Kenangan Mencongkel Dinding Rumah Demi Nonton TVRI

Kenangan mencongkel dinding demi nonton TVRI - Hari ini, Senin 24 Agustus 2020.  Televisi Republik Indonesi (TVRI) merayakan hari jadinya yang ke 58. Di HUT TVRI ini saya akan membagikan kenangan masa lalu sebagai salah seorang pemirsa sekitar tahun 1977.

Sekitar tahun 1977, di kampung saya hanya ada satu orang yang memiliki “kotak ajaib” dengan layar hitam putih dengan ukuran 14 inci. Ia adalah pendatang yang kebetulan seorang pengusaha pembibitan pinus. 

Mengontrak rumah penduduk dalam areal pembibitan yang jauhnya sekitar 1 kilometer dari rumah saya.

Malam hari pulang mengaji saya pergi ke rumah itu bersama dua orang adik saya. Di tengah gelapnya malam, karena memang belum ada listrik, saya harus melewati jalan setapak yang disisi kiri dan kanan ditumbuhi pohon pinus.

Tapi karena saya masih anak-anak, pemilik rumah menutup pintu rumahnya. Mungkin takut rumahnya kotor. Sementara saya sangat ingin menonton televisi.

Akhirnya saya dapat akal. Mencongkel dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu. 

Lubang congkelan itu hanya sebesar kelereng sehingga lubang itu tidak diketahui oleh pemilik rumah. Begitulah saya hanya bisa mengintip acara TVRI di balik dinding.

Namun di awal tahun 80-an, sudah banyak warga yang memiliki televisi. Namun orang tua saya belum mampu untuk memilikinya. Saya menonton acara TVRI di warung-warung kampung. 

Nyaris setiap warung memasang televisi sehingga pemirsa dapat bebas menonton acara TVRI. Acara TVRI mulai bervariasi (yang masih saya ingat): musik dan hiburan (Aneka Ria Safari, Selekta POP), Olah raga (Arena Olah Raga, Dari Gelanggang ke Gelanggang), Film TV (The Big Valley, The land of The Giant, The Time Tunnel, Voyage of the bottom of The sea, dll). 

Pokoknya, dua dekade tersebut cukup banya acara yang menarik untuk di tonton dari satu-satunya chanel TV Indonesia.

Di sisi lain, pembaca berita TVRI selama dua dekade itu yang masih saya ingat antara lain; Sam Amir, Azwar hamid, Toeti Adhitama, Idrus,  Sazli Rais, Yul Chaidir, Edwin Saleh Indrapraja, Unun Sugianto, Yasir Denhas, Dian Budiargo. 

Ciri khas suara penyiar itu ketika membaca berita seakan terngiang kembali di benak saya.

Demikian sekelumit kenangan menonton acara TVRI. Mudah-mudahan menambah inspirasi kita semua. Selamat Ulang Tahun TVRI yang ke-58. Semoga tetap jaya di udara dengan semangat membangun bangsa yang lebih adil dan berkeadilan.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel