Konsep Belajar dan Program Belajar Dari Rumah

Konsep belajar dan program belajar dari rumah – Proses belajar dalam hidup seseorang seyogyanya tidak boleh berhenti oleh apa pun penyebabnya. Hal ini karena belajar itu dapat berlangsung dimana dan kapan saja. Seseorang dapat belajar di sekolah, rumah, tempat ibadah bahkan di atas atap rumah sekalipun!

Belajar dari Rumah (learning From Home), program yang telah diluncurkan dan dijalankan oleh Kemendikbud RI adalah implementasi konsep belajar dimana dan kapan saja.

Pandemi Virus Corona, apa pun alasannya, tidak boleh menghentikan proses belajar siswa.

Makanya kebijakan pendidikan Program Belajar Dari Rumah menjadi solusi terbaik pada masa darurat Coronavirus Desease (Covid-19) tersebut.

Dimana dan kapan saja

Dalam berbagai artikel sebelumnya di blog Matra Pendidikan ini sering diungkapkan bahwa belajar itu dimana dan kapan saja.

Belajar itu dapat dilakukan di rumah, di alam, termasuk di lembaga pendidikan formal dan non-formal.
Yang menjadi guru/pengajar dalam proses belajar seseorang tidak mesti manusia. Alam dan media belajar yang ada dapat dijadikan guru dalam proses belajar.

Dalam filosofi masyarakat Minangkabau ada istilah Alam Takambang jadi guru (Alam terkembang menjadi guru).

Alam terdiri dari benda mati dan makhluk hidup, kesemuanya bisa dijadikan guru bagi seseorang dalam belajar.

Mendung di bagian hulu dijadikan bahan belajar sebagai pertanda bakal turun hujan. Begitu pula cewang di langit pertanda hari akan panas.

Semut beriring menjadi bahan belajar perilaku dan karakter hidup sosial yang patut ditiru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar sepanjang hidup

Proses pendidikan bagi seorang manusia harus berlangsung seumur hidupnya (long-life education).

Mulai dari orang itu lahir sampai mendekati ajal. Belajar dari ayunan sampai ke liang lahat.

Pada hakikatnya pendidikan atau proses belajar bagi seseorang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek. 

Sehingga seseorang dapat menjalani hidup dan kehidupan dengan layak, tidak hanya di dunia namun yang lebih penting lagi bekal yang memadai untuk menghadapi hidup sesudah mati di akhirat.

Proses belajar akan melibatkan 3 komponen utama, yaitu orang yang belajar, pengajar dan fasilitas belajar.

Orang yang belajar, di lembaga pendidikan formal disebut siswa/mahasiswa. Sedangkan pengajar disebut guru/mahasiswa.

Fasilitas belajar di rumah

Selain komponen orang yang belajar dan pengajar, proses belajar juga melibatkan fasilitas tertentu.

Misalnya tempat belajar, sarana dan media/perantara belajar. Dalam pendidikan formal, siswa belajar memerlukan berbagai fasilitas untuk menunjang proses belajar.

Belajar di rumah memerlukan fasilitas, seperti smartphone, komputer, laptop dan tablet.

Selain itu juga diperlukan jaringan internet yang dapat diakses setelah memiliki paket data atau kuota internet.

Semua fasilitas penunjang ini berguna dalam menjalankan proses belajar daring (dalam jaringan).

Fasilitas lain sebagai komponen fasilitas dalam proses belajar di rumah adalah pesawat televisi.

Belajar melalui saluran televisi, seperti yang diluncurkan oleh Kemendikbud juga menjadi solusi yang dinilai handal.
Program Belajar Dari Rumah dibimbing oleh orangtua siswa. Orangtua berperan sebagai pembimbing belajar bagi anak-anaknya di rumah.

Kepedulian orangtua terhadap kebutuhan fasilitas belajar di rumah serta proses belajar anak sangat menentukan keberhasilan program belajar dari Rumah. Semoga!***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel