Kincir Air dan Filosofi Kehidupan

Kincir air dan filosofi kehidupan – Kincir air masih banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Di Sumatera Barat misalnya, kincir air ditemukan di Kabupaten Tanah Datar dan Sijunjung.

Dulu kincir air digunakan untuk menggiling padi sebelum ada Rice Milling Unit (RMU) disamping untuk pengairan. Namun saat ini penggunaan kincir air sudah terbatas. 

Saat ini digunakan biasanya untuk keperluan mengairi sawah atau kolam saat musim kemarau tiba. 

Kincir dalam KBBI versi online, berasal dari kata benda (noun)yang berarti jentera (roda) yang dijalankan dengan air. 

Kincir air berarti roda bertangguk untuk mengangkat air dari bandar atau sungai yang akan dialirkan ke sawah atau kolam.

Kincir air terbuat dari kayu dan bambu. Membentuk roda besar menyerupai bianglala fasilitas hiburan pasar malam. 

Air mengalir di sungai akan memutar roda kincir dan tabung bambu akan terisi air dan pada ketinggian tertentu, air itu dipindahkan secara otomatis ke saluran air yang menuju saluran air ke sawah.

Konsep fisika

Kincir air termasuk salah satu pesawat sederhana dan teknologi tepat guna. Alat ini bekerja berdasarkan konsep fisika, yaitu perubahan bentuk energi. Energi potensial dari air mengalir berubah menjadi energi mekanik putaran roda kincir air.

Perubahan bentuk energi ini sekaligus dimanfaatkan untuk keperluan pengairan oleh petani terutama di musim kemarau.

Kincir air berfungsi untuk memindahkan air dari tempat rendah (sungai) ke tempat yang lebih tinggi.

Petani memanfaatkan kincir air untuk mengaliri sawah atau kolam yang berada di atas ketinggian dari permukaan sumber air sungai.

Ini lebih ekonomis jika dibandingkan menggunakan mesin yang harus menggunakan bahan bakar.

Filosofi kincir air

Sepintas, kincir air hanya terlihat sebagai sebuah alat tradisional.

Namun dibalik konsep fisika perubahan bentuk energi juga mengandung makna filosofis kehidupan manusia.

1.Roda kehidupan

Hidup ini ibarat roda yang berputar dimana suatu saat akan berada di bawah dan di saat lain akan berada di puncak. 

Begitu pula perjalanan kehidupan manusia yang terus berputar. Namun demikian bagaimanapun posisinya, kehidupan seseorang harus dijalani dengan sabar dan tetap memberikan manfaat kepada orang lain.

2.Berpikir

Sering orang berkata berpikir dulu sebelum bertindak. Berpikir menggunakan organ tubuh bagian dalam yang disebut dengan otak.

Berpikir juga dimaknai menggunakan 'kincir-kincir' otak, memutar otak.

Berpikir terlebih dulu sebelum berkata atau melakukan sesuatu sehingga tidak menimbulkan akibat terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Hasil memutar kincir-kincir otak juga mendatangkan manfaat pada orang lain.

3.Menyesuaikan diri

Kincir air akan berputar sesuai dengan pengaturan roda pada poros kincir air, tidak terpengaruh oleh arus air.

Jika aliran sungai lebih besar maka putaran kincir air tetap, tidak terpengaruh.

4.Menerima dan memberi

Kincir air akan mengambil air dari sungai dan memindahkannya ke wadah lain tanpa bosan.

Dalam hidup seseorang akan selalu ada antara memberi dan menerima sesuatu secara seimbang.

5.Kerja bermanfaat.

Kincir air tidak akan bekerja jika tidak ada air yang mengalir. Pada musim hujan biasanya kincir air tidak dimanfaatkan.

Ini mengandung filosofi bahwa orang akan mengerjakan sesuatu pada waktu yang tepat dan dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Demikian kira-kira beberapa filosofi kincir air dalam kehidupan manusia.

Tentu saja masih banyak filosofi lainnya yang bisa dipetik dari sebuah kincir air. ***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel