Tuntunan Islam dalam Menyikapi Wabah Corona

Tuntunan islam dalam menyikapi wabah corona - Sudah berlalu satu bulan lebih sejak diumumkannya pasien warga Indonesia yang pertama kali terjangkit virus Corona pada tanggal 3 Maret 2020.

Meski sudah diberlakukan penegasan dari presiden pada tanggal 15 maret 2020, mengenai anjuran ‘keras’ untuk Stay at Home ( Work from Home) juga menjaga jarak (Social Distancing), tetap saja angka kasus dari pandemi Covid-19 ini belum juga memberi kabar baik.

Bahkan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akhirnya memperpanjang masa lockdown sampai tanggal 31 Mei 2020 untuk tetap menjalankan aktivitas di rumah saja.

Di tengah maraknya perbincangan tentang wabah ini. Agama menjadi salah satu dari hal yang sering menjadi perbincangan hangat warga.

Banyak fatwa yang dikeluarkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengenai tatacara beribadah yang tepat demi menanggulangi wabah ini agar tidak cepat menyebar.

Corona bukan lagi sekedar virus yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia hingga sampai menyebabkan kematian.

Tetapi ia juga sudah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi global yang artinya menurut KBBI adalah tersebar luasnya penyakit di suatu kawasan, benua atau bahkan seluruh dunia.

Jadi, bisa dikatakan bahwa kasus Covid-19 ini adalah masalah sangat serius yang harus mendapat perhatian penting dari masyarakat Indonesia agar saling bekerja sama melawan Covid-19 ini.

Mencermati sikap dari beberapa warga yang masih tidak merasa harus mengikuti himbauan dari pemerintah.

Negara mempunyai Kapolri yang mengeluarkan Maklumat Nomor Mak/2/lll/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Korona (Covid-19).

Maka Islam mempunyai hukum tersendiri  dalam mengarahkan masyarakat agar membantu penanggulangan Covid-19 ini,  diantara nya :

Wajibnya patuh kepada pemerintah dalam pandangan islam

Syaikh Prof. Dr. Sulaiman bin salimullah arruhaili berkata : " nasehatku kepada para penuntut ilmu di semua tempat  adalah agar berdiri satu barisan dibelakang pemerintah mereka didalam menghadapi wabah Corona ini dan bersungguh sungguh mengarahkan manusia... "

Bagaimana bisa para umat muslim berharap wabah ini segera berakhir agar bisa menyambut Bulan Suci Ramadhan tetapi tidak mau membantu pemerintah dalam aksi menanggulangi Covid-19 ini.

Jangan merasa bahwa work from home bukan hal yang penting atau tidak berguna. Justru dengan tetap di rumah saja, islam menjanjikan pahala syahid dengan empat kriteria, melakukan social distancing, Sabar dan ridha, berharap pahala, beriman dengan takdir (mencegah panik berlebihan).

Jika dilihat dari sudut pandang Islam tentu perlakuan ini sangat penting dilakukan oleh seorang muslim. Islam memberikan banyak solusi untuk membantu penanggulangan wabah Covid-19 ini.

Yang pertama kali harus dilakukan adalah mentaati pemerintah. Selain hukumnya wajib, taat pada pemerintah akan membawa kepada sikap ikhtiyar, sikap sabar dan sikap islam lainnya yang mencerminkan seorang muslim

Bisa kita lihat bahwa Arab menjadi contoh negara yang kepatuhan kepada pemimpinnya sangat tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa angka kasus di Arab lebih sedikit dibandingkan negara lain yang sudah terjangkit wabah ini.

Pentingnya social distancing dalam pandangan islam

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " larilah engkau dari orang yang kusta sebagaimana engkau lari dari singa " 

Ini menunjukkan anjuran nabi kepada seluruh umat muslim agar bersungguh sungguh dalam menghindari penyakit yang menular seperti lari dari ganasnya singa.

Untuk menghindar dari tertular atau menular wajib hukumnya bagi umat muslim untuk mematuhi peraturan social distancing ini.

Ini salah satu dari syarat agar mendapat pahala seperti orang yang mati syahid.

Corona adalah salah satu virus yang penularannya bisa melalui kontak fisik atau menyentuh. Sesuatu yang terdapat virusnya.

Itulah alasan mengapa social distancing sangat penting dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 ini.

Bahkan Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah yang artinya " dan janganlah kalian menjerumuskan diri kalian kedalam kebinasaan"

Tidak melakukan social distancing sama saja menjerumuskan diri kedalam kebinasaan. Dan allah memberi larangan kepada umat muslim untuk tidak mendatangi kebinasaan itu atau tidak berusaha menghindari nya.

Dan pada akhirnya yang paling penting dari penanggulangan Covid-19 bagi umat muslim adalah ‘paket tawakkal lengkap’.

Jadi bukan sekedar pasrah kepada Allah,  tetapi juga dengan ikhtiar yang bisa dicerminkan dengan mematuhi himbauan pemerintah dan tetap menjaga jarak antara satu dengan yang lain.

Jika hanya sekedar tawakkal dan tidak mematuhi pemerintah maka berarti tidak mengikuti anjuran yang diajarkan Allah juga nabi Muhammad shallallahu'alaihiwasallam.

Artikel ditulis oleh: Fatimah Ibnatu Arif
Mahasiswi Prodi PBA Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani (STITMA) Yogyakarta
Penulis 2 : Husna Nashihin
Email pengirim : Fatimahibnatu@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel