Tuntunan Islam dalam Menyikapi Wabah Corona
April 20, 2020
Tuntunan islam dalam
menyikapi wabah corona - Sudah berlalu satu bulan lebih sejak
diumumkannya pasien warga Indonesia yang pertama kali terjangkit virus Corona
pada tanggal 3 Maret 2020.
Meski sudah diberlakukan penegasan dari presiden pada
tanggal 15 maret 2020, mengenai anjuran ‘keras’ untuk Stay at Home ( Work from Home)
juga menjaga jarak (Social Distancing),
tetap saja angka kasus dari pandemi Covid-19 ini belum juga memberi kabar baik.
Bahkan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akhirnya
memperpanjang masa lockdown sampai
tanggal 31 Mei 2020 untuk tetap menjalankan aktivitas di rumah saja.
Di tengah maraknya perbincangan tentang wabah ini. Agama
menjadi salah satu dari hal yang sering menjadi perbincangan hangat warga.
Banyak fatwa yang dikeluarkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengenai tatacara
beribadah yang tepat demi menanggulangi wabah ini agar tidak cepat menyebar.
Corona bukan lagi sekedar virus yang bisa menyebabkan
gangguan pernapasan pada manusia hingga sampai menyebabkan kematian.
Tetapi ia
juga sudah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi global yang artinya menurut KBBI
adalah tersebar luasnya penyakit di suatu kawasan, benua atau bahkan seluruh
dunia.
Jadi, bisa dikatakan bahwa kasus Covid-19 ini adalah
masalah sangat serius yang harus mendapat perhatian penting dari masyarakat
Indonesia agar saling bekerja sama melawan Covid-19 ini.
Mencermati sikap dari beberapa warga yang masih tidak
merasa harus mengikuti himbauan dari pemerintah.
Negara mempunyai Kapolri yang
mengeluarkan Maklumat Nomor Mak/2/lll/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan
Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Korona (Covid-19).
Maka Islam mempunyai hukum tersendiri dalam mengarahkan masyarakat agar membantu
penanggulangan Covid-19 ini, diantara
nya :
Wajibnya patuh kepada pemerintah dalam pandangan islam
Syaikh Prof. Dr. Sulaiman bin salimullah arruhaili
berkata : " nasehatku kepada para penuntut ilmu di semua tempat adalah agar berdiri satu barisan dibelakang
pemerintah mereka didalam menghadapi wabah Corona ini dan bersungguh sungguh
mengarahkan manusia... "
Bagaimana bisa para umat muslim berharap wabah ini segera
berakhir agar bisa menyambut Bulan Suci Ramadhan tetapi tidak mau membantu
pemerintah dalam aksi menanggulangi Covid-19 ini.
Jangan merasa bahwa work
from home bukan hal yang penting atau tidak berguna. Justru dengan tetap di
rumah saja, islam menjanjikan pahala syahid dengan empat kriteria, melakukan social distancing, Sabar dan
ridha, berharap pahala, beriman dengan takdir (mencegah panik berlebihan).
Jika dilihat dari sudut pandang Islam tentu perlakuan ini
sangat penting dilakukan oleh seorang muslim. Islam memberikan banyak solusi
untuk membantu penanggulangan wabah Covid-19 ini.
Yang pertama kali harus dilakukan adalah mentaati
pemerintah. Selain hukumnya wajib, taat pada pemerintah akan membawa kepada
sikap ikhtiyar, sikap sabar dan sikap islam lainnya yang mencerminkan seorang
muslim
Bisa kita lihat bahwa Arab menjadi contoh negara yang
kepatuhan kepada pemimpinnya sangat tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa angka
kasus di Arab lebih sedikit dibandingkan negara lain yang sudah terjangkit
wabah ini.
Pentingnya social distancing dalam pandangan islam
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "
larilah engkau dari orang yang kusta sebagaimana engkau lari dari singa
"
Ini menunjukkan anjuran nabi kepada seluruh umat muslim
agar bersungguh sungguh dalam menghindari penyakit yang menular seperti lari
dari ganasnya singa.
Untuk menghindar dari tertular atau menular wajib hukumnya
bagi umat muslim untuk mematuhi peraturan social
distancing ini.
Ini salah satu dari syarat agar mendapat pahala seperti
orang yang mati syahid.
Corona adalah salah satu virus yang penularannya bisa
melalui kontak fisik atau menyentuh. Sesuatu yang terdapat virusnya.
Itulah
alasan mengapa social distancing
sangat penting dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 ini.
Bahkan Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah yang artinya
" dan janganlah kalian menjerumuskan diri kalian kedalam kebinasaan"
Tidak melakukan social
distancing sama saja menjerumuskan diri kedalam kebinasaan. Dan allah
memberi larangan kepada umat muslim untuk tidak mendatangi kebinasaan itu atau
tidak berusaha menghindari nya.
Dan pada akhirnya yang paling penting dari penanggulangan
Covid-19 bagi umat muslim adalah ‘paket tawakkal lengkap’.
Jadi bukan sekedar
pasrah kepada Allah, tetapi juga dengan
ikhtiar yang bisa dicerminkan dengan mematuhi himbauan pemerintah dan tetap
menjaga jarak antara satu dengan yang lain.
Jika hanya sekedar tawakkal dan tidak mematuhi pemerintah
maka berarti tidak mengikuti anjuran yang diajarkan Allah juga nabi Muhammad
shallallahu'alaihiwasallam.
Artikel ditulis oleh: Fatimah Ibnatu Arif
Mahasiswi Prodi PBA Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani
(STITMA) Yogyakarta
Penulis 2 : Husna
Nashihin
Email pengirim : Fatimahibnatu@gmail.com