Efektifkah Pembelajaran Melalui Radio?
Agustus 25, 2020
Efektifkah pembelajaran melalui radio? - Pembelajaran melalui radio untuk siswa tingkat SD dan SMP di Kabupaten Tanah Datar telah dimulai Senin (24/08/2030). Pembelajaran online ini merupakan kerja sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Datar.
Dinas Kominfo telah memfasilitasi pembelajaran melalui LPPL Radio Luhak Nan Tuo 102,5 FM dalam Program 'Guru On Air'.
Program ini berlangsung setiap hari Senin sampai Sabtu, pukul 08.00 - 10.00 WIB untuk tingkat SD dan pukul 10.00 - 12.00 WIB untuk SMP.
Simak kembali : Pembelajaran Online Melalui Program 'Guru On Air' di Radio Luhak Nan Tuo
Efektifkah pembelajaran melalui radio?
Mungkin sulit untuk mengukur efektif tidaknya karena bersifat kualitatif.
Namun demikian dapat dianalisa melalui berbagai acuan logis seperti sosialisasi dan kemasan program serta perangkat akses siaran radio.
1.Sosialisasi program
Kesuksesan pembelajaran program 'Guru On Air' tergantung pada sejauh mana sosialisasi pada sasaran pemirsa.
Sasaran pemirsa dalam hal ini adalah siswa yang sedang belajar dari rumah.
Tidak banyak artinya, jika program siaran pembelajaran dikemas bagus namun pemirsa sasarannya siswa, termasuk guru, tidak banyak yang mengetahui.
Oleh sebab itu guru perlu lebih gencar memberi informasi kepada siswa tentang pembelajaran melalui radio.
Selain itu peran media internet semisal media website Matraendidikan.com ini tidak dapat dikesampingkan dalam mensosialisasikan program pembelajaran melalui radio.
2.Kemasan materi siaran
Materi pembelajaran disajikan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran yang profesional di bidangnya masing-masing.
Guru penyaji telah mempersiapkan paket materi yang akan disiarkan. Begitu pula teknik penyampaiannya melalui media radio.
Untuk teknik penyampaian materi pelajaran melalui radio, guru telah dibekali dengan dasar-dasar penyiaran.
Mengajar di ruang kelas jauh beda dengan mengajar di ruang siar. Di kelas, siswa berinteraksi langsung dengan siswa.
Sementara di ruang siar, guru 'berbicara sendiri' sementara pemirsa, murid dan guru lain berada di rumah masing-masing.
Komunikasi bersifat satu arah, antara penyiar guru dan pemirsa murid. Guru tidak mungkin bergaya dan berekspresi bebas seperti saat mengajar di ruang kelas karena terbatas oleh posisi duduk dan telinga tertutup headset saat siaran. Kecuali metode siarnya dimodifikasi mirip di ruang kelas.
Kekuatan guru menyajikan materi hanyalah melalui suara. Dalam hal ini sangat perlu mengatur intonasi dan nada berbicara. Melalui dua hal ini guru dapat memberi suggesti dan membangkitkan imajinasi siswa. Guru seolah-seolah berhadapan dengan siswa, sementara siswa merasa berhadapan dengan guru.
3.Perangkat portabel
Media elektronik radio dianggap lebih portabel dan praktis. Siswa dapat menggunakan pesawat radio.
Dan lebih spesifik lagi menggunakan perangkat android yang sudah terinstal aplikasi live streaming Radio Luhak Nan Tuo.
Baca : Cara Mudah Menginstal Aplikasi Live Streaming Radio Luhak Nan Tuo
Perangkat portabel dan praktis serta komunikasi interpersonal memungkinkan siswa lebih fokus belajar, menyimak materi pelajaran yang disampaikan guru.
Radio bersifat audio yang bisa didengar hanya suara sehingga dapat meningkatkan daya imajinasi siswa.
Istilah lainnya, radio berpotensi menciptakan theater of mind dimana para siswa terbawa perasaannya saat mendengarkan suara guru yang sedang siaran menyampaikan pesan dan informasi materi pelajaran.
Lihat juga : Cara Belajar Online Melalui Media Radio Lokal
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui radio akan berlangsung efektif jika disosialisasikan dengan gencar, materi siaran dikemas dengan apik dan diakses melalui perangkat portabel.***