Efektifitas Waktu di Era Revolusi Industri

Efektifitas waktu di era revolusi industri 4.0 – Sebelum kita berbicara mengenai efektifitas waktu di era revolusi 4.0. Terlebih dahulu kita mengetahui historis asi munculnya istilah revolusi 4.0.

Revolusi industri 4.0 pertama kali muncul pada tahun 2012. Ketika pemerintah Jerman memperkenalkan strategi pemanfaatan teknologi yang disebut dengan industry 4.0.

Industri 4.0 sediri merupakan salah satu pelaksanaan proyek Strategi Teknologi Modern Jerman 2020.

Strategi tersebut diimplementasikan melalui peningkatan teknologi sektor manufaktur, penciptaan kerangka kebijakan strategi yang konsisten, serta penetapan prioritas tertentu dalam menghadapi kompetisi global (www.hannovermesse.de)

Dari hal tersebut kemudian muncul istilah industrial revolution 4.0. Kata ‘revolusi’ digunakan untuk menunjukan perubahan yang sangat cepat dan fundamental, serta bersifat disruptive (merusak tatanan lama yang sudah ada selama bertahun-tahun).

Sementara gelombang ke-4 menandakan urutan kejadian revolusi industry yang pernah ada.

Revolusi ini pun tentunya sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan waktu masyarakat di berbagai belahan dunia. Dengan hadirnya berbagai alat teknologi yang dibuat saat ini begitu massif, sehingga waktu yang digunakan dalam berbagai kalangan pun mengalami perubahan yang sangat signifikan.

Dimana seluruh aktifitas manusia yang dilakukan secara manual kini telah tergantikan oleh mesin. Baik kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas.

Contohya, seperti yang kita lihat saat ini mulai dari hal-hal kecil seperti membuat bumbu makanan yang awal menggunakan alat tradisionla seperti penggiling rempah-rempah yang biasa disebut Cobek
ini telah tergantikan oleh mesin Blender yang begitu praktaktis dan memakan waktu yang tidak telalu lama dalam penggunaannya, Hal ini sudah pasti akumulasi waktu antara tenaga manual dan mesin sangat jauh berbeda.

Dengan kata lain perkerjaan dengan menggunakan mesin tentunya menyisihkan waktu yang sangat banyak.*** (Kiriman :Selita Yuni Latutuapraya*)

Penulis : Selita Yuni Latutuapraya
Status.  : Mahasiswi
Kota asal : Ambon

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel