Pareidolia
Agustus 15, 2020
Pareidolia - Istilah "pareidolia" mencuat kepermukaan sejak selang beberapa hari terakhir. Dan, diperkirakan istilah ini bakal ngetren kembali di dunia internet maupun media cetak dan elektronik untuk beberapa waktu ke depan. Sebuah istilah yang lazim digunakan dalam ilmu psikologi yang berkaitan dengan objek fisik dan gambar.
Apa itu pareidolia?
Menurut Wikipedia, pareidolia berasal dari bahasa Yunani : para dan eidolon. Para berarti 'samping', 'dengan' atau 'bersama'. Dalam konteks ini diartikan sesuatu yang salah atau keliru. Sedangkan eidolon artinya 'gambar', 'bentuk'.
Pareidolia dapat diartikan sebuah fenomena psikologis yang melibatkan stimulus samar-samar dan acak terhadap sebuah gambar maupun suara yang dianggap penting.
Ketika seseorang melihat awan bergelantungan di angkasa, ia melihat ada objek lain menyerupai kucing atau serigala di antara awan itu. Sementara orang lain tidak melihat apa-apa selain dari awan yang bergelantungan di angkasa.
Lain lagi ketika saya memperhatikan deretan bukit dari kejauhan, puncaknya membentuk pola berliku-liku. Saya melihat seperti seorang tidur telentang di antara deretan liku puncak bukit tersebut.
Jadi, seseorang mengenali dan menganggap suatu bentuk objek berasal dari bentuk objek lain.
Hal ini terjadi ketika ada objek atau sesuatu yang sebenarnya acak tetapi dibaca oleh sistem saraf pusat (otak) kita menjadi bentuk yang dikenali.
Maka ketika mata melihat objek atau sesuatu yang baru, sistem saraf pusat akan mengenalinya sebagai bentuk yang sudah terekam dalam struktur kognitif.***