Serba-Serbi Pembelajaran Online di Bulan Ramadhan
April 21, 2020
Serba-serbi
pembelajaran online di bulan ramadhan - Ramadhan adalah bulan
mulia, bulan penuh berkah dimana didalamnya banyak nikmat yang Allah berikan
untuk hamba hambanya. Bulan yang hanya datang sekali dalam setahun inipun
sangat dinanti oleh masyarakat terutama kalangan remaja.
Tak hanya remaja, anak-anak hingga orang dewasa, biasanya
memanfaatkan sore hari pada bulan puasa sebagai moment untuk berbelanja jajanan takjil. Atau bahkan hanya untuk
berjalan-jalan santai, sekedar untuk menunggu waktu berbuka.
Tradisi inilah yang biasa disebut orang dengan
"ngabuburit". Tradisi inilah salah satu yang menjadikan bulan Ramadhan lebih berkesan bagi
masyarakat.
Namun beda halnya dengan Ramadhan tahun ini, dimana
Ramadhan kali ini bertepatan dengan adanya pandemi dunia yakni virus Corona.
Adanya
virus Corona membuat pemerintah menetapkan social
distancing, yaitu saling menjaga jarak antar individu sebagai upaya
pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran
virus ini.
Tak hanya ngabuburit, bahkan kegiatan lainnya yang
biasanya dilakukan di bulan Ramadhan, harus tergantikan di rumah masing-masing,
misalnya sholat tarawih.
Kementrian Agama Indonesia menetapkan bahwa sebaiknya
mengadakan sholat tarawih di rumah masing-masing saja agar berkurangnya aktifitas di luar rumah dan
berkurangnya berkumpul dengan orang banyak.
Pandemi ini memang sangat berpengaruh terhadap masyarakat
Tak terkecuali pada bulan Ramadhan ini, tak hanya dalam aspek peribadatan,
namun juga berpengaruh dalam aspek sosial, perekonomian hingga pendidikan.
Di Indonesia sendiri, sistem pembelajaran online sudah
ditetapkan sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran virus. Sekolah
sekolah ditutup untuk menghindari bercampurnya antar individu.
Namun sistem
pembelajaran online ini menuai banyak pro dan kontra dari banyak kalangan.
Pasalnya, guru dan murid diminta untuk melakukan
pembelajaran secara online yang menggunakan internet untuk mengaksesnya. Namun
faktanya, praktiknya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Adanya keterbatasan ekonomi wali murid menjadi salah satu
penyebab terhambatnya sistem pembelajaran online ini. Dimana masih banyaknya
murid di pelosok Indonesia yang tidak memiliki laptop.
Jangankan laptop, handphone
saja tidak punya.dan masih banyak lagi faktor keterhambat pembelajaran online
lainnya di Indonesia.
Pandemi virus yang tak kunjung mereda ini pun menjadikan
pemerintah Indonesia memperpanjang masa tanggap darurat hingga tanggal 29 Mei
2020.
Ketetapan ini yang menjadikan pembelajaran online pun diperpanjang hingga
memasuki bulan Ramadhan.
Tak hanya itu, Ujian Nasional yang seharusnya
dilaksanakan pada bulan April ini pun ditiadakan dan penilaian akhir tahun
diberikan oleh pihak sekolah masing masing.
Namun tak hanya dampak negatif yang
didapat dari pembelajaran online di rumah., Berikut dampak positif dan negatif
pembelajaran online di rumah selama bulan Ramadhan:
Dampak positif:
*dengan adanya pembelajaran online murid dapat
melakukan pembelajaran dari rumah yang tak hanya bersumber dari guru , bahkan
dari banyak referensi yang ada di internet.
*di bulan Ramadan seperti ini murid juga dapat
mengoptimalkan ibadah karena pembelajaran online dirumah dapat dilakukan secara
santai namun tetap tertib.
*murid bisa belajar lebih leluasa meskipun sedang
berpuasa di bulan puasa.karena tidak adanya aktivitas diluar rumah.
Dampak negatif:
•sulitnya pembelajaran di beberapa pelosok negeri karena
keterbatasan ekonomi dan sulitnya jangkauan internet.
•adanya kemudahan dalam mengakses internet membuat
beberapa murid menggampangkan tugas yang diberikan gurunya apalagi dibulan
puasa yang biasanya murid tidak terlalu bersemangat karena sedang puasa dan
lain sebagainya.
•menjadikan murid berleha-leha dalam belajar, dengan
anggapan bisa dikerjkan nanti.disinilah peran orang tua dibutuhkan dalam proses
pembelajaran online dirumah, seyogyanya orang tua tetap mengawasi dan membatasi
penggunaan gadget meskipun adanya pembelajaran yang bersifat online.
•hilangnya kesempatan murid kumpul bersama dalam rangka
buka bersama dan pesantren kilat yang biasanya diadakan sekolah masing-masing
pada bulan ramadhan.
Namun hendaknya kita selalu bersyukur dalam setiap
keadaan dan selalu meminta perlindungan kepada Allah atas wabah yang menimpa
dunia dan semoga wabah ini segera berakhir. Sekian opini saya tuliskan, semoga bermanfaat. (Kiriman : Mutiara Nari Putri*)
Penulis 1: Mutiara Nari Putri (Mahasiswi STIT Madani
Yogyakarta)
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab
Penulis 2 :Husna Nashihin