Pendidikan Investasi Dunia dan Akhirat yang Menjanjikan

Pendidikan investasi dunia dan akhirat yang menjanjikan - Artikel merupakan jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat. Artikel biasanya ditulis dengan bahasa ilmiah populer.

Intinya, artikel opini adalah tulisan yang berisi pendapat penulis tentang data, fakta, fenomena, atau kejadian tertentu dengan maksud dimuat di surat kabar atau majalah.

Nah, di bawah ini saya akan menjelaskan artikel singkat bertema pendidikan. Untuk lebih jelasnya ikuti contoh di bawah ini :

Investasi akhirat, mungkin masih terdengar aneh bagi masyarakat awam. Pasalnya mereka akan bertanya-tanya mengenai, “dengan apa kita berinvestasi untuk akhirat kelak?"

Umumnya investasi hanya ada di dunia, bagaimana mungkin?. Investasi dunia biasanya berupa harta, modal, ataupun keahlian. 

Pandangan agama membagi investasi menjadi dua, yaitu investasi dunia dan investasi akhirat.

1.Investasi dunia

Seseorang berusaha mempersiapkan kesejahteraan bagi dirinya dan keluarganya dalam jangka waktu ke depan.

Investasi dunia biasanya diwujudkan dengan saham, tabungan, emas, rumah, kendaraan, dan harta benda berharga lainnya.

وَاعلَمُوا أنَّمَا اَموَالُكُم وَاَولادُكُم فِتنَةٌ وَاَنَّ الله عِندَهُ اَجرٌ عَظِيمٌ                                                          

Artinya:
"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang lebih besar" (Q.S. Al-Anfal 28).

Namun, berapa pun jumlahnya dan apapun bendanya, investasi dunia yang dimiliki seseorang tidak akan bertahan lama dan abadi.

Waktu kepemilikan investasi dunia itu sesuai dengan umur hidup seseorang di dunia, jika kematian menjemput investasi tadi akan berubah hak kepemilikan kepada ahli waris untuk menjadi harta warisan.

Nah, itu sebabnya kita harus mempersiapkan investasi untuk kehidupan yang kekal selanjutnya, yaitu di alam akhirat.

2.Investasi akhirat

Berwujud pahala yang berkepanjangan dan terus mengalir meskipun kita sudah meninggal.

Bagaimana kita mendapatkan investasi untuk akhirat ketika masih hidup di dunia?

Salah satu kuncinya yaitu pendidikan, baik ilmu pengetahuan maupun karakter yang pastinya sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Salah satu tempat mencari ilmu yaitu sekolah. Bagi Anda yang sedang mencari ilmu ataupun sebagai seorang pengajar jangan berkecil hati, investasi akhirat sesungguhnya sangat mudah di dapat. 

Seorang guru yang dengan ikhlas mentransfer ilmunya kepada muridnya, kemudian muridnya mengamalkannya maka akan menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu pahala yang tidak akan terputus walaupun seseorang sudah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat sebagi investasi akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة من صدقة جارية وعلم ينتفع به وولد صالح يدعو له                

Artinya:
" Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang digunakan, atau do'a anak yang sholeh " (HR. Muslim no. 1631)

Dengan begitu pendidikan menjadi ladang investasi akhirat yang sangat menggiurkan.

Coba bayangkan, sudah berapa banyak investasi yang disiapkan dari seorang guru dengan ikhlas mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada muridnya.

Namun, ilmu yang bermanfaat tidak diimbangi dengan perilaku atau pengaplikasian dari seorang siswa dalam kehidupan. 

Realita masih membuktikan ada beberapa orang siswa yang dengan santainya mengabaikan atau acuh tak acuh dengan nasehat ataupun ilmu yang diberikan oleh seorang guru.

Akibatnya siswa tersebut harus menanggung akibatnya sendiri.

Sebagai seorang siswa yang rela meluangkan waktunya untuk mencari ilmu juga tidak ingin mendapatkan ilmu sebagai bekal dunia saja, melainkan juga sebagai bekal akhirat.

Bagaimana cara mendapatkannya?

Kuncinya hanya satu, yaitu selalu mengamalkan ilmu yang diberikan oleh guru, dengan catatan ilmu yang bermanfaat.

Mengamalkan artinya bisa dengan mengaplikasikan ilmu di kehidupan atau bisa dengan menyalurkan ilmu-ilmu tersebut ke orang lain. 

Dengan demikian ilmu tersebut akan menjadi bermanfaat dan mengalirkan pahala-pahala sebagai bekal di akhirat.

Misalnya saja seorang anak yang terbiasa berperilaku tidak baik, pastinya dia akan selalu mengulangi perilaku buruknya itu.

Tatkala akan melakukan perbuatan buruknya, dia ingat dengan nasihat gurunya. 

Disitulah pahala yang terus mengalir sampai akhirat kelak. Siswa melakukan perilaku atau akhlak yang baik sesuai nasehat gurunya.

Sungguh keduanya sudah menyiapkan bekal investasi akhirat yang sangat menjanjikan, berupa ilmu yang bermanfaat.

Marilah kita sebagai seorang siswa selalu memperhatikan dan mengamalkan ilmu-ilmu dari seorang guru agar menjadi ilmu yang bermanfaat.

Sebagai bekal investasi dunia sekaligus investasi akhirat. (Kiriman: Intan Cahya Hidayatullah*)

Artikel ditulis oleh: Intan Cahya Hidayatullah
Prodi Pendidikan Bahasa Arab
Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani(STITMA) Yogyakarta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel