Kemauan dan Kemampuan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Daring

Kemauan dan kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran daring - Dalam beberapa kesempatan bincang dengan para orangtua murid. Sering terdengar keluhan bahwa banyak anak yang tidak paham dengan materi pelajaran melalui pembelajaran daring.

Ilustrasi gambar (freepik.com)

"Belajar tatap muka di ruang kelas belum tentu anak mengerti, apalagi belajar jarak jauh." tutur Budi (bukan nama sebenarnya), orangtua salah seorang murid kepada Matra pendidikan.com beberapa waktu lalu.

Keluhan seperti itu umumnya akan dialami oleh orangtua yang anaknya memang memiliki kemauan dan kemampuan belajar rendah.

Anak yang memiliki kemauan dan kemampuan belajar memadai justru sebaliknya. Jika mereka tidak paham dengan materi yang diajarkan gurunya melalui media sosial. Siswa akan berusaha sendiri untuk jadi paham dan mengerti. Apalagi orangtua siswa paham dengan kemauan dan kemampuan sang anak. Mereka akan belajar melalui internet secara mandiri, mengikuti bimbel online, program belajar online melalui radio/TV dan lain sebagainya.

Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Motivasi Belajar Siswa

Kemauan belajar yang paling kuat sejatinya berasal dari dalam diri seseorang siswa. Kemauan belajar ini akan berpengaruh pada kemampuan belajar siswa.

Kalau ada faktor dari luar yang mendukung siswa belajar, itu hanyalah pelengkap. Namun mengandalkan faktor luar semata tidaklah begitu banyak maknanya. Cenderung faktor luar ini melemah ketika berkurangnya stimulan dari luar ini.

Kemauan belajar tumbuh dalam diri siswa karena ada kesadaran butuh sesuatu untuk diketahui. Seorang siswa merasa butuh mengetahui sesuatu dari guru atau sumber lainnya. 

Kemauan belajar yang sudah tumbuh dalam diri siswa memang perlu pendukung. Misalnya orangtua, guru dan model pembelajaran yang dijalankannya. Orangtua berperan dalam memfasilitasi kemauan belajar yang sudah tumbuh dalam diri anak.

Lihat juga : Dilematika Belajar dari Rumah pada Masa Pandemi  

Guru berperan menciptakan situasi pembelajaran dimana kebutuhan anak terpenuhi. Situasi dimaksud adalah bagaimana siswa dapat belajar sehingga apa yang dibutuhkannya ditemukan sendiri oleh siswa.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel