Kesalahan Mendidik Anak dalam Lawak Minang Anak Mandeh

Kesalahan mendidik anak dalam lawak minang "anak mandeh" - Kesalahan-kesalahan kecil dalam mendidik anak. Sering terjadi tanpa disadari oleh kedua orangtua si anak. Namun kesalahan tersebut berakibat fatal terhadap perkembangan sikap dan tingkah laku anak.

Anak menjadi seorang pembangkang, tidak mau patuh dan menurut nasihat orangtua.

Hal ini berawal dari kekeliruan orangtua seperti terlalu mengekang anak, menuruti kemauan anak atau sebaliknya terlalu memanjakan anak!

Kedua orangtua tidak saling menyalahkan dalam menyikapi perilaku anak. Sebaliknya saling mengoreksi diri dan memperbaiki kesalahan dalam mendidik anak.

Pesan moral pendidikan anak tersebut dituangkan dalam Lawak Minang Lintau Bakucikak episode ke-4 berjudul "Anak Mande".

Lawak Minang berbahasa Toluak (Taluk) tersebut diproduksi oleh Marolint Production dan telah ditayangkan pada Chanel Marolint Production beberapa hari lalu.

Maran (Palimo Kilek), anak kedua dari Galedor dengan Tek Yur sudah mulai malas pergi ke surau untuk mengaji. 

Suatu senja ia tidak pulang ke rumah usai memancing belut. Ia malah tidur-tiduran di lesehan kedai. Ketika itu datang Mak Asip (Mak Lelo).

Mak Asip tempat curhat bagi Maran tentang kemalasannya ke surau. Mak Asip justru mengompori Maran agar meminta hp dan motor kepada orangtuanya, Galedor.

Galedor ternyata seorang ayah suka marah dan menyalahkan anak. Bahkan membanding-bandingkan dengan kakaknya Indra (Sutan Mudo) yang merantau ke Jambi.

Sering terjadi disaat sang ayah memarahi Maran, sang Mandeh (Tek Yur) justru membela si anak. Ini akan membuat kelakuan Maran menjadi-jadi. Ia lebih suka bermain. 

Maran suka bermain ketapel, menembak kucing atau ayam tetangga. Selain itu hobi memancing belut sampai senja hari. Tentu saja telah membuatnya lalai untuk mengaji ke surau.

Mamak Maran (Kamput), jadi ikut campur menangani masalah sikap dan tingkah laku Maran. Namun yang terjadi justru saling menyalahkan.

Perselisihan ini diselesaikan oleh Malin Cayo, seorang dukun milennial. Ia mampu mendiagnosa kondisi fisik dan jiwa Maran dengan ilmu supranaturalnya.

Hasil diagnosa terhadap fisik dan mental Maran, memang telah kesalahan. Salah akibat didikan orangtua yang keliru. 

Kedua orangtua Maran (Galedor dan Tek Yur) serta mamak (Kamput) jadi sadar atas kekeliruan mereka mendidik anak.

Bagian akhir lawak Minang berbahasa Toluak ini diakhiri dengan Selawat Dulang. Ternyata dua beranak ini, Galedor dan Maran memiliki keahlian dalam berselawat dulang.

Jika pengunjung belum pernah menyaksikan episode atau seri sebelumnya, berikut daftar linknya!


Atau Anda bisa langsung mengunjungi Chanel Marolint Production di YouTube. Jangan lupa subscribe, share atau like.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi pengunjung semua. Terima kasih.***