Cara Menarik Mengajarkan Al-Qur’an pada Anak-anak

Cara menarik mengajarkan al qur’an terhadap anak-anakBismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah, puji syukur bagi Allah subhanahu wata'ala yang telah memberikan kita nikmat dan karuniaNya.

Tidak lupa pula sholawat serta salam atas junjungan Nabi Besar kita Muhammashallallahu alaihi wasallam yang telah mengajarkan kita agama yang benar.


Saya sebagai penulis akan membahas mengenai strategi pembelajaran yang sekiranya bagus dan menarik bagi anak-anak agar mereka semakin semangat dalam mempelajari Al-Quran.

Seperti yang kita ketahui anak-anak pastinya memiliki ciri khas dengan bermain karena sudah menjadi fitrah mereka sebagai anak-anak.

Sebagaimana sekarang kita hidup di zaman yang modern ini pastinya banyak pengaruhnya bagi anak-anak, terutama gadget, salah satu faktor yag membuat anak-anak malas, entah itu malas belajar, malas disuruh orangtua dan lain sebagainya.

Dalam Islam, anak adalah tanggung jawab terbesar bagi orangtua. Sudah menjadi kewajiban bagi orangtua untuk mengajarkan kepada anak-anak mereka ilmu agama agar ketika mereka beranjak dewasa dapat meneruskan gemerasi-generasi insan yang mulia bagi umat muslim diseluruh dunia.

Dan Al-Qur’an merupakan kitab yang mulia dan berpahala bagi orang-orang yang membacanya, menghafal dan mengamalkanya, serta banyak lagi keutaman bagi orang yang mempelajari Al-Qur’an.

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mengerjakan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri” (QS: Faathir:29-30).

Dalam kitab Shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Hajjaj bin Minhal dari Syu’bah dari Alqamah bin Martsad dari Saad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Sebaik baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.

Masih dalam haditriwayaAl-Bukhari dari Utsman bin Affan, tetapi dalaredaksi yang agak berbeda, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallabersabda,

Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.

Dari hadist-hadist tersebut dapat kita ketahui betapa pentingnya agama untuk manusia dan al-Qur'an adalah kitab umat muslim yang wajib kita pelajari dan pastinya belajar yang efektif itu dimulai dari kecil dan tidak lupa pula memberikan metode terbaik dan yang menarik bagi anak anak.

Sebelum membahas metode apa yang menarik yang dapat meningkatkan semangat belajar al-Qur'an pada anak anakmungkin disini saya akan membahas juga faktor-faktor apa saja yang memengaruhi anak-anak mengapa mereka malas mempelajari al-Quran atau malas belajar pelajaran dan cara apa yang tepat untuk mengajarkan anak anak al-Qur'an.

Penyebab anak anak malas dalam belajar Alquran


1.Faktor psikologi anak

Dalam psikologi islam banyak rumusan-rumusan masalah yang dapat dipecahkan karena psikologi islam hador untuk menyelesaikan masalah-masalah umat yang belum bisa teratasi. 

Jadi tidak semua karakter anak-anak itu sama, ada yang dari mereka anaknya penurut dan ada juga sebaliknya. Dan dalam menyikapinya pun berbeda-beda,.nanti saya akan membahas solusi apa saja yang tepat bagi anak-anak


2.Faktor orang tua

Orangtua adalah pengaruh terbesar bagi anak karena merekalah pendidik awal yang akan mengenalkan anak-anaknya segala macam hal.

Jika orangtuanya cuek atau tidak peduli pada anak maka anak pun memiliki semangat yang kurang dalam belajar al-Quran.Atau bisa juga dikarenakan orangtua yang terlalu disiplin kepada anak-anal sehingga banyak melarang ini dan itu yang membuat anak menjadi tertekan dan bosan dalam belajar al-Quran.

Hal ini bisa timbul kemalasan yang besar terhadap anak dikarenakan dia tidak mendapatkan dunianya.

3.Faktor lingkungan

Faktor lingkungan menjadi berpengaruh karena apabila di lingkungan anak tersebut terdapat sedikit anak-anak seusia mereka dan tidak adanya pengajian untuk anak-anak atau lembaga lembaga khusus yang mempelajari al-Quran untuk anak-anak.

Seperti yang kita ketahui telah banyak TPQ di lingkup masyarakat dan tidak sedikit yang mengikutinya. Adanya lembaga-lembaga pengajaran khusus untuk al-Quran bagi anak-anak akan mempengaruhi semangat mereka karena anak-anak senang berkumpul dengan teman temanya.

4.Guru yang membosankan dan galak

Guru yang terlalu serius akan menimbulkan kebosanan anak karena anak-anak fitrahnya tidak suka terlalu serius. Bahkan mereka jika terlalu ditekan akan susah untuk disiplin. Jadi, anak-anak akan nurut kepada gurunya apabila guru itu memiliki chemistry yang khas kepada anak.

Jadi pada guru tersebut mempunyai sifat yang disiplin melainkan memiliki cara yang menarik untuk memicu perhatian anak-anak. 

Tidak selamanya guru yang tegas dan disiplin itu harus galak apalagi untuk mengajarkan anak-anak pastinya harus dengan lembut dan bermain-main asalkan tidak mengganggu proses pembelajaran mereka.

Jadi, faktor faktor datas yang menurut saya menjadi penyebab anak-anak kurang bersemangat dalam mempelajari al-Quran. 

Oleh karena itu sesuai judul datas saya akamembertahu metode menurut saytepat damenarik untuk pembelajaran anak dalam mempelajari al-Quran yang dapat memenuhi target-target dan tujuan yang memuaskan bagi anak anak.

