Covid-19, Antara Hambatan dan Tantangan Pendidikan Indonesia!
April 19, 2020
Covid-19, antara hambatan dan tantangan pendidikan indonesia! - Covid-19
merupakan virus yang mulai muncul di penghujung tahun 2019, tepatnya bulan November.
Virus ini pertama kali menyerang kota Wuhan China. Ribuan orang terpapar virus
dan akhirnya banyak merenggut nyawa.
Kian hari penyebaran virus tersebut semakin luas hingga
ke berbagai wilayah di kota China. Bahkan kini sudah menyebar ke beberapa
negara di dunia.
Keadaan di dunia terus mengalami masa darurat virus yang
menyebabkan banyak kerjasama antar negara harus dihentikan untuk sementara
waktu untuk memutus penyeebaran virus yang semakin luas.
Dengan adanya fenomena ini, negara-negara di dunia
menganggap kejadian ini sebagai kejadian luar biasa. Hal ini pada awalnya belum
di sadari di negara Indonesia dan saat itu masih bebas dari Covid-19.
Banyak wisatawan asing yang tetap berkunjung ke
Indonesia. Sampai pada bulan Januari, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19
pertama di Indonesia.
Menurut pengakuannya, korban sempat melakukan kontak
langsung dengan warga jepang.
Selang beberapa hari dari pengumuman pertamanya itu.
Jumlah kasusnya semakin meningkat. Dengan meningkatnya jumlah kasus ini,
pemerintah membuat beberapa peraturan untuk larangan wisatawan berkunjung ke
Indonesia.
Peraturan yang paling populer adalah social distancing (hubungan sosial jarak jauh). Peraturan ini
menyangkut pembatasan hubungan sosial. Adanya pembatasan hubungan sosial
berdampak terhadap dunia pendidikan.
Salah satunya adalah kebijakan membuat sistem pendidikan
di Indonesia untuk sementara ‘dirumahkan’ terlebih dahulu. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara online demi memutus penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di
Indonesia.
Kenyataan di lapangan, social distancing bagi pendidikan di Indonesia sendiri memiliki
hambatan dan tantangan tersendiri. Hambatan yang paling cepat dirasakan yaitu
ditiadakannya Ujian Nasional.
Ujian Nasional notabene-nya akan dilakukan untuk yang
terakhir kali ini malah ditiadakan lebih cepat dari rencana awal Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, pak Nadiem Makarim.
Selain itu hambatan lainnya juga dirasakan oleh
pendidikan formal lainnya. Seperti SMA, SMP, SD bahkan TK dan PAUD. Siswa hanya
mendapat banyak tugas dengan materi minim yang diperolehnya karena materi yang
disampaikan oleh guru melalui pembelajaran online, tidak dapat dimengerti siswa
itu sendiri, ataupun kurang perhatian dari orang tua tersebut.
Hambatan lainnya mengenai alokasi waktu dan pengumpulan
tugas. Waktu yang digunakan untuk belajar online lebih sedikit dari waktu main
siswa itu sendiri. Karena mindset
siswa itu, libur… ya bebas tugas!
Untuk pengumpulan tugas banyak yang lebih dari aturan
yang dibuat, mungkin karena kesibukan orang tua.
Penerapan social
distancing selain menimbulkan hambatan juga ada tantangan. Tantangan itu
sendiri yaitu bagaimana pendidikan di Indonesia mengedukasi siswa, orang tua,
bahkan warganya mengenai apa itu Coronavirus Desease (Covid-19), gejala, penularan,
pencegahan dan penanganannya.
Lihat juga : Pandemi Covid-19, Terancamnya Pendidikan di Pelosok Desa
Karena virus ini cenderung
virus yang baru namun mematikan. Bagi orang yang minim pengetahuan tentang
virus akan menganggap bahwa virus ini biasa saja. Belum lagi dengan adanya
pemberitaan yang belum tentu kebenarannya membuat kepanikan tersendiri. (Kiriman : Istiqomatuzzahra Ginanjar, Husna Nashihin).