Makna Kerja Keras dalam Petatah-Petitih Minangkabau
Agustus 23, 2020
Makna kerja keras dalam petatah-petith Minangkabau - Kerja keras tidak lagi dimaknai secara dangkal sebagai aktivitas fisik semata, membanting tulang sebagaimana yang sering ditulis atau didengar selama ini. Justru makna kerja keras semakin luas dan komplek.
Pada hakikatnya bekerja keras itu meliputi aktivitas fisik dan psikis yang mendatangkan manfaat bagi diri sendiri maupun orang banyak. Makna ini juga tertuang dalam salah satu petatah Minangkabau, Tagak Maninjau Jarak, Duduak Marawik Ranjau.
Sebenarnya pepatah-petitih dalam bahasa Minangkabau sangat banyak jumlahnya. Petatah-petitih itu dijadikan sebagai salah satu metode pendidikan di lingkungan keluarga.
Dalam matra adat, biasanya tugas ini dibebankan kepada 'mamak' (paman, saudara laki-laki ibu).
'Tagak Maninjau Jarak, duduak Marawik Ranjau' (tegak meninjau jarak, duduk meraut ranjau). Ranjau disini maksudnya adalah bambu untuk membuat kerangka layang-layang.
Artinya apa? Petatah ini mengajarkan orang untuk bekerja keras dan memanfaatkan waktu luang sekalipun sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma. Anggota tubuh terus bekerja dalam keadaan berdiri, duduk, sempit atau lapang.
Apakah orang duduk-duduk saja di rumah, apalagi pada masa pandemi ini, tidak bekerja keras?
Atau terlihat hanya memegang hp di rumah dikatakan orang pemalas? Belum tentu!
Dalam petatah Minangkabau dikenal dengan 'duduak ubi' (duduk ubi). Maksudnya ubi kayu atau singkong yang ditanam, diam-diam akan berisi atau berumbi.
Meskipun seseorang terlihat duduk-duduk saja, sambil memegang smartphone misalnya, namun tetap menghasilkan sesuatu secara material maupun non-material.
Begitu pula duduk-duduk di kamar dengan laptop sambil menikmati secangkir kopi panas.
Persoalannya adalah bagaimana seseorang yang menghabiskan waktunya bergelut dengan handphone android atau laptop bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Android-nya bagus atau perangkat PC itu terkoneksi dengan jaringan internet menggunakan kuota atau paket data. Banyak terhubung dengan pengguna internet melalui media sosial.
Akan lebih memungkinkan untuk 'duduak ubi'. Menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan memberi nilai tambah bagi diri sendiri maupun orang yang terhubung melalui media sosial.
Hal seperti diatas termasuk bekerja keras sebagainana petatah Tagak Maninjau Jarak Duduak Marawik Ranjau dan Duduak Ubi.***