Serba-Serbi Pembelajaran Online di Bulan Ramadhan

Serba-serbi pembelajaran online di bulan ramadhan - Ramadhan adalah bulan mulia, bulan penuh berkah dimana didalamnya banyak nikmat yang Allah berikan untuk hamba hambanya. Bulan yang hanya datang sekali dalam setahun inipun sangat dinanti oleh masyarakat terutama kalangan remaja.

Tak hanya remaja, anak-anak hingga orang dewasa, biasanya memanfaatkan sore hari pada bulan puasa sebagai moment untuk berbelanja jajanan takjil. Atau bahkan hanya untuk berjalan-jalan santai, sekedar untuk menunggu waktu berbuka.

Tradisi inilah yang biasa disebut orang dengan "ngabuburit". Tradisi inilah salah satu yang menjadikan  bulan Ramadhan lebih berkesan bagi masyarakat.

Namun beda halnya dengan Ramadhan tahun ini, dimana Ramadhan kali ini bertepatan dengan adanya pandemi dunia yakni virus Corona. 

Adanya virus Corona membuat pemerintah menetapkan social distancing, yaitu saling menjaga jarak antar individu sebagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran  virus ini.

Tak hanya ngabuburit, bahkan kegiatan lainnya yang biasanya dilakukan di bulan Ramadhan, harus tergantikan di rumah masing-masing, misalnya sholat tarawih.

Kementrian Agama Indonesia menetapkan bahwa sebaiknya mengadakan sholat tarawih di rumah masing-masing saja agar  berkurangnya aktifitas di luar rumah dan berkurangnya berkumpul dengan orang banyak.

Pandemi ini memang sangat berpengaruh terhadap masyarakat Tak terkecuali pada bulan Ramadhan ini, tak hanya dalam aspek peribadatan, namun juga berpengaruh dalam aspek sosial, perekonomian hingga pendidikan.

Di Indonesia sendiri, sistem pembelajaran online sudah ditetapkan sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran virus. Sekolah sekolah ditutup untuk menghindari bercampurnya antar individu. 

Namun sistem pembelajaran online ini menuai banyak pro dan kontra dari banyak kalangan.

Pasalnya, guru dan murid diminta untuk melakukan pembelajaran secara online yang menggunakan internet untuk mengaksesnya. Namun faktanya, praktiknya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Adanya keterbatasan ekonomi wali murid menjadi salah satu penyebab terhambatnya sistem pembelajaran online ini. Dimana masih banyaknya murid di pelosok Indonesia yang tidak memiliki laptop. 

Jangankan laptop, handphone saja tidak punya.dan masih banyak lagi faktor keterhambat pembelajaran online lainnya di Indonesia.

Pandemi virus yang tak kunjung mereda ini pun menjadikan pemerintah Indonesia memperpanjang masa tanggap darurat hingga tanggal 29 Mei 2020. 

Ketetapan ini yang menjadikan pembelajaran online pun diperpanjang hingga memasuki bulan Ramadhan.

Tak hanya itu, Ujian Nasional yang seharusnya dilaksanakan pada bulan April ini pun ditiadakan dan penilaian akhir tahun diberikan oleh pihak sekolah masing masing. 

Namun tak hanya dampak negatif yang didapat dari pembelajaran online di rumah., Berikut dampak positif dan negatif pembelajaran online di rumah selama bulan Ramadhan:

Dampak positif:

*dengan adanya pembelajaran online murid dapat melakukan pembelajaran dari rumah yang tak hanya bersumber dari guru , bahkan dari banyak referensi yang ada di internet.

*di bulan Ramadan seperti ini murid juga dapat mengoptimalkan ibadah karena pembelajaran online dirumah dapat dilakukan secara santai namun tetap tertib.

*murid bisa belajar lebih leluasa meskipun sedang berpuasa di bulan puasa.karena tidak adanya aktivitas diluar rumah.

Dampak negatif:

•sulitnya pembelajaran di beberapa pelosok negeri karena keterbatasan ekonomi dan sulitnya jangkauan internet.

•adanya kemudahan dalam mengakses internet membuat beberapa murid menggampangkan tugas yang diberikan gurunya apalagi dibulan puasa yang biasanya murid tidak terlalu bersemangat karena sedang puasa dan lain sebagainya.

•menjadikan murid berleha-leha dalam belajar, dengan anggapan bisa dikerjkan nanti.disinilah peran orang tua dibutuhkan dalam proses pembelajaran online dirumah, seyogyanya orang tua tetap mengawasi dan membatasi penggunaan gadget meskipun adanya pembelajaran yang bersifat online.

•hilangnya kesempatan murid kumpul bersama dalam rangka buka bersama dan pesantren kilat yang biasanya diadakan sekolah masing-masing pada bulan ramadhan.

Namun hendaknya kita selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan selalu meminta perlindungan kepada Allah atas wabah yang menimpa dunia dan semoga wabah ini segera berakhir. Sekian opini saya tuliskan, semoga bermanfaat. (Kiriman : Mutiara Nari Putri*)
Penulis 1: Mutiara Nari Putri (Mahasiswi STIT Madani Yogyakarta)
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab
Penulis 2 :Husna Nashihin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel