Mental Pelajar dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19

Mental pelajar dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19 - Mental atau mentalitas merupakan cara berpikir atau pemikiran manusia untuk mempelajari suatu hal. Mentalitas bisa dibagi menjadi dua yaitu kesehatan mental dan penyakit mental. Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa yang dialami oleh individu dalam kehidupan yang dapat meninggalkan jejak atau berdampak untuk perilaku dan kepribadian seseorang. 

Agar kesehatan mental berdampak baik adalah dengan memiliki batin yang tenang dan tentram supaya tidak menjadi gangguan mental. Gangguan mental atau penyakit mental bisa disebabkan oleh perasaan hati yang tidak tenang yang dapat mengakibatkan suasana hati yang buruk, cara berpikir yang menurun, dan membuat emosi tidak stabil. 

Nah bagaimana mental pelajar saat pandemi?

Saat ini Coronavirus Disease (COVID-19) masih hangat diperbincangkan publik walaupun sudah lebih dari enam bulan yang lalu. Virus ini merupakan virus yang menyebabkan gangguan saluran pernapasan, gangguan pada paru-paru, hingga kematian. Virus ini telah memasuki Indonesia dan mengakibatkan ratusan ribu orang terserang oleh virus corona ini.

Ketika wabah ini mulai menjangkit banyak orang di berbagai daerah dan untuk mencengah terjadinya penularan virus ini, pemerintah akhirnya membuat kebijakan baru yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, pemerintah memberhentikan beberapa sektor usaha dan hanya ada 11 sektor usaha yang masih tetap boleh berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Selain 11 sektor usaha itu, mau tidak mau harus work from home atau bekerja dari rumah. Salah satu sektor yang merasakan dampak dari virus corona ini adalah dunia pendidikan.

Tidak ingin ada penularan dalam lingkungan sekolah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan beberapa pemerintah di daerahnya masing-masing sudah menetapkan kewajiban untuk meliburkan siswa/i dan mengubahnya dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Siswa/i menggunakan gawai dan memanfaatkan jaringan internet untuk berinteraksi dengan guru dan teman sejawat. Guru dapat berinteraksi atau dapat memberikan materi pembelajaran menggunakan aplikasi zoom, google meet, dan media pembelajaran lainnya.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak lepas dari jaringan internet dan ketersediaan kuota yang merupakan salah satu kendala yang banyak dialami siswa/i. Karena untuk memiliki kuota banyak membutuhkan biaya cukup tinggi untuk memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) siswa/i. 

Tempat tinggal juga merupakan kendala yang dihadapi oleh siswa/i karena tidak disemua wilayah atau daerah memiliki jaringan yang stabil.

Selain itu selama belajar dirumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), orangtua menjadi peran penting karena harus mendampingi siswa/i saat belajar. Kesabaran orangtua saat mendampingi anak ketika belajar menjadi poin penting karena anak pasti susah diatur dan jika ada materi yang kurang jelas apa yang disampaikan guru, anak akan bertanya kepada orangtua dan orangtua harus menjelaskannya lagi.

Jika orangtua tidak sabar dan tidak bisa menjelaskan ulang, anak akan pusing dan tertekan pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tekanan batin yang tidak tentram itu akan menjadi gangguan mental atau gangguan psikologis pada anak.

Tekanan batin atau gangguan mental pada siswa/i sebenarnya sudah ada dari sebelum Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan. Sebelum ada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini gangguannya adalah gangguan kecemasan untuk bersekolah yaitu seperti siswa/i merasa gelisah ketika akan berangkat ke sekolah, mereka akan bermalas-malasan dan membuat alasan untuk tidak berangkat ke sekolah.

Keadaan sekarang yang membuat adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan. Keadaan ini juga membuat gangguan psikologis atau gangguan mental untuk para siswa/i, mereka akan merasa ketakutan, kecemasan, kegelisahan, beban pikiran, kekhawatiran, dan lain-lain. 

Hal ini juga dapat di alami oleh siswa/i yang merasa sudah terlihat jenuh atau bosan ketika melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena tidak bisa menerima situasi dan keadaan yang saat ini terjadi. 

Selain mengalami kesulitan belajar, gangguan mental juga banyak mempengaruhi keadaan psikis pelajar. Kondisi gangguan psikis ini menimbulkan gangguan psikomatik, merasa cemas, merasa panik, dan merasa takut berlebihan adalah penyebab utama gangguan mental ini. 

Sugesti dalam situasi sekarang merupakan sugesti atau  pikiran yang sangat berpengaruh terhadap kondisi psikis pelajar. Psikomatik akan muncul ketika siswa/i merasa cemas dan stress yang berlebih dan dapat menimbulkan depresi pada siswa/i dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini.*** (Oleh : Diva Nadhofah Sadarisma)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel