8 Hikmah Ibadah Berkurban yang Perlu Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Juli 19, 2021
8 Hikmah Ibadah berkurban yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari – Sepuluh Zulhijjah merupakan Hari Raya Idul Adha yang ditandai dengan shalat
Ied dan ibadah berkurban serta ibadah jasadiah dan khususiat lainnya. Pada tahun 2021 ini, 10 Zulhijjah jatuh pada hari Selasa, 20 Juli 2021 M. Tentunya Idul Adha 10 Zulhijjah 1442 H ini akan dirayakan oleh umat muslim di tengah Pandemi Covid-19.
Shalat Idul Adha diikuti
dengan ibadah kurban bagi yang mampu melaksanakannya. Hal ini mengingatkan kita
bahwa antara shalat Idul Adha dan Ibadah Berkurban memiliki yang erat.
Dalam Al Qur’an Surat
Al-Kautsar Ayat 2 Allah SWT berfirman, yang artinya:
“Maka laksanakanlah
sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri
kepada Allah).(QS.Al-Kautsar : 2)
Syariat lbadah Berkurban
terdapat dalam Al-Qur'an Surat Al Hajj ayat 34, yang artinya:
“Dan bagi tiap-tiap umat
telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah
terhadap binatang ternak yang telah di rezkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu
ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya, dan
berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
(QS.Al-Hajj : 34)
Kurban berarti pendekatan
diri kepada Allah SWT (taqarrub ila Allah). Ibadah berkurban merupakan sunat
muakkad (sunat yang dianjurkan). Namun bagi umat muslim yang mampu akan menjadi
sebuah kewajiban untuk berkurban dan makhruh bagi yang mampu berkurban namun
tidak melaksanakan ibadah tersebut.
A.Sejarah berkurban dalam al qur'an
Sejarah berkurban menurut
Islam di mulai dari perintah Allah SWT pada Nabi Ibrahim As untuk menyembelih
putranya, Nabi Ismail As.
Hal ini menunjukkan
kebesaran dan bukti kesabaran seorang ayah dan anak yang rela melaksanakan
perintah Allah SWT. Seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an pada Surat As-Saffat
ayat 102 sampai ayat 107.
“Maka ketika anak itu
sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai
anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang
diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk
orang yang sabar.” (QS.As-Saffat : 102)
“Maka ketika keduanya
telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya,
(untuk melaksanakan perintah Allah).” (QS.As-Saffat : 103)
“Lalu Kami panggil dia,
“Wahai Ibrahim!” (QS.As-Saffat : 104)
“Sungguh engkau telah
membenarkan mimpi itu. Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik.” (QS.As-Saffat : 105)
“Sesungguhnya ini
benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS.As-Saffat : 106)
“Dan Kami tebus anak itu
dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS.As-Saffat : 107)
B.Hikmah ibadah berkurban
Ibadah kurban mengandung
hikmah dan nilai-nilai yang perlu dipahami dan diimplementasikan oleh umat
muslim dalam sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari.
Berikut 8 hikmah ibadah
berkurban;
1.Teladan ketakwaan nabi
Ibrahim as dan Nabi Ismail As
Ketaatan Nabi Ibrahim AS
dan anaknya Nabi Ismail AS patut dijadikan teladan dalam menjalankan perintah
Allah SWT.
Berkurban menunjukkan
tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT.
2.Ibadah paling disukai
dan dicintai Allah SWT.
Rasulullah SAW pernah
bersabda yang artinya:
"Bagi anak cucu adam
yang melaksanakan qurban di Idul Adha maka akan mendapatkan cintaNya dan nanti
akan berjumpa dengan hewan qurbannya di kiamat kelak," (HR Trimidzi dan
Ibnu Majah).
Hadist ini menggambarkan
bahwa Allah SWT sangat mencintai hambaNya yang mau melakukan kurban di Idul
Adha. Bagi mereka yang ikhlas yang hanya mengharap ridho pada Allah SWT, maka
diberikan balasan padanya nantinya di akhirat kelak.
Allah SWT sangat
menyukai hambaNya yang sudah mampu dan mau melaksanakan ibadah berkurban karena
menjadi salah satu ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ila
allah).
HR. Ibn Majah dan Tirmidzi
menjelaskan Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada amalan anak cucu
Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan
darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti
hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya,
dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai
qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka
ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)
Hewan kurban yang telah
kita sembelih, nantinya akan menjadi kendaraan yang membantu kita di akhirat
kelak.
3.Kebaikan di setiap helai
bulu hewan kurban
Rasulullah SAW bersabda,
“Setiap satu helai rambut
hewan kurban adalah satu kebaikan.”
Lalu, sahabat bertanya,
“Kalau bulu-bulunya?”
Beliau menjawab,
“Setiap helai bulunya juga
satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Kurban memang jadi amalan
yang sangat dicintai Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda bagaimana Allah
akan membalas pada mereka yang telah berkurban.
Diriwayatkan HR. Ibnu
Majah dan Ahmad, jika nantinya satu helai rambut kurban akan dibalas dengan
satu kebaikan.
Rasulullah bahkan
menambahkan, jika nantinya setiap sehelai bulu dari hewan qurban akan diberikan
kepadanya satu kebaikan. Bahkan jika kamu berqurban atas ridho Allah SWT,
segala kebaikan akan diberikan kepadamu.
Dari Zaid ibn Arqam, ia
berkata atau mereka berkata:
"Wahai Rasulullah
SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab:
“Qurban adalah sunnahnya
bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab:
“Apa keutamaan yang kami
akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab:
“Setiap satu helai bulunya
juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah).
4.Bentuk rasa syukur dan
pendekatan diri kepada Allah SWT
Berkurban jadi bentuk
syukur hamba pada Allah SWT atas segala kenikmatan yang diberikan. Bahkan bagi
kamu yang berqurban atas nama Allah SWT, maka Allah SWT selalu mengingatmu.
Inilah sebabnya kurban jadi amalan yang paling dicintai oleh Allah.
Hal ini diterangkan dalam
surah Al Baqarah ayat 152, dimana artinya:
"Allah SWT akan
selalu mengingat (kamu), karena kamu selalu mengingat akan nikmat dan ingin
mengingkarinya. Itulahnya sebabnya penting sekali menyukuri apa yang telah
dimiliki dan melakukan hal yang disukai oleh Allah SWT." (QS. Al-Baqarah :
152)
Di dalam Al-Quran surat
Al-An’am ayat 162 dan ayat 163 dijelaskan sebagai berikut :
“Katakanlah (Muhammad),
“Sesugguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanyalah untuk Allah,
Tuhan Seluruh Alam.” (QS. Al-An’Am : 162)
“Tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama berserah diri (muslim).” (QS. Al-An’Am : 163)
Dengan melaksanakan ibadah
berkurban kita akan menjadi hamba yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan
rezeki yang telah diberikan kepada kita oleh Allah.
Hal ini juga dijelaskan di
Al-Qur’an pada beberapa surat, di antaranya:
“Maka ingatlah kepada-Ku,
Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar
kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 152)
“Wahai orang-orang yang
beriman! Makanlah rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”
(QS.Al-Baqarah : 172)
“Dan Muhammad hanyalah
seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Aapakah jika dia wafat
atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke
belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi
balasan kepada orang yang bersyukur.” (QS. AL-Imran : 144)
5.Bukti hamba yang
bertakwa
Sebagai umat muslim ibadah
berkurban membuktikan seseorang yang bertakwa kepada Allah dan wajib
menjalankan perintah-Nya jika memang sudah mempunyai rezki yang berkecukupan
dan tentunya sudah mampu serta memenuhi kriteria sesuai syariat islam.
Hal ini sudah dijelaskan
di Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37.
“Daging (hewan qurban) dan
darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai
kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Hajj :
37)
6.Ibadah paling utama
Ada sahabat Rasul yang
bertanya tentang kemuliaan berkurban dibandingkan amalan lainnya, ternyata
qurban lebih baik dari amalan apapun bahkan sedekah.
Karena berkurban termasuk
ibadah yang utama, ini mengingatkan kepada kita dan tentunya bisa dijadikan
cambuk bagi umat muslim yang mungkin sudah mempunyai rezki berkecukupan dan
dianggap mampu, namun masih belum melaksanakan kewajibannya untuk menyembelih hewan urban.
Ibadah yang bisa dikatakan
paling utama yang berhubungan dengan fisik dan tubuh adalah shalat. Sedangkan
ibadah yang bisa dikatakan paling utama yang berhubungan dengan harta yang kita
mililiki adalah qurban. Maka lakukanlah kedua ibadah tersebut secara seimbang.
7.Syiar Islam dan ciri keislaman
seseorang
Rasul SAW bersabda,
“Barang siapa yang
mendapati dirinya dalam kelapangan lalu ia tidak mau berkurban, maka janganlah
ia mendekati tempat shalat Id kami.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Hikmah berkurban pada Idul
Adha juga bisa dikatakan sebagai penanda bahwa kita seorang muslim yang taat.
Bagi kita yang hidup berkecukupan dan sudah ada pada zona kriteria mampu, maka
diwajibkan untuk mereka melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang mendapati
dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia
mendekati tempat shalat Ied kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Berkurban jadi salah satu
cara meningkatkan keimanan pada Allah SWT, dimana kamu memiliki kelapangan untuk
berqurban dan memberikan pada mereka yang membutuhkan. Hal ini akan
meningkatkan keislaman.
“Dan bagi tiap-tiap umat
telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah
terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka
Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.
Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
(QS al- Hajj 22 : 34).
Bahkan diriwayatkan HR.
Ibnu Majah dan Ahmad, Rasulullah pernah bersabda yaitu:
"Siapa yang memiliki
kelapangan namun tidak berqurban maka diharamkan untuk mendekati tempat ibadah
kami (masjid). Hal ini jelas, Allah SWT tidak suka pada mereka yang mampu namun
enggan untuk berqurban".
Islam jadi agama yang
lembut dan sangat penyayang, bahkan salah satu dasar perintah qurban dalam
alquran yaitu surat al Hajj ayat 22 menyebutkan bahwa telah diserukan dan
disyariatkan untuk menyembelih binatang atas nama Allah dan berserah diri
kepadanya, kemudian sebarkan lah.
Ini tentu jelas, Allah SWT
menyerukan untuk berqurban bagi kaum muslim yang mampu. Dimana saat
penyembelihan dengan menyebut nama Allah, maka ini wujud berserah diri dan
hanya mengharap ridho Nya.
8.Kepedulian terhadap
sesama
Agama islam sudah
mengajarkan bahwa berbagi kepada sesama khususnya untuk mereka para kaum
dhuafa, maka ketika kita melaksanakannya Allah telah menjanjikan untuk
melipatgandakan rezeki kita dan mendapatkan pahala yang tak terhitung
jumlahnya.
Diriwayatkan oleh HR.
Muslim :
“Hari Raya Qurban adalah
hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah.” (HR. Muslim).
Demikian uraian 8 hikmah ibadah berkurban yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari selaku umat muslim.***