Metode Ummi dalam pembelajaran al-qur'an

Metode Ummi adalah salah satu metode dalam pembelajaran Al-Quran. Ummi sendiri bermakna ibu yang identik dengan sabar, tabah, dan lembut. 

Nah, dalam pembelajaran Al-Quran menggunakan metode ummi ini mengusung tiga prinsip, yakni mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati.

Metode Ummi merupakan salah satu metode pembelajaran membaca Al- Quran yang sudah banyak berkembang di Indonesia. Metode Ummi menjadi metode yang mengenalkan cara membaca Al-Quran dengan tartil. 

Metode ini sudah terbukti mampu mengantarkan anak-anak untuk membaca Al-Quran dengan tartil. Metode Ummi ini hanya menggunakan 1 lagu yaitu ros dengan dua nada yaitu tinggi dan rendah.

Maka metode ini sangat cocok digunakan untuk pemula karena masih menggunakan nada yang sederhana.
Metode Ummi hadir diilhami oleh model-model pengajaran membaca Al-Quran yang sudah tersebar dmasyarakat, khususnya dari model yang telah sukse mengantabanyaanak   bismembacAl-Quradengatartil

MetodUmmi adalah metode membaca Al-Quran yang menggunakan tartil tanpa menggunakan lagu-lagu yang banyak sehingga metode ini akan mudah dipahami terutama oleh pemula.

Dalam pengajarannya, metode ummi memiliki perbedaan jilid untuk anak-anak dan untuk orang dewasa. Untuk anak-anak, metode ummi mengajarkan dengan jilid buku. 

Sedangkan untuk orang dewasa diajarkan dengan menggunakan 3 jilid buku saja dan langsung diteruskan dengan Al-Quran. Selain itu, metode ini memilik ibuku tajwid dan buku gharib yang terpisah dari buku jilidnya.

Ummi bermakna ibuku (berasal dari bahasa Arab dari kata Ummundengan tambahan ya mutakalim. Kita sebagai manusia harus menghormati dan mengingat jasa Ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada kita semua kecuali orangtua kitaterutama Ibu.

Ibulah yang telah mengajarkan banyak hal kepada kita, juga mengajarkan bahasa pada kita.

Dalam pembelajaran membaca Al-Quran, metode Ummi menggunakan sebuah pendekatan. Pendekatan itpendekatabahasa Ibyang padhakikatnya pendekatan bahasa Ibu itu ada 3 unsur:

a).Direct Methode (Metode langsung)
Yaitu langsung dibaca tanpa di eja/diurai tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung.

b).Repeatation (diulang-ulang)
Bacaan Al-Quran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al-Quran.

Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

c).Kasih Sayang Tulus
Kekuatan cinta, kasih sayang yang tuludan kesabaran seorang Ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian juga seorang guru yang mengajar Al-Quran jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang Ibu agar guru juga dapat menyentuh hati siswa


Kelebihan dan kekurangan metode ummi 
a.Kelebihan
Dalam suatu metode pembelajaran al-Qur’an pasti ada yang namanya kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode. Berikut ini akan dipaparkan kelebihan deri kekuragan metode Ummi yaitu:

1.Menggunakan Pendekatan Ibu.
Metode Ummi adalah salah satu metode al-Quran yang menggunakan filosofi dari kata ibu yang dalam bahasa Arab adalah Ummi. Maksud dari kata ummi ini adalah metode ini menggunakan pendekatan ibu yang mana ustadz/dzah memerankan dirinya sebagai ibu, ibu yang kasih sayangnya mengajari anak dengan kesabarannya mengajarkan hal-hal yang baik kepada anak.

2.Goodwill Menejemen
Institusi yang pembelajaran al-Quran baik hampir dapat dipastikan bahwa pengelolaannya memiliki perhatian terhadap pembelajaran al-Quran. Pengelola berperan cukup besar pada iklim kerja yang kondusif sehingga dapat meningkatkan prestasi secara optimal.

3.Sertifikasi Guru/Mutu Guru
Sertifikasi guru adalah proses pertama dan utama yang untuk menjamin mutu sebuah hasil. Sertifikasi guru merupakan proses standarisasi mutu pada setiap guru yang akan mengajarkan atau menggunkan metode Ummi.

Adapun kualifikasi guru dalam metode Ummi yaitu Tartil dalam membaca al-Quran, menguasai Ghorib dan Tajwid dasar. Terbiasa membaca al-Quran setiap hari, menguasai metodologi Ummi, Berjiwa da’i dan murobbi, Disiplin waktu, dan Komitmen pada mutu.

4.Sistem Berbasis Mutu
Sistem Berbasis Mutu adalah sistem yang berorientasi untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan menetapkan sejumlah proses yang harus ada dan bisa mencapai suatu mutu yang bagus daberkualitas sehingga dicapainya mutu yang lebih baik.

b.Kekurangan
1.Buku pegangan /buku jilid yang terlalu banyak
Kekurangan yang pertama yakni halaman pada buku jilid Ummi ini terlalu banyak, yakni sampai 40 halaman. Padahal biasanya buku-buku jilid lainnya itu hanya berkisar 20-25 halaman.

2.Target Waktu
Setiap metode pembelajaran al-Quran memiliki target waktu agar santri mempu membaca al-Quran dengan baik dan benar. Dengan terlalu banyaknya jumlah buku dan jumlah halaman pada metode Ummi, maka maka target pencapaianpun semakin lama. (Kiriman : Alifya Tasanti*)

BIODATA PENULIS
Alifya Tasanti
Siswa sekolah tinggi ilmu tarbiyah madani yogyakarta,bantul
Tujuan penulis : untuk memenuhi tugas strategi pembelajaran

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel