Menggunakan Model Pembelajaran Diskoveri Sebagai Pembelajaran Bahasa Arab

Menggunakan Model Pembelajaran Diskoveri Sebagai Pembelajaran Bahasa Arab - Strategi pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Arab. Dan guru harus mampu menggunakan berbagai macam strategi pengajaran yang cocok dan dianggap paling efektif untuk digunakan.

Strategi pembelajaran berupa model pembelajaran diskoveri dicoba untuk membelajarkan bahasa Arab. Pengertian strategi pembelajaran bahasa Arab yaitu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, baik lingkungan pendidikan formal maupun nonformal.

Tugas guru di dalam interaksi ini yaitu memanfaatkan secara optimal input yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani "strategos" yang berarti keseluruhan usaha termasuk perencanaan, cara, dan taktik. 

Istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan dengan makna memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan atau hasil kegiatan, termasuk bidang pendidikan ini. Seorang guru yang mengharapkan hasil yang baik tentu akan menerapkan suatu strategi pembelajaran yang relevan demi mencapai tujuan.

Strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua bagian utama. Pertama, aspek kepengajaran. Kedua, aspek pengelolaan pembelajaran di kelas. Maka strategi pembelajaran bahasa adalah rencana, cara, prosedur dan tindakan nyata yang dilakukan oleh guru bahasa Arab untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Arab yang telah ditentukan.

Strategi pembelajaran bahasa Arab berisi pemahaman dan usaha guru bahasa Arab dalam menggunakan berbagai variabel pengajaran bahasa Arab, seperti tujuan, bahan, metode dan media, suasana atau lingkungan kelas, serta variabel evaluasi untuk membantu peserta didik mencapai tujuan menguasai keterampilan berbahasa Arab yang telah ditetapkan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Ditinjau dari teknik pembelajaran bahasa Arab, strategi pembelajaran bahasa Arab dalam arti teknik pengajaran unsur bahasa (teknik pengajaran baca tulis, teknik pengajaran tata bahasa, dan teknik pengajaran kosakata), dan teknik pengajaran kemahiran berbahasa (teknik pengajaran menyimak, teknik pengajaran berbicara, teknik pengajaran membaca, dan teknik pengajaran menulis).

Klasifikasi ini tidak bisa terlepas dari pembagian strategi berdasarkan proses pengolahan materi pelajaran, berkembang dua model pembelajaran, yaitu : model pembelajaran ekspositoris dan model pembelajaran heuristik.

Model pembelajaran ekspositoris adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Model pembelajaran heuristik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan dominan dalam pengolahan materi pembelajaran.

Model pembelajaran heuristik paralel dengan model pembelajaran diskoveri dan model pembelajaran inkuiri. Struktur peristiwa dalam model pembelajaran dapat dibagi dalam dua perwujudan, yaitu abstrak dan nyata. Model pembelajaran yang abstrak merupakan pola umum kegiatan guru-siswa dalam pembelajaran.

Aplikasi model diskoveri dalam pembelajaran bahasa Arab mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses induktif yang mengarahkan pada suatu simpulan.

Siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, lalu dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri dan mengorganisir atau membentuk apa yang mereka ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir.
Model pembelajaran diskoveri ini diharuskan adanya persiapan mental siswanya, metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar karena sebagian waktu akan hilang karena membantu siswa untuk menemukan teori atau bagaimana ejaan dari kata tersebut.

Model pembelajaran diskoveri yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Arab adalah diskoveri terbimbing (guideddiscovery) yang merupakan suatu modifikasi dari pembelajaran induktif. Pada model ini, terdapat ekspose materi kebahasaan terlebih dahulu, lalu diikuti dengan penggunaan kaidah, dan akhirnya secara eksplisit fokus pada aturan kebahasaan dan praktik penggunaannya.

Diskoveri terbimbing juga secara esensial menekankan pada keaktifan pelajar. Guru tetap menjadi fasilitator yang memandu pelajar ke arah yang benar supaya terhindar dari kesalahpahaman terkait suatu aturan kebahasaan. Dengan model ini, pelajar secara aktif dilibatkan dalam proses pengungkapanatau penemuan kaidah baru. Diskoveri terbimbing dapat dengan mudah diterapkan dalam kelas bahasa asing manapun dan pada tingkat berapapun, termasuk didalam kelas barasa Arab, dengan empat langkah ini:

    1.Ekspose bahasa melalui contoh atau ilustrasi

Langkah ini memungkinkan pelajar untuk mengaktifkan strategi belajar personal mereka. Sebagai contoh, sebuah pelajaran untuk pemula memusatkan perhatian pada perbedaan bentuk kata mudzakkar dan mu'annats dan menggunakan ta' marbuthah

Para siswa bisa diarahkan untuk memahami makna setiap kata melalui berbagai teknik, termasuk dengan gambar.

   2.Pengamatan dan analisis bahasa

Bisa dilakukan melalui pertanyaan, dengan mengisi bagian yang kosong dari suatu kalimat atau dengan mencocokkan antara contoh dan kaidah.

  3.Penyusunan atau perumusan kaidah aturan

Kegiatan ini penting dalam rangka untuk meyakinkan bahwa semua pelajar memahami kaidah yang ditargetkan dengan tepat.

   4.Aplikasi kaidah dalam tugas praktik

Berdasarkan tingkat kesukaran atau kompleksitasnya. Langkah ini bertujuan untuk memposisikan bahasa ke dalam praktik.

Model pembelajaran diskoveri termasuk dalam teori pembelajaran bahasa yang lebih modern, karena ia mendukung kemandirian sekaligus keterlibatan aktif siswa, serta mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis. 
Lihat juga : Pendidikan Masa Pandemik Covid-19, Strategi Menjadikan Bahasa Arab Sebagai bahasa Ibu
Model pembelajaran ini berhubungan dengan pembelajaran analitik dan pemecahan masalah. Model diskoveri merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang meningkatkan keikutsertaan siswa, membantu mengembangkan kerja sama di antara mereka, dan memberdayakan siswa untuk memiliki tanggung jawab terhadap pelajarannya sendiri.***(Kiriman : Fauziyah E.Jaudi*)

Penulis 1 : Fauziyah E. Jaudi (Mahasiswi STIT Madani Yogyakarta)
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab
Penulis 2 : Husna Nashihin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel