Pandemi Covid-19, Terancamnya Pendidikan di Pelosok Desa
April 19, 2020
Pandemi
covid-19, terancamnya Pendidikan di pelosok Desa - Pada
Senin bulan lalu (2/3/2020), Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo merilis dua WNI di
Indonesia yang positif terjangkit virus Corona baru alias Covid-19.
Menurut pak Presiden, dua WNI itu tersebut sempat kontak. Tengan warga negara Jepang yang terdeteksi virus Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Namun sayang, belum terlihat peran negara yang benar-benar serius melindungi warganya. Terbukti, akhirnya Indonesia tidak Zero Corona Virus.
Pandemi
covid-19 yang menyebar diseluruh pelosok negeri, salah satunya adalah negara
kita Indonesia.
Penularan virus ini melalui
cairan dan korban yang positif kian hari kian betambah
banyak, sehingga berdampak pada dunia
penddidikan.
Hal ini diakui oleh organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Kamis (5/3), bahwa wabah virus Corona
telah berdampak terhadap sektor pendidikan.
Hampir 300 juta siswa terganggu
kegiatan sekolahnya diseluruh dunia dan terancam hak-hak pendidikan mereka di
masa depan.
Sekolah-sekolah
dan universitas pun harus memberhentikan aktivitas pendidikan. Hal ini atas kebijakan
dari pemerintah dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan sistem jarak jauh. Memanfaatkan teknologi untuk mengantisipasi pencegahan penularan dan
penyebaran virus serta memotong rantai penularan covid-19.
Namun, perlu
kita ketahui bahwa tidak semua warga indonesia mempunyai alat komunikasi
seperti hp, televisi ataupun alat lainnya. Khususnya, yang tinggal di daerah pelosok desa.
Baca juga : Dana BOS Boleh untuk Beli Pulsa, Mekanismenya?
Apalagi akses internet sulit dijangkau dan
jaringan yang kurang memadai. Sehingga kegiatan pembelajaran tersendat dan
memberikan dampak negatif terhadap perkembangan kematangan hasil dan proses
pendidikan.
Bila
hal ini tidak segera diberikan solusi, bagaimana nasib pendidikan mereka? Pembelajaran terbengkalai, tugas pun juga tersendat. Walaupun beberapa
perusahaan telah memberikan bantuan berupa kuota gratis seperti perusahaan
PT.Telkom, PT.indosat dan beberapa perusahaan lainnya. Karena akses internet
yang sulit dijangkau tersebut.
Nah,
hal tersebut menjadikan mereka sulit dalam menjangkau akses internet, juga sulit
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah diprogram oleh mentri pendidikan
melalui pogram belajar dari rumah pada channel TVRI dan live streaming melalui
aplikasi.
Lihat juga : Belajar Dari Rumah Via TVRI Serta Linknya
(Kiriman : Jurotul A'yuni, Mahasiswa STITMA Yogyakarta)