Strategi Belajar Mengajar Anti 'Klenger' pada Masa Pandemi Covid-19
April 21, 2020
Strategi belajar mengajar anti 'klenger' pada masa pandemi
covid-19 - Melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengeluarkan langkah-langkah
pencegahan virus Corona pada satuan pendidikan.
Dalam
rangka mengikuti instruksi dari Mendikbud maka banyak sekolah mulai dari
jenjang KB/TK,SD,SMP,SMA hingga kampus perguruan tinggi yang memilih untuk
meliburkan KBM di sekolah.
Begitu
juga halnya yang terjadi dengan pondok pesantren. Ada banyak pondok pesantren
yang memutuskan untuk mengadakan perpulangan mendadak kepada santriwan dan
santriwatinya guna menghindari beberapa kemungkinan buruk yang akan terjadi
karena mengumpulkan massa di satu tempat dalam skala besar.
Meskipun
demikian KBM tetap terus berjalan melalui sistem daring (online) dan para
pengajar melaksanakan tugas mengajar dari rumah masing-masing (WFH).
Sedangkan
para peserta didik mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar di
bawah pengawasan dan bimbingan intensif dari orangtua dan keluarga
masing-masing.
“Tolong
jangan kasih PR anak kita banyak-banyak, klenger dia” tutur pak Ganjar
Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.
Memang
benar, salah satu cara untuk sedikit lebih memaksa kepada para peserta didik
agar tetap belajar dengan baik di rumah masing-masing adalah dengan memberikan
tugas-tugas yang berbobot.
Namun
realita yang terjadi di lapangan,tak sedikit dari peserta didik yang mengeluh
akan banyaknya tugas yang diberikan sehingga mereka merasa terbebani.
”Untuk
kuliah online ketika memberikan tugas, ya sewajarnya saja diharapkan jangan
menumpuk, kami butuh waktu untuk memahami beberapa materi dari mata kuliah yang
berbeda di setiap harinya serta senggang waktu sejenak untuk melepas
kepenatan, biasanya jika tugas menumpuk maka tergantung pada kekuatan sinyal dan
solidaritas teman.” ujar Husnun Halimah salah seorang mahasiswi di Surakarta.
Dalam
setiap kegiatan pastinya memerlukan sebuah taktik atau strategi demi suksesnya
kegiatan tersebut, tak lain halnya dengan kegiatan belajar mengajar (KBM)
juga memerlukan di dalamnya strategi yang jitu, terlebih saat situasi pandemi
covid-19 ini.
Berikut
merupakan beberapa strategi yang dapat digunakan selama KBM berjalan secara
daring (online) agar peserta didik mengikuti KBM dengan semangat tinggi serta
senang hati :
1.Pengajar
sebaiknya menyampaikan materi pelajaran secara audio visual, dapat dilakukan
dengan cara merujuk peserta didik untuk menonton salah satu channel pendidikan
di YouTube atau bahkan channel pribadi milik pengajar yang berisi tentang
penjelasan terkait materi tersebut.
2.Peserta
didik mempersiapkan diri dan perlengkapan pendukung belajar sebaik mungkin
sebelum KBM daring (online) dimulai agar fokus ketika pengajar menyampaikan
materi sehingga dapat memahami materi dengan baik.
3.Pengajar
yang mendapat jam mengajar pada satu hari yang sama hendaknya saling
berkoordinasi mengenai siapa yang akan memberikan tugas kepada peserta didik, misalnya
pada hari tersebut terdapat 4 mata pelajaran maka baiknya hanya ada 2 tugas
dari 2 mata pelajaran yang berbeda sedangkan untuk 2 mata pelajaran yang
lainnya akan memberikan tugas pada giliran berikutnya di pertemuan selanjutnya
pada minggu yang akan datang.
Jadi dalam satu hari tersebut peserta didik telah
mendapatkan 4 materi pelajaran dan hanya 2 tugas agar peserta didik tidak
merasa terbebani.
4.Peserta
didik mengerjakan tugas secara tertib dan mengumpulkan tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Jangan menunda untuk mengerjakan tugas hingga menumpuk dan
terasa berat.
5.Pengajar
memberikan tugas berdasarkan materi yang telah disampaikan dan sesuai dengan
tingkat kemampuan peserta didik dalam mengerjakan tugas tersebut.
6.Peserta
didik hendaknya bersikap komunikatif dan interaktif dengan pengajar ataupun
orangtua dan teman tentang hal yang belum dipahami dari apa yang telah
disampaikan oleh pengajar.
Sejatinya
pengajar tidak pernah bertujuan untuk menjadikan peserta didiknya
merasa terbebani akan tugas.
Justru karena pengajar ingin memastikan bahwa
peserta didiknya benar-benar memahami apa yang telah disampaikan olehnya, sehingga
tugas-tugas yang diberikan menjadi tolok ukur atas pemahaman peserta didik
tersebut. (Kiriman : Nuhla Tazkiyyatu Tsaqifa*)
Artikel
ini ditulis oleh Nuhla Tazkiyyatu
Tsaqifa mahasiswi STITMA Yogyakarta. Penulis kedua
Dosen Husna Nashihin.