limbah rumah tangga berupa batok kelapa dan botol plastik bekas minuman telah dipelajari dan dicoba dapat dimanfaatkan untuk hiasan taman pekarangan atau taman sekolah.

Elvanora, AMd.Kom, salah seorang guru Prakarya yang berlatar TIK di SMPN 2 Lintau Buo, mengungkapkan hal tersebut kepada admin matrapendidikan.com beberapa waktu lalu dalam suatu bincang-bincang ringan.

“Sasaran kita bagaimana siswa dapat mengenal bahan limbah sehingga menghasilkan produk kerajinan, semisal batok kelapa dan botol plastik bekas minuman ini, pak.” Ujarnya, sembari menunjukkan produk batok kelapa menjadi mirip cendawan sebagai pengganti pagar taman di depan Laboratorium Komputer dan Perpustakaan SMPN 2 Lintau Buo.

Batok kelapa diolah sedemikian rupa dan diberi bertangkai sehingga menyerupai cendawan tumbuh kemudian diberi warna bermacam-macam. 

Sedangkan botol plastik bekas minuman di susun menyerupai lingkaran sehingga dapat menghasilkan taman dengan nuansa pemandangan yang unik di sekolah.

Guru muda enerjik Elva Nora AMd.Kom, menangani mata pelajaran Prakarya mulai semester genap tahun pelajaran 2019/2020 ini  

Lihat juga : 4 Kreasi Prakarya Siswa di SMPN 4 X Koto Kab. Tanah Datar
Dengan uji-coba pemanfaatan limbah, khusus di taman depan Perpustakaan dan Laboratorium Komputer, bukan mustahil bahan kerajinan tangan siswa dapat diterapkan juga untuk semua taman kelas sebagai alternatif pengganti pagar taman.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel