Kesalahan Pendidikan Masa Pandemi Covid-19 yang Harus Dihindari

Kesalahan pendidikan masa pandemi covid-19 yang harus dihindari - Covid-19? Ya, tidak asing lagi di telinga kita bukan, apa itu covid-19? Bahkan tidak hanya di negeri kita saja. Seluruh dunia pun tidak merasa asing dengan virus baru yang muncul di tahun 2019 lalu.

Apa sih sebenarnya COVID-19 itu? Sebagai pengetahuan saja ya…?

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sejenis coronavirus yang baru ditemukan. Covid-19 adalah singkatan dari Corona (CO), Virus (VI), Disease ( D ).

Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok pada bulan desember 2019 lalu.

Naaah…, disini kita akan membahas mengenai dampak adanya wabah ini. Salah satu dampak dari wabah ini adalah adanya lockdown.

Apa itu lockdown?  


Berdasarkan kamus Bahasa Inggris, lockdown artinya kuncian. Maksudnya, negara yang terinfeksi virus corona mengunci akses masuk dan keluar untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas.

Lockdown juga diikuti dengan larangan mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang, penutupan sekolah, hingga tempat-tempat umum. Dengan begitu, risiko penularan virus corona pada masyarakat di luar wilayah lockdown bisa berkurang.

Tak bisa dipungkiri, sebagai orangtua melihat si kecil tenang dan tidak rewel lagi saat bermain gadget atau menonton televisi membuat senang. Terutama pada masa-masa karantina di tengah pandemi corona ini yang membuat sejumlah anak bosan. 

Akibatnya, tak sedikit dari orangtua membiarkan mereka bermain dengan ponsel, menonton televisi. Apakah hal itu baik untuk diterapkan?

Psikilog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana, mengatakan, hal itu boleh dilakukan. Bahkan dia mengakui di masa seperti ini pemberian gadget pada anak bisa diberi sedikit kelonggaran. Tapi bukan berarti Parents bisa membiarkan anak berjam-jam hanya main handphone atau menonton televisi kan?

Sebagai seorang parents harus mengetahui apa dampak buruk dari bermain gadget dan menonton televisi yang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya hingga ia dewasa nanti.

Apa akibat anak menonton TV terlalu lama???

Dampak buruk kebiasaan menonton TV terlalu lama ternyata tidak berhenti sampai kesehatan fisiknya saja, lho

Sebuah studi oleh tim peneliti dari University of Otago di New Zealand yang dimuat dalam jurnal Pediatric menyebutkan bahwa terlalu sering menonton TV terkait dengan perkembangan sifat sosiopatik saat anak beranjak dewasa.

Bagaimana dengan pengaruh gadget, seperti ponsel dan konsol game, pada tumbuh kembang anak? 

Hasilnya tidak berbeda jauh seperti yang dibayangkan. Sebuah penelitian yang dipresentasikan di Pediatric Academic Societies Meeting di San Francisco melaporkan bahwa balita yang sering pakai gadget berisiko terlambat bicara.

Sementara itu dirangkum dari berbagai penelitian, analisis para ilmuwan menunjukkan bahwa anak-anak yang memakai gadget untuk berinteraksi di media sosial secara berlebihan tiga kali lipat lebih berisiko untuk mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia, yang bisa memicu gangguan kecemasan dan depresi.

Bagaimana mengatasinya???

1.Batasi penggunaannya
Dalam masa karantina seperti ini tidak jarang anak merasa bosan dan pada akhirnya mereka lebih memilih untuk menonton tv atau bermain gadget. Boleh saja sebagai parents memberikan peluang untuk si kecil menonton tv ataupun bermain gadget. Namun tetap dibatasi ya, penggunaannya.

2.Beri jadwal
Jadwalkan waktu yang tepat untuk bermain gadget. Diluar itu orangtua harus menyiapkan alternatif lain agar anak tidak bisa dan menjadi kembali bermain gadget.

3.Jangan beri akses penuh
Setiap anak yang menggunakan tv ataupun gadget usahakan dia tidak sendirian dan tetap dalam pengawasan. Selain itu untuk gadget juga sebaiknya tidak diserahkan pada anak sepenuhnya. Biarkan anak meminta izin terlebih dahulu dan ambil kembali setelah selesai.

4.Tetapkan wilayah bebas gadget
Buat peraturan tidak boleh menggunakan gadget di tempat tempat tertentu.

5.Ajarkan pentingnya menahan diri

6.Berikan contoh yang baik
Sudah menjadi hal lumrah bukan bahwa anak meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Untuk itu, parents juga harus menjadi contoh yang baik, letakkan hp dan bermainlah bersama si kecil.

Lihat juga : Strategi Belajar Mengajar Anti 'Klenger' pada Masa Pandemi Civid-19
Sekian tips dari saya... Semoga bermanfaat. (Kiriman : Ismia Nanda Nafi'ah*)

Penulis : Ismia Nanda Nafi'ah
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani ( STITMA) Yogyakarta
Program Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Penulis 2 : Husna Nashihin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel