Covid-19, Antara Hambatan dan Tantangan Pendidikan Indonesia!

Covid-19, antara hambatan dan tantangan pendidikan indonesia! - Covid-19 merupakan virus yang mulai muncul di penghujung tahun 2019, tepatnya bulan November. Virus ini pertama kali menyerang kota Wuhan China. Ribuan orang terpapar virus dan akhirnya banyak merenggut nyawa.

Kian hari penyebaran virus tersebut semakin luas hingga ke berbagai wilayah di kota China. Bahkan kini sudah menyebar ke beberapa negara di dunia.

Keadaan di dunia terus mengalami masa darurat virus yang menyebabkan banyak kerjasama antar negara harus dihentikan untuk sementara waktu untuk memutus penyeebaran virus yang semakin luas.

Dengan adanya fenomena ini, negara-negara di dunia menganggap kejadian ini sebagai kejadian luar biasa. Hal ini pada awalnya belum di sadari di negara Indonesia dan saat itu masih bebas dari Covid-19.

Banyak wisatawan asing yang tetap berkunjung ke Indonesia. Sampai pada bulan Januari, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Menurut pengakuannya, korban sempat melakukan kontak langsung dengan warga jepang.

Selang beberapa hari dari pengumuman pertamanya itu. Jumlah kasusnya semakin meningkat. Dengan meningkatnya jumlah kasus ini, pemerintah membuat beberapa peraturan untuk larangan wisatawan berkunjung ke Indonesia.

Peraturan yang paling populer adalah social distancing (hubungan sosial jarak jauh). Peraturan ini menyangkut pembatasan hubungan sosial. Adanya pembatasan hubungan sosial berdampak terhadap dunia pendidikan.

Salah satunya adalah kebijakan membuat sistem pendidikan di Indonesia untuk sementara ‘dirumahkan’ terlebih dahulu. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara online demi memutus penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia.

Kenyataan di lapangan, social distancing bagi pendidikan di Indonesia sendiri memiliki hambatan dan tantangan tersendiri. Hambatan yang paling cepat dirasakan yaitu ditiadakannya Ujian Nasional.

Ujian Nasional notabene-nya akan dilakukan untuk yang terakhir kali ini malah ditiadakan lebih cepat dari rencana awal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pak Nadiem Makarim.

Selain itu hambatan lainnya juga dirasakan oleh pendidikan formal lainnya. Seperti SMA, SMP, SD bahkan TK dan PAUD. Siswa hanya mendapat banyak tugas dengan materi minim yang diperolehnya karena materi yang disampaikan oleh guru melalui pembelajaran online, tidak dapat dimengerti siswa itu sendiri, ataupun kurang perhatian dari orang tua tersebut.

Hambatan lainnya mengenai alokasi waktu dan pengumpulan tugas. Waktu yang digunakan untuk belajar online lebih sedikit dari waktu main siswa itu sendiri. Karena mindset siswa itu, libur… ya bebas tugas!

Untuk pengumpulan tugas banyak yang lebih dari aturan yang dibuat, mungkin karena kesibukan orang tua.

Penerapan social distancing selain menimbulkan hambatan juga ada tantangan. Tantangan itu sendiri yaitu bagaimana pendidikan di Indonesia mengedukasi siswa, orang tua, bahkan warganya mengenai apa itu Coronavirus Desease (Covid-19), gejala, penularan, pencegahan dan penanganannya.
Lihat juga : Pandemi Covid-19, Terancamnya Pendidikan di Pelosok Desa
Karena virus ini cenderung virus yang baru namun mematikan. Bagi orang yang minim pengetahuan tentang virus akan menganggap bahwa virus ini biasa saja. Belum lagi dengan adanya pemberitaan yang belum tentu kebenarannya membuat kepanikan tersendiri. (Kiriman : Istiqomatuzzahra Ginanjar, Husna Nashihin).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel